MISTERI BERSELIMUT DUSTA? (Pengakuan Yang Memberatkan)

Bismillahirrohmanirrohim. o

Misteri Berselimut DUSTA

MISTERI BERSELIMUT DUSTA?
(PENGAKUAN YANG MEMBERATKAN)

Di status facebook dengan nickname muhammad.aliishmah diposting kabar dari grup WA Multaqa Salafy Indonesia tentang kisah pertemuan UDA dengan Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahullah.

Berikut nukilannya:

IMG-20150418-WA0002

ini anakku dan tilmidzku...

Gambar 1. beliau antusias MENYAMBUT  SAYA (sengaja kami kapitalkan, -ed.) seraya berkata: “Ini anakku dan tilmidzku/muridku Abul Mundzir Dzul Akmal….

Sungguh Kami menziarahi Syaikh Muhammad bin Haady di mesjidnya setelah shalat Ashar lalu beliau antusias MENYAMBUT  SAYA (sengaja kami kapitalkan, -ed.) seraya berkata:

“Ini anakku dan tilmidzku/muridku Abul Mundzir Dzul Akmal,
ketika itu dihadapanku ada seorang yg berasal dari kuwait yg bernama Mubaarak…..” –selesai penukilan

Apa yang bisa pembaca pahami dari status di atas?
Siapakah penulis yang menceritakan kisah bahwa Syaikh Muhammad antusias untuk menyambut “SAYA”?

Bukankah pembaca tidak membutuhkan keahlian khusus untuk memahami bahwa SAYA pada kisah di atas adalah penulis itu sendiri, yakni UDA-lah yang menulis sendiri betapa beliau disambut dengan antusias dan memamerkan kepada kita -para pembacanya- bahwa Syaikh Muhammad menyebut beliau sebagai anaknya, muridnya di depan para hadirin ?

Namun keanehan dan misteri besar justru terjadi setelah itu….

Simak nukilan di bawah ini:

di nukil dari Abu Usamah Robii' al Yamani

Gambar 2. Ternyata kisah di atas hanyalah nukilan dari seorang berkebangsaan Yaman: “Keduanya d nukil dari saudaraku yg mulia Abu Usamah Robii’ Al Yamaniy”

“———
Keduanya d nukil dari saudaraku yg mulia Abu Usamah Robii’ Al Yamaniy pelajar didalam study Al ‘Ulya di Universitas Islamiyah tingkat duktuurah.

Pent.Zaid bin Zaid A
غفر الله له ولوالديه وللمسلمين
Almultaqa Assalafy Indo.” –selesai penukilan

Pada bukti kedua justru menampakkan dengan sangat jelas bahwa Multaqa Salafy Indonesia ternyata bukanlah sedang memposting tulisan UDA (seperti pengakuan yang tertera di awal kisah) tetapi kisah di atas adalah tulisan Abu Usamah Rabi’ al Yamany, iya Multaqa Salafy Indonesia hanyalah menukil dari tulisan Abu Usamah Rabi’.

Jadi, siapakah penulisnya yang sebenarnya?!

Maka akal sehat yang mana yang bisa mengkompromikan kedua pernyataan yang saling menentang tersebut?!!! Ataukah ada kedustaan di dalam kisah tersebut!? Allahu a’lam.

buruk muka kaca tetangga yang dibelah

Gambar 3. Buruk muka kaca tetangga yang dibelah. Kok tukpencarialhaq.com yang disalahkan??? Kalau memang ada revisinya bukankah MAI yang WAJIB mempostingnya untuk meluruskan berita dusta yang telah dia sebarkan ¿¿¿

.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *