?SIAPAKAH DOKTOR ABDULLAH AD-DUMAIJI YANG DIJADIKAN SANDARAN FATWA OLEH JAFAR SALIH UNTUK MENJUSTIFIKASI BOLEHNYA MENGGERAKKAN MASSA BERDEMONSTRASI MENUNTUT PEMERINTAH?!?
(PROVOKATOR IKHWANI HALABI RODJAI KHABITS JA’FAR SALIH LARI LEPAS TANGGUNGJAWAB SETELAH MELEGALISASI MASSA UNTUK BERGERAK BERDEMONSTRASI MENUNTUT PEMERINTAH DENGAN MENYEBARKAN FATWA SEORANG QUTHBI)
Sesungguhnya hari demi hari tiada yang nampak kecuali tersingkapnya hakekat wajah sebenarnya si hizbi Ikhwani ini dan komplotan yang sebarisan dengannya yang menyamar dengan mengenakan topeng Salafy dalam andilnya untuk memprovokasi massa keluar bergerak menuntut pemerintah RI.
Benar-benar provokasi fatwanya telah diambil keuntungannya oleh para saudaranya dari kalangan hizbi Ikhwani Sururiyun Halabiyun sebagai legalitas untuk membenarkan massa keluar berdemontrasi menuntut pemerintah RI atas nama SALAFY. Ini adalah pembusukan dan kedustaan yang nyata terhadap Salafiyun.
Inilah Halabiyun Ikhwaniyun Sururiyun Irsyadiyun yang dengan penuh kegirangan menyebarluaskan fatwa yang didapatkan oleh Jafar Salih tersebut.
Nukilan:
Ulama Salafi Asal Saudi Bolehkan Massa Lakukan Demonstrasi Tuntut Ahok
JAKARTA (gemaislam) – Pernyataan Gubernur DKI Ahok tentang surat Al Maidah ayat 51 masih ramai dibicarakan publik. Umat Islam di seluruh negeri marah, dengan melakukan aksi demonstrasi agar mantan bupati Belitung Timur ini segera ditangkap karena telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.
Demonstrasi yang terjadi di berbagai kota, ditanggapi bermacam-macam. Banyak yang mendukung, tetapi ada pula yang tidak mendukung dengan alasan bahwa ia bukanlah cara yang baik untuk mengingkari kemungkaran. Bahkan sebagian ada yang menganggap sebuah keharaman karena demonstrasi bukanlah dari budaya Islam.
Lalu bagaimana sebenarnya menyikapi hal ini?
Seorang da’i Salafi asal Bogor, Ustadz Jafar Sholeh, mengajukan pertanyaan kepada seorang ulama asal Mekkah Arab Saudi, Syaikh Abdullah Ad Dumaiji, apakah metode tuntutan dengan demonstrasi terhadap sikap Ahok dibenarkan syariat?.
Berikut ini teks pertanyaan dan jawabannya, seperti dinukil dari laman Facebook pribadi Ustadz Jafar Sholeh yang diposting pada Senin (17/10/2016).
BAGAIMANA SEORANG MUSLIM MENYIKAPI PENISTAAN AL QUR’AN?
Tanya: Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Wahai Fadhilatus-Syaikh, bagaimanakah cara mengingkari kemungkaran terhadap orang yang mengolok-olok Al Qur’an dan menuduhnya sebagai kebohongan. Ucapan seperti ini telah diucapkan oleh Gubernur Ibukota Jakarta yang beragama Kristen. Semua muslim mengingkari perbuatannya dan melakukan demonstrasi menuntut pengadilan untuk orang kafir ini.
Jawab: Wa’alaykumsalam warahmatullah wabarakatuh.
Pernah terjadi kondisi seperti ini pada zaman Ibnu Taimiyah rahimahullah. Ketika itu ada seorang kafir dzimmi namanya Assaf yang mencaci Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Perbuatannya ini diketahui orang-orang sehingga terjadilah kegaduhan. Lalu pergilah Ibnu Taimiyah dan Al Fariqi Syaikh dari Daarul Hadits pada masa itu menemui penguasa mengabarkannya dan menuntut perlindungan dan pengadilan atasnya.
Orang-orang telah terbakar kecemburuannya karena menjaga kehormatan Nabinya. Maka penguasa ini berkata kepada Ibnu Taimiyah dan Al Fariqi: Kalian berdua telah membuat orang-orang terbakar amarahnya. Lalu si penguasa ini pun menahan mereka berdua.
Hanya saja si kafir dzimmi ini telah menjadi demikan takut, kemudian dia pun mengumumkan keislamannya dan pergi. Di jalan dia bertemu saudaranya dan saudaranya ini pun membunuhnya.
Terkait peristiwa inilah Ibnu Taimiyah menulis kitabnya yang berjudul : As-Sharim Al Maslul ‘Ala Syatimir-Rasul [Pedang terhunus atas pencaci Rasulullah]
Yang penting, bahwa mengingkari kemungkaran dan menuntutnya diadili bisa dengan cara apa saja yang mubah yang diizinkan oleh undang-undang negeri itu. Apabila undang-undang negeri tersebut mempersilahkan melakukan pengingkaran dengan cara demonstrasi dan pengerahan massa maka silahkan. Atau dengan melakukan pelaporan dan melayangkan surat atau telegram atau yang lainnya dari sarana-sarana pengingkaran. Dengan syarat tidak menimbulkan kemungkaran-kemungkaran lainnya seperti pengerusakan harta orang lain, membakar mobil mereka, memecahkan kaca-kaca pertokoan sebagaimana ini biasa terjadi pada kekacauan dan kekisruhan yang ada pada aksi-aksi demonstrasi. Wallahua’lam.
Pertanyaan diajukan oleh : Ust. Jafar Salih kepada Fadhilatus-Syaikh Abdullah Ad-Dumaiji. Beliau adalah Prof bidang studi akidah di Universitas Ummul Qura, Makkah.
السلام عليكم ورحمة الله
فضيلة الشيخ كيف يكون إنكار المنكر لمن استهزأ بالقرآن ووصفه بالكذب. وقد صدر هذا القول من الأمير النصراني للعاصمة جاكرتا وأنكره كل مسلم وأقاموا المظاهرات يتطالبون بمحاكمة هذا الكافر.
الشيخ عبد الله الدميجي: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
حدث مثل هذا في عهد ابن تيميه رحمه الله.
وذلك ان رجلا من أهل الذمة اسمه عساف سب النبي صلى الله عليه وسلم. فعلم الناس وضجوا فذهب ابن تيميه والفارقي شيخ دار الحديث في ذلك الوقت الى الوالي يخبرانه ويطالبان بمحاكمته ومجيره. وقد ثار الناس غيرة على عرض رسول الله صلى الله عليه وسلم. فقال الوالي : أنتما قد هيجتما الناس فاحتبسهما.
الا ان هذا الذمي خاف ثم أعلن إسلامه وهرب فلحقه اخوه فقتله
وفي هذه الحادثة ألف ابن تيميه الصارم المسلول على شاتم الرسول صلى الله عليه وسلم.
المهم إنكار هذا المنكر والمطالبة بمحاكمته بأي وسيلة مباحة يقرها النظام في تلك الدوله فإن كانت الدوله يجيز نظامها الإنكار بالمظاهرات والتجمعات فليكن أو بالشكاوى والخطابات والبرقيات أو غيرها من وسائل الإنكار بشرط الا يترتب على ذلك منكرات أخرى كإتلاف أموال الناس وإحراق سياراتهم وكسر زجاج المحلات كما هو الحال في الفوضى والهمجيات التي تصاحب بعض المظاهرات. والله أعلم.
Gambar 1. Ini adalah pembusukan dan kedustaan yang nyata terhadap Salafiyun.
Setelah situasi semakin panas dan dikumandangkannya jihad nasional menuntut pemerintah maka si lacur Ikhwani Jafar Salih ini semakin menunjukkan jati diri khasnya sebagai seorang provokator oportunis dengan lari dari medan demonstrasi yang telah dijustifikasinya itu tanpa rasa tanggung jawab sama sekali!
Nukilan:
Jafar Salih
Klarifikasi Fatwa Demo
Terkait banyaknya pertanyaan yang menanyakan Fatwa Syaikh Abdullah Dumaiji ttg demonstrasi dan menjadi viral disebagian kalangan. Saya ingin sampaikan:
1- Saya tidak memiliki hubungan apapun dengan akun Ustadz Maher Tuwailibi hafidzahullah yang ikut serta menyebarkan fatwa ini dengan memberikan pendahuluan dan penutup yang menurut saya semakin menambah runcing pro kontra seputar hal ini.
Apa yang diucapkan olehnya adalah tanggung jawab pribadinya sendiri dan saya bertanggung jawab sendiri terhadap apa yang saya tanyakan dan sebar.
2- Saya tidak pernah bertanya sedikitpun kepada Syaikh ttg hukum demonstrasi meski ada sedikit menyinggung hal itu pada redaksi pertanyaan.
3- Saya menyebarkannya bukan dalam rangka mendukung aksi demonstrasi sama sekali. Melainkan sekedar memberi wacana lain bagi pihak yang kontra agar hal ini tidak dijadikan alasan bermusuhan.
4- Kemudian melihat perkembangan yang kurang baik skrg ini postingan asli fatwa tsb di halaman fb saya telah saya privasi. Memang sudah tersebar, tp itulah hakikat permasalahan ini. Dan paling tidak dengan menghapusnya saya sudah berbuat apa yang menurut saya bisa sedikit meredam pro kontra seputar hal ini.
Wallahua’lam.
Gambar 2. Provokator itu lari lepas tanggungjawab setelah membakar massa untuk melegalisasi demonstrasi mereka menuntut pemerintah RI sembari mendoakan si brutal khabits Mahir “hafizhahullah”.
Maka tulisan ini adalah salah satu bentuk bukti bahwa Salafiyun mengingkari dengan nyata perilaku busuk di atas dengan menunjukkan hakekat sebenarnya dari Syaikh Abdullah Ad-Dumaiji yang dijadikan sandaran oleh Ikhwani Jafar Salih untuk memprovokasi massa bergerak keluar berdemonstrasi menuntut pemerintah RI dengan berkedok sebagai Fatwa Ulama Salafi. Wallahul musta’an.
Walhamdulillah bahwa situs Sahab telah lama membongkar hakekat wajah ulamanya Jafar Salih ini sebagai seorang Quthbi!! Pengekor Sayyid Quthb al Ikhwani Ash Shufi!!
Gambar 3. Tidaklah mengherankan jika Halabiyun Rodjaiyun Sururiyun Ikhwaniyun mengambil fatwa dan mengelu-elukan si Quthbi Abdullah Ad-Dumaiji karena sebelumnya orang ini memang pernah mengisi daurah Halabiyun di Indonesia yang mereka selenggarakan sebagaimana fawaidnya pernah dishare oleh salah satu dedengkotnya Zainal Abidin, Lc di grup Multaqō ad-Du’ât ilallâh (grup gabungan ratusan para dai Halabiyun Indonesia)
Url bukti: http://www.salamdakwah.com/artikel/2879-fawaid-dan-nasehat-syaikh-abdullah-bin-umar-ad-dumaiji-selama-di-indonesia
Nukilan:
Jika mengamati metode para Quthbiyyin dan yang berjalan di atas manhaj mereka maka akan engkau dapati mereka menyamarkan dan memutarbalikkan nash-nash agar mencocoki madzhab mereka dan kebatilan mereka.
Dan diantara perkara-perkara tersebut adalah :
Bolehnya memberontak kepada Penguasa yang zhalim, sama saja apakah penguasa yang fasiq atau penguasanya seorang pelaku bid’ah selama bid’ahnya tidak dihukumi sebagai kekufuran (kafir).
Dan diantara mereka yang memasukkan syubhat dan tadlis (penipuan/pengaburan) terhadap kaum muslimin adalah seorang yang bernama DR. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji penulis buku “Al Imamatu Al ‘Udzhma”. ¹ (Dia menggambarkan bahwasanya Ahlussunnah berbeda pendapat pada masalah ini dengan perselisihan yang kuat yang tidak mungkin untuk digabung pendapat-pendapat mereka).
Diantara bentuk tadlis dan talbisnya kepada umat dengan mengatakan :
“Menjadikan riwayat-riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah menjadi sebuah bentuk kontradiksi pada hukum memberontak kepada penguasa yang zhalim, dan mengatakan bahwa telah jelas dari Imam Ahmad membolehkan untuk mencabut ketaatan kepada penguasa yang pelaku bid’ah, dan bahwasanya beliau (Imam Ahmad) menetapkan hal yang demikian.”
Dan saya punya catatan tersendiri terhadap masalah ini :
Tentang nukilannya terhadap Imam Ahmad dengan tegas dan jelas untuk mencabut (ketaatan) dari penguasa yang mubtadi’ (ahlu/pelaku bid’ah).
Sampai nampaklah kepada kalian akan bentuk pengaburannya dan penyesatannya terhadap para pembaca, maka penulis kitab “Al Imamah Al Uzhma ‘inda Ahlissunnah” tatkala berbicara tentang madzhab Al Imam Ahmad tentang keluar memberontak terhadap para penguasa menyebutkan bahwa riwayat-riwayat darinya terdapat kontradiksi pada hukum keluar memberontak terhadap penguasa baik itu penguasa yang zhalim ataupun mubtadi’, dan bahwasanya hal tersebut sulit untuk digabungkan antara keduanya.
Diantara kontradiksi tersebut yakni apa yang telah tsabit dari Al Imam Ahmad bahwasanya beliau mengharamkan keluar memberontak terhadap penguasa yang pelaku bid’ah dan memerintahkannya untuk bersabar terhadap mereka.
Pada ucapannya (Abdullah Ad Dumaiji) : “bahkan telah jelas bahwa beliau (Imam Ahmad membolehkan) untuk mencabut (ketaatan) dari penguasa yang mubtadi’ jika mampu, dan menyebutkan bahwa Ibnu Abi Ya’la dalam akhir kitabnya (Thabaqat Al Hanabilah) menyebutkan bahwa sanadnya muttashil (tersambung) bahwa hal tersebut adalah pendapat Imam Ahmad, dia (Ad Dumaiji) mengatakan dalam kitabnya : bahwasanya Imam Ahmad berkata : ” Barangsiapa diantara mereka yang mengajak kepada suatu kebid’ahan maka jangan mengikutinya dan tidak ada kehormatan padanya, dan jika kalian mampu untuk melepaskannya (menurunkannya dari kursi penguasa,-red) maka lakukanlah.”
Maka inilah bentuk pernyataan yang jelas dari beliau (Imam Ahmad) rahimahullah bahwa jika kaum muslimin mampu untuk mencabut tampuk kekuasaan penguasa mubtadi maka hendaklah mereka lakukan.
(Catatan kaki : Kitab Al Imamah Al Uzhma hal. 539)
Maka pada perkataannya (Abdullah bin Umar Ad Dumaiji) ini terkumpul padanya beberapa kesalahan dan pengaburan.
Dan bantahannya :
1⃣ Pertama:
Perkataannya (yakni Abdullah bin Umar Ad Dumaijiy) :
“Dan disebutkan oleh Ibnu Abi Ya’la di akhir kitabnya Thabaqat Al Hanabilah”…
Dan jika engkau memperhatikan pada kitab Thabaqat Al Hanabilah oleh Ibnu Abi Ya’la rahimahullah maka engkau akan mendapati bahwa pemahaman pendapat tersebut tidak disebutkan oleh Ibnu Abi Ya’la di kitabnya tersebut, dan sesungguhnya itu adalah apa yang disandarkan oleh sang muhaqqiq yaitu Asy Syaikh Muhammad Hamid Al Faqi rahimahullah seperti pada lampiran catatan terhadap kitab tersebut pada halaman 261 sedangkan pendapat yang dinukilnya tersebut dimulai dari halaman 291 (???), maka menyandarkan pendapat ini kepada Ibnu Abi Ya’la adalah sebuah angan-angan yang jelas sekali.
2⃣ Kedua :
Perkataannya (Abdullah bin Umar Ad Dumaiji) :
….”Bahkan telah jelas (pendapat Imam Ahmad) untuk mencabut ketaatan dari penguasa mubtadi.”…
Dan ucapannya :
…”disebutkan di dalamnya dengan sanad yang tersambung (bahwa hal tersebut) adalah pendapat yang dipahami oleh Al Imam Ahmad…”
Dan perkataannya :
..” dan beliau (Imam Ahmad) berkata..”
(Bantahan) ;
Maka dari semua ungkapan-ungkapan ini akan dipahami bahwasanya yang berpendapat demikian adalah Al Imam Ahmad rahimahullah, dan ini tidak benar, ini hanyalah pendapat dari Abul Fadhl Abdul Wahid bin Abdul Aziz At-Tamimi rahimahullah dan bukan pendapat/pemahaman yang dipegang oleh Al Imam Ahmad rahimahullah.
3⃣ Ketiga :
“disebutkan di dalamnya dengan sanad yang tersambung (bahwa hal tersebut) adalah pendapat yang dipahami oleh Al Imam Ahmad…”
⬆️Adalah kesalahan yang sangat nyata, (maka bagaimana bisa) Abul Fadhl menghikayatkan aqidah ini dari imam Ahmad secara langsung (???) sebagaimana yang dia sering katakan ..”Imam ahmad telah berkata…..”, padahal Abul Fadhl wafat tahun 410 H dan Imam Ahmad sebagaimana yang telah diketahui wafat pada tahun 241 H, maka jarak antara mereka adalah 169 tahun (!!!).
Maka bagaimana bisa dikatakan sanadnya tersambung (???)
4⃣ Keempat :
Dan aqidah ini yang dihikayatkan oleh Abul Fadhl At Tamimi padanya terdapat beberapa perkara yang tidak sejalan dengan apa yang diyakini oleh Al Imam Ahmad rahimahullah, dan Abul Fadhl Abdul Wahid At Tamimi ini aqidahnya lebih condong kepada Al Asyà’irah, dan antara dia dan Abu Bakr Al Baqilaniy terjalin hubungan yang erat, dan telah dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah sebuah penjelasan yang memuaskan, diantaranya beliau mengatakan :
…”dan yang paling dekat hubungannya kepada Al Asya’irah adalah At Tamimiyyun yakni Abul Hasan dan anak cucunya, dan antara Abul Hasan (catatan : nampak bahwasanya yang benar adalah Abul Fadhl) At Tamimi dan antara Al Qadhi Abu Bakr bin Al Baqilaniy terdapat hubungan persahabatan yang erat sebagaimana yang telah diketahui dan dikenal.
Oleh karena itu Al Hafidz Abu Bakr Al Baihaqi di dalam kitabnya yang beliau tulis pada Manaqib Al Imam Ahmad tatkala beliau menyebutkan i’tiqadnya menyandarkan dari apa-apa yang dinukilkannya dari perkataan Abul Fadhl Abdul Wahid bin Abil Hasan At Tamimi….”
{ Catatan pinggir : Majmu’ Fatawa 4 – 167/168 }
Maka perkara ini, yaitu (bolehnya) mencabut (ketaatan dari penguasa yang) mubtadi’ adalah perkara-perkara yang menyelisihi dari yang apa-apa dinukilkan dari Al Imam Ahmad dan murid-murid beliau sebagaimana yang engkau sebutkan tadi.
Gambar 4. Setelah menyandarkan kedustaan kepada Al-Imam Ahmad rahimahullah tentang bolehnya mencabut ketaatan dari pemimpin yang mubtadi’ dengan mengambil hikayat dari seorang Asy’ariyah, kini memakai nama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah untuk melegalisasi bolehnya berdemonstrasi menuntut pemerintah yang fatwa Quthbi ini benar-benar dimanfaatkan oleh Halabiyun Sururiyun Ikhwaniyun untuk memprovokasi massa mendemo pemerintah RI. Allahul musta’an.
Maka dari itu telah nampak jelas bahwa tidak bolehnya menyandarkan ucapan/perkataan/pendapat Abul Fadhl Abdul Wahid At Tamimi kepada Al Imam Ahmad pada perkara ini, maka terlebih lagi dengan menjadikan hal tersebut dengan perkara yang berlawanan dengan riwayat-riwayat yang shahih dari Al Imam Ahmad!!!
Wallahu A’lam
Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarganya.
شيء من العبث القطبي …. نموذج من تلبيسات الدميجي في كتابه(((الإمامة العظمى))) – المنبر الإسلامي – شبكة سحاب السلفية
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=45483
Gambar 5. Tahukah anda siapa Muhammad Quthb yang sedang diperkenalkan kepada kita oleh “salam dakwah” Halabiyun Zainal Abidin dan Abdullah Ad-Dumaiji kepada para pembaca sekalian ini? Dia adalah adik sekaligus pewaris sah pemikiran dari kakaknya, Sayyid Quthb al Ikhwani dedengkot besar Ikhwanul Muslimin Ash-Shufi yang mengembangkan pemikiran pengkafiran yang menjadi dasar bagi gerakan takfir dan terorisme modern (semisal Al-Qaeda dan ISIS) atas nama Islam yang kemudian secara licik jejak paham teror radikal yang disebarluaskan oleh kelompok Ikhwani Ash Shufi ini ditutup-tutupi oleh kaum Sufi dengan menjadikan “Wahabi” (yang secara ideologis sama sekali bertentangan dengan kelompok teroris radikalis tersebut) sebagai kambing hitam pelakunya.
?Siapakah Sony a.k.a AHAT (Abul Husain Ath-Thuwailibi) a.ka. Abdul Aziez Al-Bruek a.k.a Maher Ath-Thuwailibi yang didoakan “HAFIDZAHULLAH” oleh Jafar Salih? Benarkah Dia Pembela Kitab Suci Al-Qur’an?
Berikut ini kami tampilkan arsip bukti pernyataannya tatkala dia menantang untuk discreenshot ucapannya ini dan sungguh kami berlindung kepada Allah Ta’ala dan berlepas diri dari kebusukan dan kefajiran pernyataannya.
Gambar 6. Si fajir busuk Maher Thuwailibi mencaci maki bangsa Arab yang padanya Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab dan dengannya Rasul Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengalir darah Arab!
Inilah hakekat mulut busuk si fajir khabits Sony a.k.a AHAT a.k.a Maher Thuwalibi yang dipostingan Jaksol terakhir tentang klarifikasi fatwa bolehnya demo menuntut pemerintah didoakan Jaksol dengan sebutan: “ustadz Maher Thuwaibi hafidzahullah ???”
Lihat kebencian dan cacimakiannya terhadap bangsa Arab yang Nabi kita shalallahu ‘alaihi wa sallam terlahir!!!
Jadi jangan tertipu oleh perompak-perompak manhaj dan penghina bangsa Arab yang berkedok sebagai pembela Islam!!!!
Berapa kali sudah penjahat ini berganti-ganti nama?!?!
Sungguh sangat berat untuk memposting berita ini, hanya saja topeng-topeng kepalsuan dan kebusukan yang berkedok sedang membela Islam haruslah dibongkar dan ditelanjangi agar tertipulah orang yang tertipu dan sadarlah orang yang sadar.
Ingatlah bahwa Al Qur’an yang dia tuntut pembelaannya tersebut diturunkan oleh Allah Ta’ala dalam bahasa Arab lalu bagaimana penjahat khabits ini bisa berakting sedang membela Al-Qur’an setelah dia melemparkan berbagai ucapan, cacimakian dan umpatan-umpatan keji, busuk dan rusak terhadap bangsa Arab yang darah Nabi kita mengalir di dalamnya?!! Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
Dan di sini penting untuk kami tambahkan bukti peperangan dan permusuhan si fajir khabits Sony Ath-Thuwailibi Maher Menifu terhadap ulama Salafiyun untuk membantah pihak Sufi yang memerankan penjahat dakwah ini sebagai seorang Wahabi Salafy ?? *untuk menunjukkan bahwa capnya sebagai Salafiyun ini adalah dusta karena dia sejatinya memiliki pemikiran yang rusak dan menyimpang dan betapa jauhnya orang ini dari manhaj Salaf dan permusuhannya yang sengit terhadap para ulama yang memperjuangkannya.*??
Sony pernah belajar di Ar-Royah lalu pindah ke Pondok Turatsiyun Halabiyun Jamilurohman di Jogja.
Setelah dari Jamilurrahman kemudian dia pindah ke pondoknya Ba’asyiri Fauzan Al-Anshori dan ada ngajar anak-anak di situ, dia juga belajar di ELSIA Bogor. Dari fikrahnya dia adalah penggemar Halabiyun Firanda cs. Dia berasal dari Medan.
Pengakuannya pernah menimba ilmu dengan Halabiyun Dzulqarnainyun Haris Aceh, umurnya lebih muda dari Halabiyun Dzulqarnainyun Farhan Aceh, masa pengenalan dengan agama di bawahnya Farhan. Wallahu a’lam.
Awal kenal dakwah dari Halabiyun Turatsiyun Abu Ihsan Medan, orangnya suka berjidal dan banyak omong.
Sekarang perhatikanlah bagaimana hakekat dakwahnya yang bersama Mubtadi’ sesat Ali Hasan Al-Halaby yang merupakan guru besar bagi Halabiyun Sururiyun Turatsiyun Rodjaiyun dengan menyerang Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah.
Gambar 7. Si khabits Sony Maher Menifu bersama Mubtadi’ sesatnya Rodjaiyun mengibarkan peperangan terhadap ulama Salafy, Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah.
Dengan bukti di atas, gagallah dan tersingkaplah kepalsuan tuduhan pihak Sufi yang memasang si khabits Sony Abu Husein Maher Abdul Aziz Ath-Thuwailibi Al-Bruek yang merupakan barisan dari kalangan orang-orang sesat musuh dakwah Salafiyah ini yang dipasang sebagai seorang Salafy. Walhamdulillah.
Catatan kaki:
(1) Kitab Abdullah ad Dumaiji yang dibantah di situs Sahab As-Salafiyah ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:
http://wisatabuku.com/konsep-kepemimpinan-dalam-islam/
?⚔?⚔?⚔?⚔?
? إتباع السنة ?
?◎◎» Ittiba’us Sunnah
___________※※※____________
?????????
⚔?Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
? Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram:
? http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com