Catatan Al Ustadz Muhammad As Sewed Terhadap Abdul Bar Kaisinda

Bismillahirrohmanirrohim.-o

Catatan-Al-Ustad-Muhammad-As-sewed1

Sungguh sangat miripnya ucapan Abdul Barr dgn Dzulqarnain. Begitu mendengar ucapan syaikh Rabie’ terhadap Dzulqarnain langsung menuduh saudaranya memberikan berita yang dusta.

Hanya saja Abdul Barr lebih kasar dan terburu-buru.

Apakah syaikh Rabie’ bisa semudah itu di bohongi oleh seorang Luqman atau semisalnya?! Semestinya beliau sabar, berfikir dengan hati yang tenang. Ini bukan menang atau kalah. Jangan seperti politikus kalah pemilu. Tiba-tiba marah kepada lawan politiknya, dengan menyebut segala tuduhan dan rapot merah.

Nasihat syaikh ini berkait dengan kebaikan dakwah salafiyyah dan keselamatan salafiyyin dari fitnah hizbiyyah. Syaikh Rabie’ sudah sering mendengar laporan kalian secara lengkap, apakah langsung ataupun melalui masyayikh lain.

Kita yang sederhana ilmunya bisa menilai, model apa dai yang diperingatkan dari bahaya hizbiyyahnya Rodja atau semisalnya kemudian menyangkal:

“tapi syaikh, mereka mendakwahkan tauhid”
“tapi syaikh, mereka mengajarkan sunnah”
“tapi syaikh, radio tersebut banyak memberikan manfaat untuk orang awam”

Apa bedanya dengan ucapan sururiyyin Salman Audah, safar, Aidh al Qorni, dan lain-lain berapa tahun lalu:
“tapi mereka juga punya kebaikan” “namun bagaimanapun juga mereka punya jasa” dan seterusnya.

Adapun urusan ana dengan ustadz Luqman pasca pertemuan bandung, itu hanya ketersinggungan pribadi ana, tentunya ana kalahkan dengan urusan dakwah yg mulia ini.

Sebaliknya ana gak ada urusan pribadi dengan Jakfar Salih, Ustadz Dzul dan Ustadz AbdulBarr tapi karena dakwah yg mulia ini ana cemburu ketika mereka datang ke tempat-tempat hizbiyyin, apakah di Riau, di Batam atau di Bali bahkan akrab dengan beberapa hizbiyyin orang-orang Rodja.

Demikian pula ketika mereka membuat statmen-statmen yg terkesan tidak suka dengan manhaj tahdzir dan terkesan membela hizbiyyin. Pantas kalau Ustadz Dzul dkk sering diundang mereka. ana secara pribadi tidak dirugikan, tapi saya sangat khawatir dakwah ini yg akan bergeser kearah sururiyyah model baru.

Saya kembali menasihatkan kpd Ustadz Abdul Barr untuk memandang urusan dgn kacamata ilmiyyah, jangan dengan kacamata hizbiyyah.

Sampaikan ucapanmu ke Syaikh Rabie’ bukan kehalayak ramai yang akhirnya anda juga menjadi pemecah belah ummat.

Cuma bedanya Ustadz Luqman bersama syaikh Rabie’ memecah belah antara salafiyyin dan hizbiyyin. Sedangkan engkau menentang Syaikh Rabie’ mengkaburkan mana salafiyyin, mana hizbiyyin.

Nasalullahat taufiq wal hidayah lana wa lahum wa lijamie’il muslimin. Wa shallallahu ala muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Al faqier ila ‘afwi Rabbih
Muhammad Umar As sewed

.

Sumber: http://forumsalafy.net/?p=334

 

 

9 thoughts on “Catatan Al Ustadz Muhammad As Sewed Terhadap Abdul Bar Kaisinda

  1. ‘Abdul Barr mengatakan, “Maka ketahuilah yang sesungguhnya adalah, kami telah mencukupkan diri dengan fatwa Syaikh Robi’,sehingga kami bertanya kepada Syaikh Al-Imam adalah untuk menambah wawasan keilmuan kami”.

    meskipun indah rangkaian katamu
    namun itu tidak akan menghapus jejakmu

    Yang menyembunyikan fatwa yang menghantam dakwah hizbiyah di indionesia.

    Dengan sikapmu terhadap fatwa tsb, hizbiyah seperti memiliki satuan pengamanan, bodyguard, centeng.. ., yang menjaganya dalam upaya merusak dakwah salafiyah

  2. ana yg mantan surury aja udah taubat..eeehhh…kok ustadz ustadz muda ini mau coba coba merapat ke surury????? ndak salah toh pak ustadz????..kalau urusan masuk tipi sih gampil….ntar tak beliken

  3. syaitan memang pandai melancarkan makar-makarnya melalui lisan-lisan orang – orang fajir.
    Jazakallahu khaer Yaa Ustadz atas penjelasannya

  4. Bismillaahirrohmaanirrohiim

    Semata-mata mengharap Wajah Alloh Tabaroka waTa’ala…
    Hadiri dan simaklah..

    _KAJIAN ISLAM ILMIYYAH DIATAS MANHAJ AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH (MANHAJ SALAFUSH-SHOLIH)_

    Bersama: Al-Ustadz al Fadhil Muhammad Umar asSewed hafizhohulloh

    Dg Materi: KITAB KUN SALAFIYYAN ‘ALAL JAADDAH (lanjutan)

    Waktu & Tempat:
    InsyaAlloh Sabtu 25 Shofar 1435H / 28 Des ’13
    Pkl.09.00 WIB s/d selesai di Masjid Al-Mujahidien Jl.Anggrek Nelimurni Blok A Slipi, Jak-Bar
    (seberang RS.HARAPAN KITA)

    Streaming radio: http://www.ahlussunnahslipi.com
    #Rute: semua Bus kota/Transjakarta yg melewati Jalan Jend.S.Parman turun di halte depan/seberang RS.HARAPAN KITA

    Terbuka untuk umum…
    semoga bermanfaat dan mohon sebarkan kpd kaum muslimin/mat
    Baarokalloohufiekum

  5. skrg yg buat perkara awalnya kan ust dzul,ust jfr shalih dkk dgn deketan ma org surury. isi kajian bareng dsb, sampe membela mereka. terus dinasehatin oleh asatidz sekian lama dan masih mangkel juga kan. Nah, begt keluar tahdzir lgsung bela diri membabi buta hantam sana-sini, bongkar aib n tuduhan mcm2. sebenarnya sapa sih yg ahli politik??n siapa yg ga tau diri itu??kalian itu aslinya membuat kacau keadaan, bikin kami2 yang bodoh ini bingung. “loh kok katanya ust kami,kok malah deket surury ya?”, pinter tapi bodohin org bodoh.

  6. Ini lah contoh seorang ustadz/guru yang perlu dicontoh, walaupun dulu pernah tersinggung, tp itu adl urusan pribadi, ga usah diteruskan, tp harus dilupakan demi utuhnya dakwah salafiyyah yang mulia ini. Barokallahu fiikum wa jazakallahu khoir ya ustadz..

  7. Bismillah
    Jazakallah khair ya ustadz Muhammad As Sewed atas tulisannya.
    Sungguh benar ucapan antum: “Adapun urusan ana dengan ustadz Luqman pasca pertemuan bandung, itu hanya ketersinggungan pribadi ana, tentunya ana kalahkan dengan urusan dakwah yg mulia ini.”
    Betapa banyak kita lihat hari ini banyak da’i yang terjun ke medan dakwah tidak mampu membedakan urusan pribadi dan urusan dakwah, tidak mempu membedakan mana yang harus didahulukan dibandingkan dengan kepentingan dan harga diri pribadi dengan kepentingan dakwah yang begitu mulia.
    Ana jadi teringat ucapan asy Syaikh Rabi’ betapa banyak orang mencela beliau hingga beliau mengatakan bahwasannya beliau meletakkan urusan pribadi dibawah telapak kakinya, dan biarlah orang mencela diri beliau, hanya saja beliau mengaskan bahwa beliau tidak akan diam dari membantah dan mentahdzir umat dari kebid’ahan dan ahlul bid’ah. Beliau tidak rela apabila ada yang hendak merusak dakwah salafiyah yang mulia ini. Ini pernah ana dengar (secara makna) dari Al Ustadz Muhammad Ali Ismah Al Medani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *