?KHAWARIJ ANJING-ANJING NERAKA?
Abu Ghalib berkata, “Ketika didatangkan kepala orang-orang Azariqah[1] dan dipancangkan di atas tangga Damaskus, datanglah Abu Umamah al-Bahili radhiallahu ‘anhu. Ketika melihat mereka, air matanya pun mengalir dari kedua pelupuknya.
كِلاَبُ النَّارِ، كِلاَبُ النَّارِ، كِلاَبُ النَّارِ. شَرَّ قَتْلَى قُتِلُوْا تَحْتَ أَدِيْم السَّمَاءِ وَخَ قُتِلُوا تَحْتَ أَدِيْم السَّمَاءِ الَّذِيْنَ قَتَلَهُمْ هَؤُلاَءِ
“Anjing-anjing neraka, anjing-anjing neraka, anjing-anjing neraka!” kata Abu Umamah. “Mereka ini sejelek-jelek orang yang dibunuh di bawah naungan langit ini. Dan sebaik-baik orang yang terbunuh di bawah naungan langit ini adalah orang-orang yang mereka bunuh,” lanjutnya.
Kata Abu Ghalib, “Ada apa denganmu hingga mengalir air matamu?”
“Karena kasihan terhadap mereka, dahulunya mereka itu termasuk ahlul Islam,” jawab Abu Umamah.
Abu Ghalib berkata, Kami bertanya, “Apakah engkau mengatakan ‘mereka itu anjing-anjing neraka’ dengan pendapatmu sendiri atau perkataan yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
“Kalau aku mengatakan dengan pendapatku sendiri, maka sungguh betapa beraninya aku. Tapi perkataan seperti itu aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya sekali, bahkan tidak hanya dua tiga kali,” jawab Abu Umamah.
Hadits di atas diriwayatkan al-Imam Ahmad rahimahullah dalam Musnad-nya (5/253). Guru kami asy-Syaikh Muqbil rahimahullah setelah membawakan hadits ini, beliau berkata, “Hadits ini jayyid, Abu Ghalib adalah rawi yang hasanul hadits.” (al-Jami’ush Shahih, 1/201)
Dalam riwayat at-Tirmidzi rahimahullah (Sunan at-Tirmidzi no. 4086), Abu Ghalib berkata, “Abu Umamah melihat kepala-kepala yang dipancangkan di atas tangga (masjid) Damaskus, ia pun berkata,
.كِلاَبُ النَّارِ، شَرَّ قَتْلَى تَحْتَ أَدِيْم السَّمَاءِ وَخَيْرَ قَتْلَى مَنْ قَتَلُوهُ
“Anjing-anjing neraka. Mereka ini sejelek-jelek orang yang terbunuh di bawah naungan langit ini. Dan sebaik-baik orang yang terbunuh adalah orang yang mereka bunuh.”
Kemudian Abu Umamah membaca ayat,
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
“Pada hari yang di waktu itu ada wajah-wajah yang putih berseri dan ada pula wajah yang hitam muram.” Sampai akhir ayat.
Abu Ghalib berkata kepada Abu Umamah, “Apakah engkau mendengar perkataan seperti itu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
“Kalau aku tidak mendengarnya dari beliau, tidak hanya sekali, dua kali, atau tiga, empat kali—Abu Umamah sampai menyebut tujuh kali—niscaya aku tidak akan menyampaikannya kepada kalian.”
Hadits ini dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam al-Jami’us Shahih,1/201.
[1] Satu kelompok dari Khawarij yang dinisbatkan kepada Nafi’ bin al-Azraq, salah seorang tokoh Khawarij
?Url: http://asysyariah.com/ulama-al-jarh-wa-at-tadil-sosok-penjaga-dan-pembela-agama-allah/
?????????
⚔?Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata
? Klik ➡️JOIN⬅️ Channel Telegram: