Syarat-Syarat Taubat

syarat-syarat taubat

Tanya Jawab Bersama Asy-Syaikh Muhammad Bin Hadi hafizhahullah pada hari Kamis tanggal 14 Rabiul Awal 1435 H/ 16 Januari 2014, ba’da Isya’ di masjid dekat kediaman beliau, hafizhahullah.

Penanya pertama: Salah seorang dai telah ditahdzir oleh salah seorang ulama, kemudian dia ingin rujuk atau taubat, apakah ada syarat-syarat yang harus dipenuhi?

Penanya kedua: Apakah kami perlu menyebutkan secara khusus wahai Syaikh, semoga Allah berbuat baik kepada Anda?

Asy-Syaikh: Tidak perlu, biarkan saja seperti yang dia sampaikan.

Penanya kedua: Karena dia memaksudkan seseorang tertentu.

Asy-Syaikh: Biarkan saja seperti yang dia sampaikan.

Penanya kedua: Jazaakumullahu khairan.

Asy-Syaikh: Tidak perlu tazkiyah.

Penanya kedua: Salah seorang dai menyimpang dan telah ditahdzir oleh salah seorang ulama, lalu dia pun berjanji kepada semua pihak untuk mengklarifikasi permasalahannya kepada ulama, kemudian dia rujuk dan syaikh tersebut menyampaikan bahwa orang yang ditahdzir itu telah rujuk. Hanya saja hingga sekarang belum ada bukti dan belum nampak taubatnya ketika dia telah kembali ke negerinya. MAKA APAKAH DI SANA ADA SYARAT-SYARAT JIKA PENYIMPANGAN DAN PENYELISIHANNYA YANG SANGAT JELAS DAN DIA MENYATAKANNYA TERANG-TERANGAN KE KHALAYAK? Jazaakumullahu khairan.

Asy-Syaikh: Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan kepada kita hal ini di dalam Kitab-Nya:

إِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَأَصْلَحُوْا وَبَيَّنُوْا فَأُولَئِكَ أَتُوْبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

“Kecuali orang-orang yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menyampaikan penjelasan, maka mereka ini Aku terima taubatnya, dan sesungguhnya Aku Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 160)

Maka siapa yang telah bertaubat dan kembali kepada Allah Jalla wa ‘Ala –alhamdulillah– ini termasuk perkara yang membuat kita senang dan bahagia. Semua anak Adam banyak berbuat salah, dan sebaik-baik seseorang yang banyak berbuat kesalahan adalah yang selalu bertaubat.

Jika seseorang telah bertaubat maka dia telah menunaikan kewajiban yang pertama, dan masih ada dua kewajiban yang harus dia lakukan. “Kecuali orang-orang yang telah bertaubat dan mengadakan perbaikan.” Dia harus melakukan perbaikan terhadap apa yang telah dia rusak dan apa saja yang dinukilkan darinya berupa kesalahan dan kebathilan. Yang (syarat –pent) ketiga adalah dengan dia menyampaikan penjelasan kepada manusia tentang rujuknya dari kebathilan yang telah tersebar dari dirinya. Sebagaimana telah tersebar dari dirinya berupa kebathilan, tersiar dan terkenal di tengah-tengah manusia. Ahmad (bin Hanbal –pent) rahimahullah berpendapat demikian. Yaitu sampai orang yang salah tersebut bertaubat, mengadakan perbaikan dan menyampaikan penjelasan. Kalau tidak maka belum diterima taubatnya. Ini adalah pendapat Al-Imam Ahmad dan beliau cukup sebagai imam dalam masalah ini untuk menjelaskan tafsir ayat di atas, semoga Allah merahmati beliau.

JADI JIKA SYARAT-SYARAT YANG JUMLAHNYA TIGA INI TIDAK TERPENUHI, MAKA SESUNGGUHNYA TIDAK BISA DITERIMA (PERNYATAAN TAUBAT –PENT) DARINYA. HARUS ADA TAUBATNYA ITU SENDIRI, LALU MELAKUKAN PERBAIKAN TERHADAP APA YANG TELAH TERSEBAR DARINYA BERUPA KEBATHILAN. DAN JIKA DIA TELAH MENGUMUMKAN DAN MENJELASKAN HINGGA TERSIAR DI TENGAH-TENGAH MANUSIA SEBAGAIMANA TELAH TERSEBAR KEBATHILAN DAN KESALAHAN TERSEBUT. DAN MENJELASKAN HAL ITU KARENA DIA TELAH RUJUK DARINYA, AGAR TERKENAL TAUBATNYA ITU SEBAGAIMANA KEBATHILAN TELAH TERKENAL DARINYA. KALAU TIDAK DILAKUKAN MAKA TIDAK.

Penanya kedua: BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP ORANG INI WAHAI SYAIKH?

Asy-Syaikh: KITA TUNGGU SAMPAI PERKARA-PERKARA INI TERKUMPUL, KALAU TIDAK MAKA YA TIDAK.

Penanya kedua: KALAU TIDAK DILAKUKAN MAKA TAHDZIR TERSEBUT MASIH BERLAKU?

Asy-Syaikh: KALAU TIDAK TERPENUHI MAKA TIDAK DITERIMA, KARENA HUKUM ASALNYA ADALAH ITU (TAHDZIR), BAARAKALLAHU FIIKUM.

Audio:

Link download:

Artikel terkait:

Mendulang Faidah Dari Pernyataan Taubatnya Ibnu ‘Aqil Rahimahullah

Hakekat Seseorang yang Ditahdzir oleh Ulama

Aku Ingin Dia Hidup, Tetapi Dia Justru Ingin Membunuhku (Untukmu… Wahai Penggembos Dakwah)

Bertamengkan Pujian Ulama Untuk Melindungi Orang Yang Dijarh Secara Rinci

One thought on “Syarat-Syarat Taubat

  1. Bismillah

    Alhamdulillah, jazakallah khairon katsiron. Alhamdulillah terbantahlah syubhat mereka, dimana mereka menyebarkan racun syubhat bahwa tahdzir terhadap Ustadz Dzulqarnain mansukh (sudah tidak berlaku) dgn terbitnya surat Syaikh Hani bin Buraik yang ke-2.
    Alhamdulillah semakin jelas dan teranglah al haq. dan semakin nampak jelas orang-orang yang mereka ini main-main, warna warni, Allahul musta’an.
    Dan ana juga menasehatkan kepada ikhwah semua untuk tidak terkecoh dan termakan oleh sms-sms atau berita-berita yang mengarahkan kepada penggiringan dan bahkan mengarah kepada pengkultusan kepada da’i yang telah ditahdzir ini.
    Mari kita tunggu realisasi nyata dari rujuk dan taubatnya, dan perhatikan kemana dia akan berpindah.
    Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita tetap istiqomah di atas Al Haq hingga ajal menjemput kita.. aamiin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *