Salahkah Membantah Orang-Orang Yang Menyimpang?!

Bismillahirrohmanirrohim. o

salahkah membantah orang2 yang menyimpang

Asy-Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alus Syaikh

Menteri Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi

 

PERTANYAAN: Bagaimana pendapat Anda terhadap orang yang menyatakan: “Yang wajib atas ulama adalah mengajarkan manhaj salaf tanpa membantah kelompok-kelompok sesat dan orang-orang yang manhajnya sesat, agar jangan jatuh pada perkataan Umar radhiyallahu anhu: “Tali ikatan Islam akan terurai seutas demi seutas?”

JAWAB: Perkataan ini tidak cermat dan tidak benar, bahkan salah besar. Karena sesungguhnya membantah orang yang menyimpang ada syariatnya dalam agama Islam, membantah orang yang menyimpang termasuk prinsip-prinsip pokok dari agama ini. Karena Allah Jalla wa ‘Ala, Dialah yang pertama kali melakukan bantahan dan dzat yang paling mulia yang membantah orang-orang yang menyelisihi Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam, dan Dialah yang membantah langsung orang-orang yang menyimpang itu. Jadi membantah orang-orang yang menyimpang termasuk ibadah terbesar yang bisa mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah. Syaikhul Islam berkata: “Ini termasuk jenis jihad terbesar.” Perkataan beliau ini benar, bahkan bisa mengalahkan jihad memerangi orang-orang kafir. Maksudnya memerangi musuh di dalam umat Islam sendiri lebih berat dibandingkan melawan musuh dari luar, karena orang-orang kafir jelas permusuhan mereka. Adapun musuh dari dalam maka ini perkaranya seringnya tersembunyi. Dan termasuk permusuhan terbesar adalah dengan munculnya di tengah-tengah kaum Muslimin orang-orang yang mengajak mereka kepada selain manhaj salaf, yaitu seperti berbagai bid’ah dan kesyirikan serta manhaj-manhaj sesat seperti Rafidhah dan Khawarij serta yang lainnya. Jadi tidak diragukan lagi bahwasanya membantah mereka ini termasuk ibadah terbesar yang bisa mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah. Orang-orang yang suka khurafat, Shufiyyun dan orang-orang thariqah serta yang semisal dengan mereka, membantah mereka termasuk ibadah terbesar yang bisa mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah dan termasuk ketaatan terbesar serta termasuk jenis jihad yang harus ada. Allah Ta’ala berfirman:

«فَلَا تُطِعْ الْكَافِرِيْنَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيْرًا» (الفرقان: 52)

“Maka janganlah engkau mentaati orang-orang kafir dan berjihadlah memerangi mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar.” (QS. Al-Furqan: 52)

Berjihad melawan mereka dengan Al-Qur’an dan dengan ilmu termasuk jenis jihad terbesar. Adapun dengan membiarkan mereka dan mendiamkan mereka maka kapan kebenaran akan diketahui?! Jika seorang ulama diam tidak mau menjelaskan kesesatan orang-orang yang sesat, kapankah kebenaran akan diketahui?! Karena kita wajib menjaga agama ini dan agama ini lebih penting dibandingkan pribadi-pribadi. Jadi jika membantah si fulan yang menyimpang akan menjaga agama ini dan tidak ada kerusakan yang lebih besar seperti pertumpaan darah dan yang semisalnya, maka jelaslah wajibnya membantah. Jadi membantah termasuk prinsip-prinsip pokok Islam tanpa diragukan lagi. Maka ucapannya bahwa seorang ulama cukup menjelaskan manhaj salaf tanpa perlu membantah kelompok-kelompok sesat adalah ucapan yang tidak cermat dan tidak benar.

Ditranskrip oleh: Salim Al-Jazairy

http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?t=41593

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *