Surat Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Al Fauzan
Teruntuk:
Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain Bin Muhammad As Sunusi
Kita beralih dari tema seputar surat tahdziran Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhaly hafizhahullah ke dalam tema hubungan antara ulama kibar Ahlussunnah, Asy Syaikh Al Fauzan hafizhahullah dengan Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain bin Muhammad As Sunusi (demikian beliau menuliskan namanya).
Betapa baiknya Al Allamah Al Fauzan kepada Asy Syaikh Dzulqarnain
Telah diliput bersama oleh radio Syiar Tauhid Daurah masyaikh di Depok dan berita serta audionya telah tersebar luas tentang dibacakannya Surat Al Allamah Al Fauzan hafizhahullah oleh Asy Syaikh Adil Mansur dan diterjemahkan oleh Asy Syaikh Wildan hafizhahumallah sebagaimana contoh yang diunggah dan disebarluaskan di jejaring sosial facebook berikut foto fisik surat tersebut sebagaimana gambar di bawah ini:
Gambar 1. Screenshot Surat Al Allamah Al Fauzan hafizhahullah yang disebarluaskan oleh akun facebook dengan nick name Abinya Harun
Pengunggahnya bukanlah suatu nama baru yang asing bagi kita tersebab dia telah terukir sejak beberapa tahun silam di dalam sejarah situs fakta dengan sederet nickname lain yang dimilikinya, Abinya Harun a.k.a Abu Harun a.k.a La Adri At Tilmidz a.k.a Abu Tilmidz a.k.a Abu Tilmidzi at Tilmidzi a.k.a La Adri At Tilmidzi a.k.a Dewa Inskari Harry Putra yang mengawali hari-hari rujuknya menjadi Salafy dari Sururi dengan bermodal pengakuan dusta sehingga Al ustadz Abdul Mu’thi Al Maidany, Dc. berkenan mengganjar hadiah untuknya berupa surat tahdziran terhadap situs fakta dan pengelolanya.
Gambar 2. Screenshot bualan besarnya serta kedustaannya masih dipampangkan sampai saat ini
Bukti rekam jejak kejahatan dan kedustaannya sebagiannya (yang lainnya sudah disweeping) bisa dibaca pada link berikut ini:
BAUS BUAS Bag.5 Penyusup Itu Bernama
BAUS BUAS Bag.6 Penyusup Itu Bernama
Allahul musta’an.
Air Susu dibalas dengan Air Tuba…
Dari surat beliau di atas, dari audio pembacaan dan penerjemahan isinya yang dibacakan (tidak tanggung-tanggung) langsung oleh Syaikh Adil Mansur dan diterjemahkan oleh Syaikh Wildan tidak bisa dipungkiri betapa Al Allamah Al Fauzan meletakkan kedudukan Asy Syaikh Dzulqarnain pada tempat yang sangat beliau muliakan, masya Allah.
Tetapi bagaimana akhlak perilaku/balasan Asy Syaikh Dzulqarnain pada Al Allamah Al Fauzan hafizhahullah? Sebuah tindakan yang menyentak, mengagetkan (bagi yang belum mengenali karakternya tentunya) dan nekad terhadap seorang ulama Kibar yang sangat dihormati oleh segenap kaum Muslimin, Salafiyin di seluruh penjuru dunia.
Berikut persaksian Ustadz Dzul Akmal:
atau download di sini
Dan berikut ini bukti screenshotnya:
Gambar 3. Screenshot kedudukan Asy Syaikh Ruzeiq bagi Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain dan kawan-kawannya
Kebohongan di siang bolong!!
Terhadap depan dua ulama Ahlussunnah!!
Luarbinasa nekat…jahat!!
Gambar 4. Screenshot Siapakah yang pendusta? Pilih!! Muhammad Sewed ataukah Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain bin Muhammad As Sunusi?!
Akhlaq buruk terhadap Kibarul Ulama ya ikhwah yang digurukannya!!
Al Fauzan telah sekian lama memuliakannya dan balasannya adalah ditipu dayanya!!
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan kepada kita semua keterkaitan erat antara setan dengan pendusta dalam firmanNya:
هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ (٢٢١)تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ (٢٢٢)يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ (٢٢٣)
“Apakah akan aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan- syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta. (QS. Asy Syu’araa’:221-223)
Ya subhanallah, setelah semua akhlaq “mulia” itu dipertontonkannya, masih punya muka pula tanpa rasa malu “meminta” Syaikh Adil Mansur membacakan pujian Al Allamah Al Fauzan hafizhahumallah di depan khalayak umat sementara dirinya yang membagi-bagikan sendiri pujian untuk dirinya tersebut.
Di saat segenap ikhwah Ahlussunnah menunggu dan menunggu kapan dan kapan muncul itikad baik bukti kejujuran rujuknya yang sampai saat ini belumlah muncul (sekalimatpun!!!) dia malah memanfaatkan ulama dan daurah masyaikh untuk mendongkrak popularitas dirinya!!
Dan yang tidak kalah menakjubkannya, bagaimana mungkin Asy Syaikh Wildan begitu percaya diri, sanggup menutup mata, fasih menjadi penerjemahnya dalam keadaan beliau amat sangat tahu bagaimana kedustaan dan tipu daya Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain yang membawa surat tersebut?!
Allahul musta’an…. Allahul musta’an
Pertanyaan diajukan kepada Al Ustadz Askary hafizhahullah di Masjid Ibnu Taimiyah Solo Jawa Tengah. Berikut penjelasan beliau tentang pembacaan Surat Al Allamah Al Fauzan hafizhahulah dan kondisi Al Ustadz Dzulqarnain hadahullah:
atau download di sini
Dan jika mereka tidak mampu berbicara jujur, amanah kepada ummat, menegakkan hujjah terhadap seorang pendusta dan bahkan menutup mata terhadap orang yang telah melakukan tindakan kriminal berat mengelabui Al Alllamah Al Fauzan hafizhahullah, biarlah Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain sendiri yang menegakkan hujjah atas kedustaannya dan ancaman bagi perbuatan nista yang telah dilakukannya.
Dia sebutkan sendiri bahwa balasan bagi pendusta adalah gelar yang melekat pada dirinya sebagai seorang Pendusta serta dirobek mulutnya di akhirat (nas’alullahas salamah wal ‘afiyah):
atau download di sini
Jika terhadap ulama kibar saja, kepada Asy Syaikh Utsman As Salimi, Asy Syaikh Abdullah Al Mar’i hafizhahumullah yang selama ini dia bertameng dengannya tega melakukan kedustaan kebohongan, bukankah dia akan lebih tega lagi kalau hanya sekadar menipu daya umat? Bagaimana mungkin umat bisa meletakkan amanah dakwah, jika bendera kejujuran telah dicabik-cabik dan ditumbangkannya?
Dan untukmu wahai Al Mukarram Asy Syaikh Dzulqarnain bin Muhammad As Sunusi hadahullah satu ayat suci dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan firmanNya:
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ (٣)
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (QS. Ash Shaff:3)
Dan kami tambahkan di sini dengan kisah orang yang ususnya terburai di neraka, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:
يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِيْ النَّارِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِيْ النَّارِ فَيَدُوْرُ كَمَا يَدُوْرُ الْحِمَارُ بِرَحَاهُ فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ فَيَقُوْلُوْنَ: أَيْ فُلَانُ مَا شَأْنُكَ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَانَا عَنْ الْمُنْكَرِ؟ قَالَ: كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَا آتِيْهِ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ الْمُنْكَرِ وَآتِيْهِ.
“Akan didatangkan seorang lelaki pada hari kiamat, kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka dan terburailah isi perutnya di neraka sebagaimana seekor keledai yang berputar-putar mengelilingi penggilingan.
Maka berkumpullah para penduduk neraka di sekitarnya. Mereka bertanya, “Wahai fulan, apa yang terjadi padamu, bukankah dahulu kamu memerintahkan yang ma’ruf kepada kami dan melarang kami dari yang munkar?!”
Lelaki itu pun menjawab, “Dahulu aku memerintahkan kalian mengerjakan yang ma’ruf sedangkan aku tidak melakukannya, sebaliknya aku melarang kalian dari yang munkar namun aku justru melakukannya.” (HR. Bukhary no. 3267 dan 7098)
Wallahu a’lam.
ya, subhanalloh…dahulu ana kagum dengan beliau, tapi al haq harus di atas segalanya
saat amanat habis dilumat khianat
maksiat(dusta)pun dijadikan obat
pada kemasannya dicantumkan plakat syubhat
dilahap oleh mereka yang padanya taqlid melekat
kasihan mereka yang terjerat syahwat
ruang qolbunya tidak memiliki sekat
jahil menilai akibat obat
merasa sehat wal afiat
padahal kondisi sekarat gawat darurat
wahai umat,
sungguh obat seperti itu tidak berkhasiat
dusta bukanlah jalan keluar
dusta adalah dosa besar
dusta banyak didapati di pasar
mengiringi transaksi berbayar
semoga berkurang orang yang lalai dalam menilai
Bismillah. Jadi apakah surat tersebut membuat semakin jauh ust. Dzulqarnain dari kata rujuknya dengan menipu umat? Allahul musta’an