Benarkah Salafiyun Adalah Orang-orang Yang Ekstrim?? (Bantahan Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Al-Madkhaly Terhadap “Ulama Besar Saudi Arabia” Abdul Malik Ramadhany, Ali Hasan, Abul Hasan dan Siapa Saja Yang Semodel Dengan Mereka dan Yang Akan Mengikuti Mereka)

Bismillahirrohmanirrohim. o

benarkah salafiyun adalah orang-orang yang ekstrim

Benarkah Salafiyun Adalah Orang-orang Yang Ekstrim??

(Bantahan Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Al-Madkhaly Terhadap “Ulama Besar Saudi Arabia” Abdul Malik Ramadhany, Ali Hasan, Abul Hasan dan Siapa Saja Yang Semodel Dengan Mereka dan Yang Akan Mengikuti Mereka)

Agama Allah Tabaaraka wa Ta’ala sifatnya pertengahan antara sikap ekstrim dan sikap keras atau kasar. Hal itu berdasarkan hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bahwasanya beliau shallallahu alaihi was sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ إِجْلَالُهُمْ مِنْ إِجْلَالِ اللهِ: ذِيِ السُّلْطَانِ الْمُقْسِطِ ذِيْ الشَّيْبَةِ المُسلم وَحَامِلِ الْقُرْآنِ غَيْرِ الْغَالِي فِيْهِ وَلَا الْجَافِي عَنْهُ.

“Ada tiga pihak yang mana sikap memuliakan mereka maka hal itu termasuk sikap mengagungkan Allah, yaitu: pemerintah yang adil, seorang muslim yang sudah lanjut usia, dan pembawa Al-Qur’an yang tidak ekstrim dan tidak pula keras.”

(Lihat: Shahih Al-Adabul Mufrad, no. 274 –pent)

Jadi sikap sikap ghuluw atau ekstrim lawannya adalah sikap keras atau kasar. Sedangkan Ahlus Sunnah sikapnya adalah pertengahan antara orang-orang yang bersikap ghuluw dan orang-orang yang keras. Orang-orang yang keras atau kasar mereka adalah orang-orang yang menyia-nyiakan, meremehkan, meninggalkan dan menjauhi apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi was sallam. Sedangkan orang-orang yang ghuluw atau ekstrim adalah orang-orang yang melampaui batas dan menambah apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi was sallam dan mereka ingin menjadikan seseorang sebagai figur yang ditaati setelah Rasulullah shallallahu alaihi was sallam dalam segala hal dan diagungkan dalam segala hal serta ucapannya tidak boleh dibantah walaupun satu huruf saja. Maka yang semacam ini merupakan kebathilan yang nyata yang mana hal itu tidak boleh ditujukan kecuali kepada Rasulullah shallallahu alaihi was sallam. Jadi tidak ada seorang pun dari kita kecuali dia bisa membantah dan bisa juga dibantah, kecuali Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Malik rahimahullah.

Di hari-hari ini di hari-hari ini di di hari-hari di di hari-hari –sengaja saya ulangi 3 kali– lafazh ini yaitu lafazh ghuluw (ekstrim atau melampaui batas –pent) terus digunakan oleh siapa saja yang ingin melepaskan diri dari manhaj Salaf. Lafazh ini tidak digunakan dengan semestinya, tetapi digunakan oleh orang-orang semacam ALI HASAN AL-HALABY DAN PARA PEMBELANYA, digunakan oleh ABUL HASAN AL-MA’RIBY DAN PARA PEMBELANYA, dan digunakan oleh ABDUL MALIK RAMADHANY DAN PARA PEMBELANYA. Mereka semuanya menggunakannya dan tidak memaksudkan ghuluw seperti yang dimaksudkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi was sallam. Hakekatnya mereka hanyalah menggunakannya untuk menyerang Ahlus Sunnah Salafiyun yang selalu memerangi bid’ah serta mengingkari para pengusungnya dan mengingkari siapa saja yang melakukan bid’ah, atau menyerukannya, atau mengesankan perkaranya sebagai sesuatu yang baik, atau membela para pengusungnya, atau mencari-carikan dalih untuk membela mereka. Namun di saat yang sama mereka terus berusaha mencari-carikan dalih untuk membela para mubtadi’ yang telah menyelisihi jalan yang ditempuh oleh Ahlus Sunnah di masa mereka, yang mereka bela semacam Al-Ikhwan Al-Muslimun atau Sururiyun atau siapa saja yang semodel dengan mereka.

Abdul Malik Ramadhani Al Jazairy Ulama Besar Saudi Arabia

Gambar 1. Screenshot Abdul Malik Ramadhani Al Jazairy Ulama Besar Saudi Arabia. Peran sentral Abdullah Taslim dan persekutuan manhaj di balik layar bersama para dai MLM

Engkau jumpai mereka bersikap lembut terhadap ahli bid’ah karena mereka mengklaim hal itu sebagai sikap belas kasihan terhadap mereka. Mereka menampakkan kecintaan kepada ahli bid’ah dan bersikap lembut terhadap mereka, namun di waktu yang sama mereka tidak menyikapi Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang kokoh di atas As-Sunnah dan mendakwahkannya serta berpegang teguh dengannya dan berupaya mengajak orang lain agar juga berpegang teguh dengannya, kecuali dengan menggelari mereka sebagai orang-orang yang ghuluw atau ekstrim. Hal itu karena Salafiyun mengkritik kelakuan mereka yang buruk yang menyelisihi barisan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Jadi ketika itu engkau jumpai mereka membuka jalan untuk diri mereka untuk membela diri mereka sendiri dengan cara menuduh Salafiyun sebagai orang-orang yang ekstrim. Padahal ini bukanlah sikap estrim yang dimaksudkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, tetapi itu adalah sikap ekstrim yang dimaukan oleh Adnan Ar’ur, Abul Hasan Al-Ma’riby, Al-Maghrawy, Ali Hasan Al-Halaby, DAN SIAPA SAJA YANG SEMODEL DENGAN MEREKA DARI ORANG-ORANG YANG MENGIKUTI MEREKA DAN YANG AKAN MENGIKUTI MEREKA, KARENA SESUNGGUHNYA SETIAP KAUM MEMILIKI PEWARIS. Kita mohon keselamatan kepada Allah.

Simak audionya:

atau download di sini

Sumber artikel:

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=128930

Adobe-PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *