Abdurrahman bin Mar’iy Si Pengecut Ngacir dari Ma’had Fiyusy

Bismillahirrohmanirrohim. o

abdurrahman bin mar'i si pengecut

ABDURRAHMAN BIN MAR’IY SI PENGECUT NGACIR DARI MA’HAD FIYUSY

Ditulis Oleh : (Asy-Syaikh) Abul ‘Abbas Yasin bin Ali al-‘Adeniy -hafidzahullah-
Malam Ahad 6 Sya’ban 1436 H.

✹✹✹

بســــم الله,والحمد لله، والصـــلاة والسلام على رســول الله، وعلى آلــه وصحبـــه ومن والاه

 أمــــا بعــــد :

Ketahuilah -wahai saudaraku karena Allah- bahwa kelaliman buahnya jelek di dunia dan akhirat

Allah Ta’ala berfirman:

وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ ﴿٢٢٧﴾

“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”. [Q.S. Asy-Syua’araa’: 227]

Dan di dalam Shahih Muslim bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

« اتقـوا الظلــّم فإن الظلــم ظلمــات يـوم القيامــــة »

“Berlindunglah kalian dari berbuat lalim. Sungguh kezaliman adalah kegelapan pada Hari Kiamat”.

Sehingga perkaranya sangat menakutkan. Maka berhati-hatilah dari berbuat aniaya kepada siapa pun ketika tidak ada perbedaan dalam hal ini antara seorang yang berilmu atau pun jahil, antara raja dengan budak, antara majikan dengan hamba saya.

Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda :

« ثلاثـــة لا يــرد دعــــاؤهم :
■ الإمــــام العــــادل،
■ والصــــائم حتى يفطــــر،
■ ودعـــوة المظلـوم يرفعها الله فوق الغمام، ويفتح لها أبواب السماء

“Tiga jenis manusia yang tidak akan tertolak permohonan doa mereka:

  • Seorang pemimpin yang adil,
  • Seorang yang berpuasa sampai ia berbuka,
  • Do’a seorang yang terzalimi, Allah akan mengangkat doanya di atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit

Dan Allah berfirman (dalam hadits Qudsy):

« بعــزتي لأنصــرنك ولـــو بعــد حين »

“Demi keagungan-Ku sungguh aku benar-benar akan menolongmu walau setelah beberapa waktu berlalu”.

Dan dalil-dalil dalam permasalahan ini adalah banyak.

Adapun yang dimaksud di sini adalah bahwa Abdurrahman bin Mar’iy ketika MENGUSIR saudara-saudara kita GHUROBA’ (penuntut ilmu dari selain penduduk Yaman) dari Ma’had Fiyusy, mengobrak-abrik urusan mereka, membuat menangis para lelaki, wanita, dan anak-anak, dan ia masukkan siapa yang telah ia JEBLOSKAN ke dalam penjara -sampai sebagian wanita masuk ke dalam penjara-. Kita memohon kepada Allah perlindungan.

Sedemikian ini pula yang ia perbuat kepada saudara-saudara kita (penuntut ilmu) dari penduduk Yaman.

Maka orang-orang yang teraniaya telah menengadahkan tangan-tangan mereka kepada Rabb dan Penolong mereka, mendo’akan kejelekan atas Abdurrahman bin Mar’iy. Bahkan sebagian mereka ada yang berangkat umroh ke Makkah lalu mereka mendo’akan kejelekan atasnya di sana.

Lalu inilah dia Abdurrahman bin Mar’iy telah KELUAR dari Fiyusy setelah keadaan menyempitkannya. Kemarin dia mengusir ghuroba’ dari Ma’had Fiyus dan SEKARANG dia yang keluar darinya.

Perkara ini mengingatkan kita dengan apa yang dilakukan AL-HAJURIY ketika ia mengusir Ahlussunnah (yang tidak berpihak kepadanya) dari Ma’had Dammaj kemudian setelahnya giliran dia yang angkat kaki darinya.

Dan Allah-lah yang lebih memahami apa motivasi-motivasi lain yang mendorong Abdurrahman bin Mar’iy untuk KELUAR. Beberapa berita telah sampai kepada kami namun sebagaimana yang pernah kami sampaikan bahwa kami tidak akan berbicara kecuali tentang berita-berita YANG PASTI berdasarkan bukti-bukti. Dan akan tampak bagi kita –dengan izin Allah- perkara-perkara itu.

Pengekor Abdurrahman bin Mar’iy di Fiyusy telah TERPECAH menjadi dua kelompok –sebagaimana dikabarkan para ikhwah tepercaya kepadaku-:

KELOMPOK PERTAMA:

Orang-orang yang sekarang telah PAHAM hakikat sebenarnya dari Abdurrahman bin Mar’iy dan menjulukinya dengan:

الهـــــارب
“SI BURON”.

KELOMPOK KEDUA:

Orang-orang yang menyebutkan hal-hal yang baik  (sebagai bentuk pembelaan) dan MEMBERI UDZUR untuk kepergian Abdurrahman bin Mar’iy dengan mengatakan bahwa kondisi kesehatan Syaikhnya tidak membolehkannya untuk menetap di Fiyusy.

________________
WAHAI SAUDARA-SAUDARAKU!

Sungguh sebagian orang awam, bersamaan sakit dan sulitnya keadaan, mereka TIDAK MENINGGALKAN rumah-rumah mereka karena khawatir penjarahan dan pencurian. Mereka mengedepankan kepentingan duniawi ini di atas kesehatan mereka. Sedangkan Abdurrahman bin Mar’iy mendahulukan kepentingan PRIBADI di atas kepentingan dakwah. Tidak penting baginya apakah Ma’had Fiyus tetap ada atau lenyap binasa.

…وبــهذه المناسبة أفيد إخواني بأن عبد الــرحمن بن مــرعي رجـــل جبان، ويُقدِّم مصلحــة نفسه على مصلحـــة الـــدعوة

Terkait permasalahan ini aku akan menyampaikan suatu faidah kepada saudara-saudaraku bahwa Abdurrahman bin Mar’iy adalah PENGECUT dan akan mengutamakan hajat pribadinya di atas kepentingan dakwah…

Aku akan menyebutkan kepada kalian dua bukti tentang hal itu:

BUKTI PERTAMA:

Bahwa beberapa tahun yang lalu telah terjadi beberapa sengketa antara sebagian ikhwah bersama Abdurrahman bin Mar’iy berkenaan dengan sejumlah KAPLINGAN di Ma’had Fiyusy.

Pihak pertama telah mengangkat permasalahan itu ke mahkamah (pengadilan) dan mereka telah mengundang Abdurrahman bin Mar’iy. Permasalahannya semakin pelik. MAKA Abdurrahman bin Mar’iy memutuskan untuk SAFAR ke Hadhramaut.

Aku pun datang ke rumahnya dan aku katakan kepadanya:

لا يصلــح في هـذه الظروف أن تسافر

“Tidak tepat dalam kondisi seperti ini untuk Anda safar”

فقال لي : الله الحــافظ على المــركز

Ia menjawab: “Allah akan menjaga Ma’had”

Aku terus mengulangi.. lalu ia berkata:

!!!..لــكن أنا قــد وعــدت والدَيّ أن نسافر إلى حضرمـــوت، فأريد أن أبرهمــا

AKAN TETAPI aku telah berjanji kepada kedua orangtuaku untuk kami safar ke Hadhramaut. Aku ingin berbakti kepada keduanya..!!!

BUKTI KEDUA:

Di saat Al-Qaeda menguasai Propinsi Abyan maka datang berita bahwa Al-Qaeda mulai mendekat (ingin menyerang) ke Ma’had Fiyusy. Maka Abdurrahman bin Mar’iy berangkat menemui Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Wushobiy meminta petunjuknya tentang permasalahan ini. Lalu al-Wushobiy berkata kepadanya –berdasar keterangan dari Abdurrahman bin Mar’iy-:

إذا أدّى الأمــر أن تغلق المــركز فأغلقــه. يعني ولا تنصــدم مع القاعدة

“Apabila perkaranya sampai kamu harus menutup ma’had maka tutuplah!” Yaitu jangan sampai BENTROK dengan al-Qaeda.

Maka tidak lewat beberapa hari tiba-tiba Abdurrahman bin Mar’iy telah menyusun agendanya untuk PERGI ke Makkah (umroh) dengan mempersangkakan bahwa ia ingin untuk beribadah dan beramal. Dan ia memberitahukan kepada sebagian orang dekatnya bahwa ia akan MENETAP di Makkah selama SEBULAN penuh. Kemudian tidak lewat dua pekan maka ia telah kembali dari Makkah.

فعرفـــنا أن الرجـــل جبــــان

SEHINGGA kami memahami bahwa orang ini PENGECUT.

Dan kepulangannya itu setelah kondisi membaik maka ia kembali ke Fiyusy.

اللــهم إني أعــوذ بك من أن أظلـم أو أُظلــم، أو أعــتدي أو يُعْتَدَى عــليّ

Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari berbuat aniaya dan dianiaya, atau (berlindung kepada-Mu dari) berbuat keji dan diperlakukan dengan keji.

Ditulis: Abul Abbas Yasin bin ‘Ali al-‘Adeniy | Aden – Yaman | Malam Ahad 6 Sya’ban 1436 H.

 ✲✹✲

Alih Bahasa :
Al-Ustadz Abu Yahya Al-Maidany (Solo) hafidzahullah [FBF-5]

_______________
مجموعـــــة توزيع الفـــــوائد
WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *