Fatwa Syaikh Abdul Muhsin Abbad, Perang Melawan Rafidhah di Yaman, Persoalan Politik Ataukah Jihad Yang Disyariatkan?

Bismillahirrohmanirrohim. o

fatwa syaikh al abbad tentang jihad di Yaman

PERANG MELAWAN HUTSIYYUN RAFIDHAH HANYALAH “PERMASALAHAN POLITIK”??!

Oleh:
Asy-Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad -hafidzahullah-

Senin, 17 Jumaadil Akhir 1436 H [selesai pelajaran Shahih Muslim].
_______________________

PERTANYAAN:

Saudara ini bertanya: Semoga Allah berbuat baik kepada Anda wahai Syaikh kami, kalian mengetahui apa yang sedang terjadi sekarang di negeri Yaman dari PEPERANGAN MELAWAN RAFIDHAH serta apa yang ditetapkan oleh Lijan Sya’biyah* di Yaman: APAKAH PERANG INI JIHAD?
Maka sebagian orang menelpon kami menginginkan jawaban karena ia merasakan kesempitan (kebingungan) dalam hal itu

“APAKAH ITU PERMASALAHAN POLITIK ATAU JIHAD YANG DISYARI’ATKAN?”

JAWABAN:

لا شكَّ أنَّ الحُوثيِّين رافضـــة أهل خُبث وشرّهـــم عـــظيمٌ ومُستطير

TIADA KERAGUAN BAHWA HUTSIYYUN YAITU RAFIDHAH ADALAH ORANG-ORANG JELEK DAN KERUSAKANNYA BESAR SERTA TERSEBAR LUAS.

وإذا تمكَّنوا يحصل لهم في بلاد اليمن ما لا تُحْمَدُ عُقبَاه وكذلك لغيرهم، فكونهم يجتهدون ويجتمعون ويُقاومونهم ويتخلّصون منهم لا شكَّ أنّ هذا من أهمِّ المُهمَّات ومن الأمور اللاَّزمة لأهل اليمن

Seandainya mereka kokoh berkuasa akan terjadi di negeri Yaman sesuatu yang tidak terpuji akibatnya demikian pula pada selain mereka.

Maka berkumpul dan bersungguh-sungguh nya mereka -penduduk negeri Yaman- menghadapi dan membebaskan diri dari mereka rofidhoh tidak diragukan termasuk perkara terpenting dan YANG HARUS DILAKSANAKAN PENDUDUK YAMAN.

SEBAB andaikata mereka membiarkan Rafidhah (menguasai negeri) maka mereka sudah dikenal bahwa:
TIDAK ada pada mereka kecuali kejelekan.
TIDAK didapati pada mereka kecuali kerusakan dan
TIDAK ditemui dari mereka kecuali mendatangkan bencana bagi masyarakat bangsa Yaman.

SEHINGGA bersatunya anak bangsa Yaman untuk membebaskan diri dari mereka tidak diragukan adalah bagian perkara terpenting dan harus dilakukan.

Dan tidak boleh bagi mereka untuk membiarkan dan tunduk menyerah kepada mereka yang kemudian mereka menyebarkan kerusakan di negeri tersebut.

Maka mereka Rafidhah adalah gerombolan jelek dan berperangai jahat serta melampaui batas dalam berbuat kezaliman dan kerusakan.

SEHINGGA bahu-membahunya  bangsa Yaman untuk membebaskan diri dari mereka tidak diragukan adalah bagian perkara terpenting dan sangat dituntut melakukannya. Mereka tidak membiarkan Rafidhah dan tunduk kepada mereka setelah itu mereka mendapatkan apa yang mereka akan dapatkan dari gangguan yang tidak mengetahuinya (seberapa jelek gangguan tersebut) kecuali Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi.

—————–
PERTANYAAN:

Berdasarkan hal ini muncul beberapa permasalahan di antaranya: Apakah disyariatkan bagi imam-imam masjid untuk MEMBACA QUNUT (nazilah) di negeri Yaman?

JAWABAN:

DEMI ALLAH TIDAK MENGAPA. Jika mereka membaca qunut itu hal yang baik. Aku katakan berqunut-nya mereka adalah baik.

—————-
PERTANYAAN:

Demikian juga -semoga Allah memberi kebaikan kepada Anda- penuntut ilmu (dari Yaman) yang sekarang di sini(di Madinah) apakah wajib atas mereka berangkat jihad? Mereka kembali ke Yaman dan IKUT BERJIHAD?

JAWABAN:

واللهِ إنْ ذهبوا وكــــان عندهم حصول فائــــدة من ذهــــابهم يذهبون

Demi Allah, seandainya mereka berangkat (BERJIHAD) dan memberi manfaat dengan keberangkatan mereka maka ia berangkat.
Adapun jika mereka tidak memiliki kemampuan dan perginya mereka tidak menghasilkan sesuatu apa pun maka tinggalnya mereka (tidak kembali ke Yaman) lebih tepat. Mereka lebih mengetahui kondisi mereka sendiri.

——

(( جــــــــديد)) ما تقوم به اللجان الشعبية في اليمن
الشيخ العلامــة عبد المحسن العبــــاد
من شرح صحيح مسلم
الإثنين 17-06-1436–هـ

التَّفريغ:

السّؤال:
أحسن الله إليك؛ سؤال يتكرَّر كلّ ليلة، لكن كان الوقت يضيق عن ذكره وهُوَ حدَث السَّاعة، هذا الأخ يقول:
أحسن الله إليكم شيخنا؛ تعلمون ما هو حاصل الآن في بلاد اليمن من غزو الرّافضة وما يقوم به اللِّجان الشّعبيَّة؛ هل هُوَ جهادٌ؟ فالبعض قد اتَّصل بنا يُريدُ جوابًا لأنّه تحرّج في ذلك؛ هل هي أمورٌ سياسيَّة أو جهادٌ شرعيّ؟

الــجواب:
لا شكَّ أنَّ الحُوثيِّين رافضة أهل خُبث وشرّهم عظيمٌ ومُستطير، وإذا تمكَّنوا يحصل لهم في بلاد اليمن ما لا تُحْمَدُ عُقبَاه وكذلك لغيرهم، فكونهم يجتهدون ويجتمعون ويُقاومونهم ويتخلّصون منهم لا شكَّ أنّ هذا من أهمِّ المُهمَّات ومن الأمور اللاَّزمة لأهل اليمن، لأنّهم لو تركوهم فمعروفٌ ما عندهم إلاّ الشّرّ وما عندهم إلاّ الفساد وما عندهم إلاّ إلحاق الضّرر.

فاجتماع اليمنيِّين ومُقاومتهم لا شكَّ أنّ هذا من الأمور اللاَّزمة، ولا يجوز لهم السّكوت يعني هذا وتركهم يتسلّطون ثُمّ يعْثون في البلاد فسادًا، فهُم طائفةٌ خبيثة وعندهم شراسة وعندهم يعني يُغالون في الظّلم والإفساد.

فتعاون الشّعب اليمنيّ على التّخلّص منهم لا شكَّ أنّ هذا من أهمِّ المُهمَّات ومن الأمور المطلوبة، ولا يتركونهم ويستسلمون لهم، وبعد ذلك ينالُهم ما ينالُهم من الأذى الذي لا يعلمه إلاّ الله سبحانه وتعالى.

قارئ السّؤال:
عليه تنبني مسائل منها: هل يُشرع للأئمَّة القنوت في بلاد اليَمَن؟

الـــجواب:
والله لا بأس؛ إذا قنتوا طيِّب، أقول: طيِّب قنوتهم.

قارئ السّؤال:
كذلك أحسن اللهُ إليك: طُلاّبنا الآن هنا هل يذهبون يجبُ عليهم الجهاد؟ يرجعون لليمن يُجاهدون؟

الجـــواب:
واللهِ إنْ ذهبوا وكان عندهم حصول فائدة من ذهابهم يذهبون، وإذا كان أنهم ما عندهم قدرة ولا هُم رايحين يُسَوُّون شيء فبقاؤهم قد يكون مُناسبًا، هُم أدرى بأنفسهم.اهـ (1)

فرّغه:/ أبو عبد الرحمن أسامة
17 / من جمادى الآخر / 1436هـ
(للتحميل)

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
(1) من درس فضيلة الشّيخ العلاّمة: عبد المُحسِن بن حمد العبّاد -حَفِظَهُ اللهُ- في (شرح صحيح مُسلِم) يوم 17 / من شهر جمادى الآخر / 1436هـ، بالمسجد النّبويّ..

 ✲✹✲

Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=151608

Link Audio:
[durasi 02:45] | Fatwa Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad ـhafidzahullah- Terkait Perang Melawan Rafidhah Hautsy di Yaman

Alih Bahasa: Al Ustadz Abu Yahya (Solo) Al Maidaniy -hafidzahullah- [FBF-5]

_____________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

Keterangan:

*Lijan Sya’biyah
Untuk arti Lijan Sya’biyah sendiri, awal kali di bentuk Lijan ketika al-Qaidah menguasai propinsi Abyan ((tempat kelahiran Presinden Abdurrab (Abduh Rabbi bin Manshur bin Hadi) Yaman saat ini)).

Saat itu aparat tidak mampu melawan mereka, maka Presiden Abdurrab mengangkat tentara rakyat yang digaji & dibawah tangan kanan Presiden langsung dengan bantuan dan dukungan penuh dan mereka berhasil menumpas al Qaidah di Abyan.
Inilah awal mula terbentuknya Lijan Sya’biyah. Hanya di daerah Abyan.

Sehingga membuat nama Lijan Sya’biyah menjadi tersohor khususnya di Janub dimana mereka seperti rakyat sipil biasa yang membawa senjata dan digaji Presiden tanpa menggunakan seragam aparat.

Nah saat ini yg ada di Aden, rakyat biasa yang berperang melawan Hutsi di setiap kabupaten-kabupaten di Aden dimana mereka menggunakan senjata sendiri-sendiri dan tidak digaji.
Mereka berjihad membela agama, tempat tinggal dan kehormatannya.
Merekapun -para Mujahidun-  disebut istilah Lijan karena tidak menggunakan pakaian aparat.
Keduanya sama-sama dibawah rayah bendera ulil amr Presiden Abdurrab.

Bedanya yang di Aden mayoritas dengan senjata pribadi dan tidak digaji oleh pemerintah, mengandalkan bantuan para tujjar dan beberapa orang orang berpangkat. Jumlah mereka tentunya berkali lipat lebih banyak daripada Lijan Sya’biyah yang ada di Abyan.

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *