SIKAP TEGAS AHLUSSUNNAH DAN PARA ULAMA’ SUNNAH TERHADAP KAUM SHUFIYYAH, MENGAPA WAHABI YANG DIKAMBINGHITAMKAN?

Bismillahirrohmanirrohim. o

sikap-tegas-ahlussunnah-dan-para-ulama-sunnah-terhadap-kaum-shufiyyah

SIKAP TEGAS AHLUSSUNNAH DAN PARA ULAMA’ SUNNAH TERHADAP KAUM SHUFIYYAH,  MENGAPA WAHABI YANG DIKAMBINGHITAMKAN?

(BAHKAN SEBELUM “WAHABI” LAHIR, DEDENGKOT SHUFY SENDIRI MEMPERSAKSIKAN BAHWA PARA ULAMA AHLUSSUNNAH MEMANG BERSIKAP TEGAS MENGHADAPI PENYIMPANGAN AJARAN SESAT KAUM SHUFY)

 

*وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا*

Keputusan Muktamar Chechnya yang Menyerang Wahabi, Dendam Sejarah Terhadap Ahlussunnah yang Terwariskan?

Di bawah ini adalah artikel yang sangat bermanfaat yang kami nukil dari ??Channel Telegram ?telegram.me/dinulqoyyim yang mengambil tulisan Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah.

Padanya membuktikan bahwa sejak dahulu sikap para ulama Ahlussunnah adalah sama dalam menyikapi kaum Shufy. Bahkan keistimewaan tulisan ini adalah Asy-Syaikh Rabi’ menukilkan persaksian langsung dari pembesar Shufy itu sendiri (Asy-Sya’rany) tentang sikap para ulama Ahlussunnah terhadap kaum Shufy.

Nampak sekali tersingkapnya pengelabuan, gambaran dusta dan tuduhan tendensius kaum Shufy bahwa (hanya) Wahabi Salafy yang seenaknya menyesatkan Shufy karena ternyata memang demikianlah sikap tegas para ulama Ahlussunnah terhadap Shufy sejak dahulu. Tidak ada celah bagi Shufy untuk menuding bahwa Salafy bukanlah Ahlussunnah sebagaimana tidak ada celah bagi Shufy untuk menuding bahwa sikap tegas Ahlussunnah bersama para ulamanya terhadap para Shufy yang diceritakan oleh Asy-Sya’rani tersebut adalah sikap orang-orang Wahabi!

Masa kehidupan Asy-Sya’rani terpaut sangat jauh dengan kehidupan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Asy-Sya’rani meninggal pada tahun 973 H/ 1565 M sementara Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir 450 tahun setelah kematiannya, yakni tahun 1115 H/1701 M.

syaikh-muhammad-bin-abdul-wahhab-lahir-450-tahun-setelah-kematian-asy-syarany

Gambar 1. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir 450 tahun setelah kematian Asy-Sya’rany.

Nukilan:

?Berkata al ‘Allamah Rabi’ Bin Hadi Al Madkhaly حفظه اللّٰه :

▪️Sikap-sikap Ahlussunnah dan para ulama’ sunnah terhadap kaum Shufiyyah dan para pembesar mereka, diantaranya :

▫️Yang pertama : Apa yang disebutkan Asy Sya’rany (seorang tokoh Shufiyyah) dalam kitab At Thabaqat (1/13-14) dimana ia menyebutkan :

1⃣ Mereka mengasingkan Abu Yazid Al Busthamy dari negerinya sebanyak tujuh kali.

2⃣ Ia (Asy Sya’rany) menyebutkan bahwa Dzun Nun Al Mishry juga mengalami hal yang semisal itu, dan ia menyatakan bahwa mereka mengadukannya kepada sebagian penguasa dan mereka membawanya dari Mesir menuju Baghdad dalam keadaan terbelenggu dan terikat, dan diambil dari ucapannya (Asy Sya’rany) bahwa mereka meyakini bahwa ia seorang Zindiq, dan yang menyikapinya dengan sikap ini adalah para ulama ummat Islam dan para fuqoha’ mereka walaupun Asy Sya’rany mencela mereka.

3⃣ Ia (Asy Sya’rany) menyebutkan bahwa mereka membunuh Al Hallaj dan mereka memotong kedua tangan dan kedua kakinya.
Dan Al Hallaj dikenal bahwa ia seorang Zindiq yang berpemikiran Hulul dan Wihdatul Wujud dan dikenal dengan praktek sihir dan perdukunannya dan kalimat ulama’ sepakat tentangnya.

4⃣ Ia (Asy Sya’rany) mengatakan : “Dan mereka bersaksi bahwa Al Junaid menetapkan ilmu tauhid kemudian ia menutupi dirinya dengan fiqih.”

5⃣ Dan ia menyebutkan bahwa mereka mengasingkan Al Hakim At Tirmidzi ke daerah Balkha ketika ia menyusun kitab ‘Ilalisy Syari’ah dan kitab Khatmul Awliya’ maka mereka mengingkarinya dengan sebab dua kitab yang ia susun ini dan mereka mengatakan kepadanya : “Engkau telah mengunggulkan para wali diatas para Nabi”, dan merekapun bersikap keras terhadapnya lalu ia mengumpulkan semua kitab-kitabnya dan ia melemparkannya ke laut lalu kitab-kitab tersebut ditelan oleh ikan kemudian dimuntahkan oleh ikan tersebut beberapa tahun setelahnya,” demikian ucapan Asy Sya’rany!

6⃣ Dan ia menyebutkan sejumlah tokoh-tokoh kaum Shufiyyah yang lain yang mereka diusir dari negeri-negeri mereka dikarenakan kesesatan mereka, diantaranya ialah Abu Bakr An Nabilisy dan Abul Hasan Asy Syadzily, mereka mengeluarkannya beserta kelompoknya dari negeri Maghrib menuju Iskandariyyah dikarenakan mereka menuduhnya dengan tuduhan zindiq.

▪️Dan yang menyikapi para pembesar kaum Shufiyyah dengan sikap yang disebutkan Asy Sya’rany ini adalah para ulama’ Islam dan para fuqaha’nya.

▫️Yang kedua : Hal ini dikuatkan oleh apa yang dikatakan oleh Ibnul Jauzy dalam “Talbis Iblis” :

1⃣ Bahwasanya Dzun Nun diboikot dan ditinggalkan oleh ulama Mesir dan mereka menuduhnya dengan tuduhan zindiq dan diantara ulama’ yang mengingkarinya ialah Al Imam Abdullah Bin Abdil Hakam Al Maliky.

2⃣ Dan ia (Ibnul Jauzy) mengatakan : Dan Abu Sulaiman Ad Darany dikeluarkan dari Damaskus dan mereka mengatakan : “Sesungguhnya ia mengaku bahwa ia melihat para malaikat”.

3⃣ Sekelompok orang bersaksi bahwa Ahmad Bin Abil Hawary mengunggulkan para wali di atas para Nabi lalu ia lari dari Damaskus menuju Makkah.

4⃣ Dan ia (Ibnul Jauzy) menyebutkan bahwa Abu Yazid Al Busthamy mengatakan : Aku memiliki alat untuk naik ke atas langit sebagaimana Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم ketika peristiwa Mi’raj, maka merekapun mengeluarkannya dari negeri Bustham.

▪️Maka inilah sikap-sikap Ahlussunnah terhadap kaum Shufiyyah terdahulu hingga masa Asy Syadzily.

▫️Yang ketiga : Dan sikap-sikap Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Adz Dzahaby, Ibnu Hajar serta para guru-guru dan murid-murid mereka dan Imam Al Muqry di Yaman dan selain mereka dari kalangan Ahlussunnah terhadap kaum Shufiyyah belakangan terutama para pengikut Ibnu ‘Araby adalah semisal sikap-sikap para ulama salaf dan ahli fiqih salaf terhadap kaum Shufiyyah terdahulu dan tokoh-tokohnya.

?Dan bagi yang berkehendak silahkan merujuk ke kitab (Al Furqan Baina Awliya-isy Syaithon Wa Auliya-ir Rahman), (Al Furqon Bainal Haqqi Wal Bathil), Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, (Ighatsatul Lahafan), (Madarijus Salikin) karya Ibnul Qayyim, (Al Mizan) karya Adz Dzahaby, (Tanbihul Ghabiy) karya Al Biqa’i yang merupakan salah seorang murid Al Hafizh Ibnu Hajar yang di dalamnya ia mengumpulkan ucapan-ucapan para ulama’ tentang Ahlu Wihdatil Wujud.

?Sumber artikel : http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=323

Turut menyebarluaskan
?????????
⚔?Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
? Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram:
? http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *