BAGAIMANA MUNGKIN KALIAN HENDAK MENIPU MANUSIA DENGAN BERHILAH UDZUR (TERPAKSA) JUSTRU SETELAH MUBTADI’ IKHWANI MUHAMMAD AL-IMAM SENDIRI MENDUSTAKAN UDZUR KALIAN?!?!
(Membongkar Kebatilan “Jarh Mufassar” Pensha’afiqahan Ahlussunnah)
Pada makalah sebelumnya (Sekutu Teroris Khawarij Pemberontak Syiah Rafidhah Yaman (Penghujat 42 Mujahidin Yang Gugur Berjihad Melawan Pemberontak)¹ Akhirnya Keluarkan Salah Satu Dalih Terbesar Sebab Vonis Sha’afiqah Terhadap Ahlussunnah!!!!) telah kita paparkan bukti, bagaimana salah satu “dalil” terbesar “jarh Mufassar” menshafiqahkan Ahlussunnah akhirnya dikeluarkan oleh antek-antek-antek Muhammad al-Imam, Sekutu Rafidhah Khawarij Pemberontak.
Pembaca rahimakumullah,
Hal mendasar yang penting dipahami adalah Muhammad al-Imam dengan mengatasnamakan sebagai pimpinan dari markis-markis “Salafi” yang bersamanya dalam kesepakatan perjanjian WATSIQAH KUFURnya bersama kelompok Teroris Pemberontak Syiah Rafidhah Houthi dukungan Iran diantaranya menegaskan:
🔥KITA ADALAH SESAMA MUSLIM SELURUHNYA
🔥RABB KITA SATU
🔥KITAB KITA SATU
🔥NABI KITA SATU
🔥DAN MUSUH KITA SATU
🔥MESKIPUN KITA BERBEDA DALAM MASALAH FURU’ (CABANG) YANG TERPERINCI.
🔥DAN ISLAM MENGHARAMKAN DARAH, KEHORMATAN DAN HARTA KITA ATAS SEBAGIAN KITA KEPADA SEBAGIAN YANG LAIN SEBAGAI SESAMA MUSLIM.
Dan bersandarkan kepada hal ini, maka telah sempurnalah sebuah kesepakatan antara kelompok Ansharullaah (dan yang mewakili kelompok ini adalah as-Sayyid Abdul Malik Badruddiin al Hutsy) dengan Salafiyin di Markaz an Nuur di Ma’bar dan markaz-markaz yang lain yang mengikutinya (dan yang mewakili mereka adalah asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah al-Imam)….
Gambar 1. Perjanjian Kufur antara Muhammad al-Imam dan markaz-markaz yang lain yang mengikutinya bersama kelompok pemberontak Syiah Rafidhah Houthi dukungan Iran.
Sangat jelas dan sangat nyata bahwa Muhammad al-Imam beserta Masyayikh Yaman yang bersamanya berdiri bergandengan tangan dalam satu barisan dengan kelompok Pemberontak Syiah Rafidhah Houthi dukungan Iran.
Setelah keluarnya kritikan pertama dari Asy Syaikh Arafat terhadap Perjanjian Kufur tersebut, bangkitlah Muhammad Al Imam meneriakkan dengan lantang di dalam Khutbah Idul Fitri 1435 H MENEGASKAN KEBENARAN PERJANJIAN KUFURNYA UNTUK MENJAGA ISLAM, KEMASLAHATANNYA YANG BESAR & BERBAGAI MANFAATNYA:
»»» “padanya terdapat penjelasan kenapa menandatangi dokumen perjanjian perdamaian antara kami (asy-Syaikh al-Imam, pen) dengan Hutsiyyin (Para Syi’ah Rafidhah di Yaman)” «««
—————————–
“Hendaknya kita saling menolong untuk melenyapkan fitnah-fitnah yang telah menjadi sangat genting dan telah mencabik-cabik, menghancurkan, dan menyambar siapa saja.
🔥 Dan hendaknya kita saling menolong untuk melenyapkan berbagai makar dan konspirasi yang telah direncanakan di malam hari. (~dalam keadaan dirinya dan kelompoknya terang-terangan mengikrarkan persekongkolan bersama pemberontak Syiah, -pen)
☝️🏽Dan telah terjadi kesepakatan antara saya dan Sayyid Abdul Malik Al-Hutsy untuk menandatangani surat perjanjian damai. Dan perjanjian ini yang mendorong kami untuk melakukannya adalah untuk menjaga Islam, terjaganya kehormatan, menjaga agar darah tidak tertumpah, dan melindungi harta.
🔥Jadi perjanjian yang berlangsung ini –sebagaimana yang kalian dengar– demi berbagai maslahat yang besar dan berbagai manfaat yang banyak bagi hamba-hamba Allah dan negeri ini (Yaman), bihamdillahi rabbil alamin.
🔥☝️ KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH. JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, kecuali dengan kebenaran.
Dan kapan saja kebenaran datang, maka kita semua tunduk di bawah kebenaran.
Kita semua berada di bawah kebenaran. Kita semua adalah hamba Allah dan kita bukan budak bagi seorang pun.
🔥 Jadi apa yang kita lakukan tidak ada tujuannya selain UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA, memperbaiki urusan dunia kita.
UNTUK MENEGAKKAN AGAMA KITA dan untuk memperbaiki urusan dunia kita.”
Gambar 2. Muhammad al-Imam sendiri yang mendustakan udzur terpaksa kalian!
وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا
“…dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya:…” (QS. Yusuf: 26)
Simak bukti potongan audio khutbah Ied 1435 H tersebut di sini:
⁉️⁉️Apakah iringan Takbir yang membahana, teriakan lantangnya [KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH.
JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, kecuali dengan kebenaran.] dan disebarluaskannya secara resmi oleh Markas Ma’bar audio Khutbah Iednya ke seluruh penjuru dunia menampakkan dirinya sebagai seorang yang ketakutan dan penuh keterpaksaan seperti gambaran (baca:hilah) orang-orang yang membelanya dengan dalih udzur terpaksa?!?!?!
Perlu diketahui bahwa Khutbah Ied Muhammad al-Imam ini sebagai penegas setelah tersebarnya audio kritikan pertama dari Asy Syaikh Arafat yang kemudian setelah Khutbah Ied Al Imam tersebut dikeluarkanlah lagi kritikan kedua (tertulis) yang ditaqdim oleh Asy Syaikh Rabi’ Asy Syaikh Ubaid Al jabiri dan Asy Syaikh Abdullah Al Bukhari, wallahu a’lam.
Setelah Muhammad Al-Imam sendiri – yang meletakkan stempel resminya pada perjanjian tersebut – dalam audio resmi yang dikeluarkan oleh Markiz Ma’bar dengan penuh semangat dalam khutbah Iednya diiringi background suara takbir yang membahana menyatakan dengan tegas:
🔥 “KETAHUILAH, SESUNGGUHNYA URUSAN SAYA MASIH BERADA DI TANGAN SAYA BIHAMDILLAH. JADI TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MEMAKSA SAYA, KECUALI DENGAN KEBENARAN” 🔥
Maka bagaimana mungkin mereka malah berupaya menegaskan bahwa perjanjian tersebut dibuat dalam keadaan terpaksa?? Allahul musta’an. Kita berlindung kepada Allah dari tipu daya dan kedustaan.
💣🔨 Sungguh Mubtadi’ Ikhwani Muhammad al-Imam sendiri dengan lantang dan suara menggelegar diiringi Takbir Ied yang membahana telah menghancurkanleburkan dan mendustakan hilah udzur terpaksa kalian sebagai salah satu “dalil” terbesar “jarh mufassar” untuk mensha’afiqahkan Ahlussunnah.
✳️ Bukanlah suatu kebetulan jika Asy-Syaikh Arafat adalah sasaran bidik utama untuk disha’afiqahkan karena bantahan-bantahan beliau (yang ditaqdim oleh Al-Allamah Rabi’ al-Madkhali, Al-Allamah Ubaid al-Jabiri dan Al-Allamah Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari) terhadap Watsiqah Kufur Muhammad al-Imam bersama kelompok pemberontak Khawarij Syiah Rafidhah Houthi dukungan Iran benar-benar menelanjangi kekufuran Watsiqah tersebut dan membongkar alasan udzur terpaksa para pembelanya.
🔊 Jadi ketiga ulama besar kita Al-Allamah Rabi’ al-Madkhali, Al-Allamah Ubaid al-Jabiri dan Al-Allamah Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari yang memang sejak awal sudah terlibat langsung dalam menangani fitnah Watsiqah Kufur Muhammad al-Imam tetap kokoh pendiriannya dalam membimbing Salafiyun Ahlussunnah tatkala akhirnya membuncah fitnah berikutnya yang berkaitan, fitnah Sha’afiqah.
Semoga allah Ta’ala selalu melindungi kita semua dari kejahatan fitnah yang ada, baik yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.
#shaafiqah #tuduhan_tanpa_bukti #zhalim #dusta #taqlid_buta #rabi_almadkhali #abdullah_bukhari #alghuroba #admin #abu_dawud_ansi #piscok_long_banana_muhammad_arsyad
#akmal_askari
#sudah_jelas_yang_kobarkan_tuduhan_shaafiqah_dituntut_imam_rabi_minta_maaf_taubat
🔆👣🔆👣🔆👣🔆👣🔆
⚔️🛡Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
📠 Channel Telegram: http://telegram.me/tp_alhaq
🌎 http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com
•┈┈•┈┈•⊰✿✒️✿⊱•┈┈•┈┈•