Untukmu yang Membela Dzulqarnain & Liukan Makar Manhaj Mutalawwinnya
(Hakekat Ucapan Syukurnya Dzulqarnain Kepada Asy-Syaikh Rabi’ Adalah Penegasannya Bahwa Tahdziran Beliau Ditegakkan Dari Hasil Berita-Berita Dusta!!!!)
Pengantar
Di akhir-akhir ini ada sebagian manusia yang mengaku sebagai penuntut ilmu dan ditazkiyah oleh sebagian ulama, padahal dia terkenal di kalangan para penuntut ilmu dan Salafiyun sebagai pendusta dan suka menebarkan fitnah. Maka kita ingatkan dia agar takut kepada Allah, kemudian kita ingatkan dia dengan perkataan Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah: “Seorang salafy itu yang mentazkiyahnya adalah amal perbuatannya sendiri.”
Sesungguhnya, tazkiyahmu kepada dirimu sendiri apalagi gebyar promosi dan sanjungan dari para pengekor fanatikmu tidak akan bisa menutupi bukti-bukti nyata kejahatan makar manhaj warna-warnimu kecuali taubatmu, pengingkaranmu dan berlepas dirimu dari perbuatan-perbuatan jahat dan muka duamu. Allahu yahdikum.
Tak membutuhkan waktu lama dari penyampaian tahdzir Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah kepada umat (setelah sekian lama asatidzah menunda penyampaian tahdziran terhadap Dzulqarnain Al Makasari hadahullah) bersegeralah para pengekor fanatiknya berdiri melemparkan cercaan dan makian…
Gambar 1. Screenshot Jafar Salih dan Abu Khaleeed ikut terbakar dengan rilis tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap Dzulqarnain
Gambar 2. Screenshot Premanisme-Rasialis dari Grenjeng Solo mencerca Asy Syaikh Hani’ semisal Gus Dur (!!!!) dan fanatikus Dzulqarnain ini siap beraksi
Tak kalah…sang muqallid dan pembela fanatiknya selama ini, Munajat Al Ilmu Darussunnah mengemas syubhatnya dalam menolak tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap pujaannya dengan kemasan (syubhat) yang “wah” berupa lebih layak mengikuti bimbingan Asy Syaikh Shalih Fauzan yang “jauh lebih kibar, jauh lebih tua dan diakui keilmuannya jauh lebih mengenali objek/personal yang dibicarakan (Dzulqarnain, mentazkiyahnya -ed), dan jauh lebih terjaga dari pengaruh orang-orang di sekitarnya (termasuk si penanya/pembawa kabar) karena kematangan ilmunya.”
Gambar 3. Screenshot menolak tahdziran Asy Syaikh Rabi’ dengan berlindung dibalik tazkiyah Asy Syaikh Fauzan terhadap Dzulqarnain.
Perhatikanlah dengan seksama pelecehan dan tikaman terselubung dari Munajat Yogyakarta terhadap Asy Syaikh Rabi’ di atas !!
Alhamdulillah dia tidak akan mampu menipu Ahlussunnah, seindah apapun makar dan tipudayanya dikemas.
Gambar 4. Screenshot Asy Syaikh Fauzan jauh lebih tua (dari Asy Syaikh Rabi’ yang mentahdzir Dzulqarnain)?
Sekilas biografi kedua ulama besar Ahlussunnah, Asy Syaikh Fauzan dan Asy Syaikh Rabi’ hafizhahumallah, semoga Allah senantiasa menjaga beliau berdua dari makar musuh-musuh dakwah dan para pengadudomba amin.
Nampak jelas bahwa Munajat melemparkan syubhat amat sangat luar biasa ngawurnya. Menyatakan Asy Syaikh Fauzan lebih tua (dari Asy Syaikh Rabi’) cukup dikatakan sebagai sebuah kesalahan, maka bagaimana dengan pernyataan bahwa Asy Syaikh Fauzan jauh lebih tua (dari Asy Syaikh Rabi’)?! Adakah dia hendak berhilah lainnya untuk menyelamatkan (meminjam istilah mereka) hegemoni status quo “kerajaan” ngawurnya?! Allahu a’lam.
Wahai Dzulqarnain hadahullah…
Lihatlah pasca penyampaian tahdzir Asy Syaikh Rabi’ terhadap dirimu, seketika muncul pembelaan berupa umpatan dan cercaan terhadap asatidzah, Asy Syaikh Hani’ bahkan tikaman terhadap Asy Syaikh Rabi’ sebelum dirimu sendiri –wahai Dzulqarnain- mengakomodasi semua tindakan khabits di atas dengan bahasa yang indah nan mematikan!
Engkau yang akhirnya turun tangan memamerkan hadiah manhaj khas bunglonmu, menyodorkan kepada umat dengan kemasan luar yang indah menipu agar mereka tertarik membaca tulisanmu sebelum pada akhirnya racun-racun pembangkanganmu terhadap tahdziran Asy Syaikh Rabi’ engkau tancapkan pada korban-korbanmu dengan cara berbalik menikam kehormatan asatidzah Ahlussunnah (dan Asy Syaikh Hani’) hafizhahumullah sebagai telah menyampaikan berita-berita dusta kepada Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah.
Gambar 5. Screenshot Dzulqarnain menolak, membangkang dari tahdziran Syaikh Rabi’ dan berbalik menikam asatidzah (dan Syaikh Hani’) hafizhahumullah
Dengan model kelicikan makar Halabiy seperti inilah Dzulqarnain hadahulllah menyalakan api fanatisme, membakar amarah dan kebencian para pengekor fanatiknya untuk membela membabibuta dirinya, memberikan pesan provokasi yang sangat jelas kepada umat bahwa TAHDZIRAN ASY SYAIKH RABI’ (TERHADAP DIRINYA) TIDAKLAH KELUAR KECUALI DARI HASIL LAPORAN BERITA-BERITA DUSTA YANG DISAMPAIKAN OLEH ASY SYAIKH HANI DAN ASATIDZAH!!!
DENGAN MAKAR KHABITS SEPERTI INILAH DIA MENGEMAS PEMBANGKANGANNYA TERHADAP TAHDZIRAN ASY SYAIKH RABI’ SEBAGAI “UCAPAN SYUKUR KEPADA AL-‘ALLÂMAH ASY-SYAIKH RABÎ’ BIN HÂDY AL-MADKHALY”
Gambar 6. Screenshot kemasan luar pembangkangan Dzulqarnain dari tahdziran Asy Syaikh Rabi’ untuk menancapkan isi racun tikamannya terhadap asatidzah (dan Asy Syaikh Hani’) sebagai telah melaporkan berita-berita dusta tentang dirinya kepada Asy Syaikh Rabi’.
JADI, PADA HAKEKATNYA UCAPAN SYUKURNYA DZULQARNAIN KEPADA ASY SYAIKH RABI’ ADALAH PENEGASANNYA BAHWA TAHDZIRAN BELIAU DITEGAKKAN DARI HASIL BERITA-BERITA DUSTA!!!!
Dengan bukti di atas, maka tazkiyahnya kepada dirinya sendiri: “Saya memuji Allah bahwa Saya tidak mengenal talawwûn ‘bersikap bunglon’, tidak pula (Saya mengenal) talâ`ub ‘bermain-main’,” tidak akan mampu mengenyangkan orang yang lapar dan tidak pula menghapus dahaga orang yang kehausan. Justru merupakan bukti yang sangat jelas lagi nyata bahwa Dzulqarnain telah bersikap talawwun/bunglon dan talaa’ub/bermain-main, jika tidak, maka bagaimana mungkin di satu sisi Dzulqarnain mensyukuri tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap dirinya tetapi di saat yang sama dia menegaskan kepada umat bahwa tahdziran tersebut ditegakkan dari berita-berita dusta yang disampaikan kepada beliau??!!!
Inilah bukti pembenaran Dzulqarnain terhadap tahdziran Asy Syaikh Rabi’ bahwa dirinya benar-benar mengikuti thariqahnya Al Halaby dalam hal makarnya!!!
Telah benar Asy Syaikh…Walhamdulillah.
Gambar 7. Screenshot Dzulqarnain mentazkiyah dirinya sendiri untuk menolak tahdziran Asy Syaikh Rabi’ bahwa dia Talawwun dan La’aab.
Lalu apa jawaban Asy Syaikh Hani’ hafizhahullah dari syubhat-syubhat, cercaan serta tikaman mereka?
Asy Syaikh Hani’ bin Buraik hafizhahullah:
أعرف ألاعيب ذي القرنين وحركاته من قبل أن تطأ قدمي إندونيسيا
وأعرف كذبه وادعاءاته وتشبعه بما لم يعط من قبل وصدق شيخنا ربيع في قوله هو كالحلبي
“Aku telah mengetahui berbagai sikap main-main yang dilakukan oleh Dzulqarnain dan tingkah lakunya sejak sebelum kakiku menginjak Indonesia. Dan aku juga telah mengetahui kedustaannya, suka mengaku-ngaku dan merasa kenyang dengan apa-apa yang tidak diberikan kepadanya (sok merasa berilmu) sejak dulu. Dan benarlah perkataan guru kami Rabi’ yang menyatakan bahwa dia ini seperti Al-Halaby.”
Gambar 8. Dan benarlah perkataan guru kami Rabi’ yang menyatakan bahwa dia ini seperti Al-Halaby.
Kemudian, wahai siapa saja yang merasa kenyang dengan tazkiyah ulama untuknya dan siapapun yang berupaya melindungi pujaan hatinya setelah disingkap makar tipudayanya oleh Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah, karena memang dia terkenal banyak melakukan kedustaan dan memecah belah Salafiyun dan melancarkan tikaman makar dari belakang, berikut ini hadiah untukmu wahai Dzulqarnain dan pembebek fanatikmu berupa tanya jawab dari dua ulama di masa ini sebagai bantahan bagi orang-orang bodoh yang tertipu atau berusaha menipu orang lain dengan tazkiyah semacam ini.
JANGAN TERTIPU SEMATA-MATA DENGAN PUJIAN ULAMA KEPADA SESEORANG
Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah:
“Apa yang kita lakukan terhadap orang membawa tazkiyah sebagian ulama karena berbaik sangka kepadanya, atau karena dia menulis sebuah makalah yang membantah salah seorang ahli bid’ah, hanya saja perbuatannya tidak sesuai dengan tazkiyah ini berupa kedustaan, mencela Salafiyun dan menyerang mereka dengan kata-kata yang buruk, bahkan berdusta kepada sebagian ulama dan seterusnya. Maka apa yang harus dilakukan terhadap orang yang seperti ini keadaannya?”
Asy-Syaikh Ubaid bin Abdillah Al-Jabiry hafizhahullah:
“Saya katakan: para ulama Ahlus Sunnah dan para imam mereka tidak mendapatkan wahyu yang turun dari langit, bahkan mereka hanya sebatas mentazkiyah pihak yang mereka tazkiyah berdasarkan As-Sunnah yang dia tampakkan, membelanya dan membela orang-orang yang berpegang teguh dengannya, menyebarkan kitab-kitab As-Sunnah serta membantah orang-orang yang menyelisihi kebenaran. Berdasarkan inilah mereka mentazkiyahnya sebatas apa yang dia nampakkan. Jadi, jika dia menyimpang, bersikap buruk terhadap Ahlus Sunnah, berloyalitas kepada ahli bid’ah serta membela mereka, maka Ahlus Sunnah pun akan menyikapinya dengan cara yang sesuai terhadapnya. Ini bukan hal yang aneh. Asy-Syafi’iy rahimahullah dahulu mentazkiyah Ibrahim bin Muhammad bin Abi Yahya dan beliau mengatakan: “Telah menceritakan kepadaku orang yang terpercaya.” Namun para ulama selain beliau menjarhnya. Al-Imam Malik rahimahullah ditanya tentang Ibrahim ini: “Apakah dia terpercaya?” Beliau menjawab: “Tidak, demikian juga agamanya.” Jadi tazkiyah Asy-Syafi’iy rahimahullah tidak merugikan beliau. Asy-Syafi’iy adalah seorang imam menurut kita dan menurut siapa saja dari ummat Islam dan Ahlus Sunnah yang mengetahui keutamaan beliau. Hanya saja tazkiyah beliau tidak ada gunanya bagi Ibrahim bin Abi Yahya, karena para ulama menjarhnya. Dan kaedah yang diterapkan dalam hal ini adalah bahwa siapa saja yang mengetahui maka dia merupakan hujjah atas pihak lain yang tidak mengetahui.”
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=133628
Subhanallah wal hamdulillah
terus berdatangan burhan, lancar tanpa tertahan.
lihat sekarang ini,
yang bisa dilakukan pembelanya hanya dengan menjatuhkan ulama.
sikap ini ciri-ciri hizby, akan kau bawa kemana manhaj anda
Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Kening ini berkerut dan kepala menggeleng2 tanda keheran-heranan terhdp pendukung nya dzulqornain. Dan inilah ikhwah, kita saksikan bersama, dulu pendukungnya al hajurry dan skrg pendukungnya dzulqornain, kl mereka ini sdh kalah hujah maka yg keluar emosi dan premanismenya pun tampak.
Syubuhat yg mereka lontarkan adl utk menyibukkan ta’lim dan jgn urusi fitnah”, inikah hasil yg anda pelajari!!! Yg justru anda masuk fitnah yg lebih dan terlalu dalam, sampai2 asy syaikh Hani engkau tuduh sprt itu, mana adab dan akhlakmu terhadap ulama!!! Itukah yg diajarkan oleh ustadz2 mu??? Benar, kalian sibuk utk ta’lim dan ta’lim, tp kalian tdk diajari dlm menghadapi fitnah, shg kebablasennnn. Org kl sibuk ta’lim dan tambah ilmu harusnya tambah taqwanya, tp kalian tambah kurang ajarnya…. tdk mau melihat dirinya yg bodoh, sampai2 ulama pun jd korban dr mulutmu yg kotor.
Susah memang jika seorang sdh dihinggapi sifat kibr, apalagi sdh merasa py nama, terkenal berilmu (kata pengikutnya), kebenaran akan ditolak demi menjaga popularitas&pundi pundi dunia..wal iyadzubillah. Semoga Allah menjaga kita dr sifat2 kejelekan, & bs yg tetap terus istiqomah, amin yaa Rabbal ‘alamin.jazakumullahkhairan atas semua nasehat dr pr masyayikh ahlussunnah serta usaha pr asatidzah yg tdk kenal letih dlm menegakkan kebenaran.
kalo kita faham kaidah2 ilmu yg telah di ajarkan para ulama ahlus sunnah, dan dg ihklas mencari keridho’an Allah, insyaAllah hati akan menjadi tenang, Agama benar2 di jaga Allah dr makar2 orang jahat, dan dg ilmu dari para ulama maka akan di tampakkan orang yg mengekor hawa nafsu dan makar2 nya, itu jelas terlihat dari pembelaan2, ucapan2 dan komentar nya yg bukan menambah kebaikan untuk diri mereka, akan tetap malah semakin jauh menyimpang dan semakin menambah jelas hakekat mereka, mudah2an Allah memberikan hidayah kepada mereka.
Bismillah. Wahai Dzulqarnain, semakin antum perbanyak tampilan komentar para pendukung antum yang ‘menyejukkan’ hati (lihat http://dzulq$$$$$$.net) tampak di mata kami pemunculan satu lagi watak antum yang lain: narsis. Wahai.. alangkah baiknya jika kau menyadari kadar dirimu, takar dan timbang apakah kau pantas mendapatkannya. Aku khawatir komentar dan pujian dari para pendukungmu akan membinasakanmu, dan saat binasa itulah kau akan sadari bahwa mereka sebenarnya adalah musuhmu. Allahul musta’an. Justru celaan (baca: tahdziran) atas dirimu bisa jadi, dengan ijin Allah, akan menghidupkanmu. Renungkanlah. Allahu a’lam.
Alhamdulillah dengan tersebarnya tahdzir Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah terhadap Dzulqornain ditengah2 umat menjadikan semakin jelas bahwa -orang orang yang menolak tahdzir Syaikh Rabi’ kepada Dzulqornain- pada mereka tidak ada tanda-tanda bahwa mereka adalah Ahlussunnah, orang orang yang menghormati Ulama’nya, maka nampak pula apa yang selama ini pada mereka berupa kedunguan, tidak ada kepahaman terhadap ilmu & kedudukan ‘Ulama dan keilmuannya. Dan sesungguhnya justru tikaman tikaman yang mereka upayakan kepada ikhwah Ahlussunnah malah berbalik kepada mereka, merekalah yang gemar membawa berita berita dusta, merekalah yang banyak upayanya untuk menyudutkan ikhwah ahlussunnah dan asatidzahnya, merekalah yang membawa tuduhan tuduhan kepada asatidzah tanpa bukti sedikitpun, kemudian menggambarkan kepada umat bahwa para asatidzah ahlussunnah adalah orang-orang yang gemar mencari cari aib dan perpecahan, maka Allah yang senantiasa mengawasi hamba hamba-Nya menampakkan keadaan mereka yang sebenarnya, sehingga dengan nikmat dari-Nya ini Ahlussunnah akan semakin jauh dari orang-orang seperti Dzulqornain dan yang semisal dengannya, dengan itu pula hati para ikhwah Ahlussunnah akan menjadi tentram, semakin kuat dan kokoh persaudaraannya, dan akan semakin jauh dari orang orang yang buruk, kebathilan pasti akan lenyap, dan para pengusungnya pasti akan mendapat kehinaan di dunia dan di hari pertemuan dihadapan Allah Jalla Sya’nuhu yang akan memberi keputusan seadil-adilnya, Dialah Yang Sebaik-baik Pemberi Keputusan
Bismillah. Apa yg ada di dalam pikiran dzulqarnain ya, mengetahui para pengikutnya kok seperti ini. Kalo orang yg di atas al haq, dia akan takut da’wahnya didukung orang-orang model ini.
Persis manhajx teman-temanx firanda para sururiyyun klo sdah ditahdzir oleh ulama tsiqoh cari cara jalan lain yang plintat-plintut ngada ujungx
Menukil kalam Ustadz Muhammad as-Sewed – Hafizhahullah- “…Ana lihat perkara ini sudah final”…, ya memang sudah final, dan sudah jelas duduk perkaranya bagi salafiyyin..
meski pembelaan mati-matian Jafar Salih pun tak cukup sampai disitu,..dia pun telah merilis surat (complaint) kepada Syaikh Rabie’, sebagaimana yg dipamerkan di facebooknya (tertanggal 17 safar 1435H) demi meraih simpati para pengekor-pengekornya,..betapa menunjukkan dia benar-benar terbakar kepanasan terhadap tahdzir as-Syaikh Rabi kepada Dzulqarnain- Hadahullah-.
Semoga Allah melindungi Al-Ustadz Luqman dan para asatidzah- dari makar & hasutan yg dilontarkan Jafar Saleh kepada para pendukungnya,..