PEMBELAAN SYAIKH HANI TERHADAP MUJAHIDUN & MASYAIKH ADEN SERTA PENEGASAN UDZUR MASYAIKH YAMAN DI MADINAH
(JAWABAN ATAS CERCAAN PARA PENGGEMBOS (PENDUKUNG WATSIQAH KUFRIYAH MUBTADI ‘ IKHWANI MUHAMMAD AL IMAM))
Dulu barisan anti-jihad/para penggembos – pembela mubtadi’ Ikhwani Muhammad Al Imam dan Mughaffal Abdurrahman mengejek para Masyaikh sebagai orang yang hanya bisa berfatwa dan berteriak jihad tapi mereka sendiri tidak berani berjihad….
Setelah para ulama tersebut ternyata “berani berjihad” melawan pemberontak Rafidhah sekutu watsiqah Muhammad al Imam cs maka merekapun ganti mencari topik ejekan lainnya dengan menyerang Masyaikh Yaman di Saudi Arabia yang (udzur) tidak bisa datang ke medan jihad di Yaman….
Dan subhanallah! Cukuplah sebagai bukti rusaknya timbangan akal sehat mereka adalah cercaan mereka terhadap Jihad, Mujahidun dan orang-orang yang mendukung serta berta’awun dalam amalan jihad ini seiring dengan terjaganya lisan mereka (dan bahkan membela sengit) orang-orang yang mencerca para ulama yang menyerukan jihad melawan pemberontak Rafidhah, menuduh dengan kedustaan, dan menisbahkan jihad sebagai fitnah yang memperebutkan kursi kekuasaan serta tidak ada kaitannya dengan dienul Islam.
Maka bagaimana mungkin mereka menjaga lisannya dari para penyeru penggembosan jihad dan sebaliknya mencerca Ahlussunnah yang memerangi dan bantu membantu untuk melawan Rafidhah yang mempertontonkan kesesatan aqidahnya serta kebrutalannya dalam membantai kaum muslimin di Yaman, terkhusus di Aden dengan mengerahkan sniper, tank, mortir yang menghujani perumahan-perumahan warga????
Duhai kemana larinya akal sehat????
النصر قادم بإذن الله
Berikut ini adalah nasehat dan kajian Syaikhuna Abu Ali Hani bin Braik hafidhahullah setelah Ashar di masjid Shahabah jabhah Mansurah Aden pada tanggal 18 April 2015
Rekaman langsung dari hp, hasil kurang bagus karena kajian dadakan.
Beberapa buah nasehat beliau:
Jihad merupakan puncak dari amalan Islam
Kami bukan dai fitnah.
Kami berjihad demi agama, kehormatan dan tanah, dibawah bendera wali amr.
Jihad dibangun di atas fatwa ulama kibar dan bukan fatwa politik dan siyasi.
Ahlu sunnah tidak menginginkan kenikmatan dunia dan tidak mencari kursi.
- Masyayikh Sunnah di Aden,
- Mereka singa di atas mimbar,
- Singa di medan pertempuran.
- Mereka selalu maju di garis api.
- Di waktu malam mereka ribadh.
Masyayikh dan ikhwah kita di Madinah tidak bisa datang ke medan jihad dikarenakan udzur.
Gambar. Celaan Abu Muhammad Raziq Ma’bary cs
Dan mereka sebagai mitra dalam pahala jihad dengan niat mereka. Nabi bersabda:
ان اقواما بالمدينة ما سلكنا شعبا و لا واديا إلا وهم معنا، حبسهم العذر ”
:و في مسلم
“الا شركوكم في الأجر”
Shan’a dikuasai Hutsi dalam hitungan jam padahal Shan’a dengan persenjataan mereka dan jenderal-jenderalnya
Aden sampai detik ini menjadi contoh bagi daerah yang lain ketika menegakkan jihad.
Bahkan seorang pemuda masuk ke medan pertempuran tidak membawa senjata. Ketika ditanya, dia menjawab:
“Aku bertugas mengisi peluru senjata temanku. Apabila dia terjatuh atau meninggal, aku pakai senapannya utk berjihad memerangi Hutsi Syi’ah.
Abdul Malik al-Hutsi berkata:
“Yang memerangi kita di Kitaf Dammaj adalah mereka yang memerangi kita di Aden.”
Ikhwah kita ketika melewati salah satu pos Hutsi,
Mengejek dengan mengatakan bahwa kita adalah anak-anaknya pezina ((mencela A’isyah radhiyallahu ‘anha))
Menunjukkan bahwa peperangan ini untuk menegakkan Husainiyat dan Rafidhah kufur mereka.
mengajak kepada para Tujjar dan orang kaya supaya membantu Mujahidun dengan apa yang dia mampu.
atau download di sini