BAUS BUAS (6) “Penyusup” itu bernama…

بسم الله الرحمن الرحيم

Lanjutan dari BAUS BUAS (5)…

Kesimpulannya cukup jelas, menurut pengakuan LAT, bahwa LAT ruju’ kepada Salaf lewat asatidzah Salafy yang bukan Sururi/Turotsi sejak awal 2007. Akan tetapi tidak nampak kejujuran pengakuannya, mengingat LAT tetap bercampur-aduk dengan nickname nashirussunnah, berwala’ dengannya, membela kajian-kajian tetangga sebelah, di awal tahun 2007 bahkan sampai tanggal 12 Mei 2008. LAT terbukti berteman dengan Turotsi dan merekomendasikan pemikiran, buku, kajian dari Turotsi lewat approvalnya saat mendapati email dari member Manhaj-Salaf. Temukan buktinya di gambar 2 & 3 di awal tulisan ini. Maka penulis amat sangat yakin bahwa pengakuan LAT telah berganti manhaj Salaf—menurut bukti yang ada—adalah pengakuan yang tak ada kenyataannya. Wallahu Ta’ala A’lam.

b. Milis Salafiyyin http://groups.yahoo.com/group/salafiyyin
Situs resmi milis ini http://salafiyyin.sensualwriter.com atau http://salafiyyin.blogsome.com/
Abu Tilmidzi dengan email [email protected] dan [email protected] aktif dari Jan 22, 2005 sampai Oct 30, 2007.
Mailing list ini didominasi oleh para penjejak Ja’far Umar Thalib sebagaimana milis [email protected] seperti Ibnu Qittun, Muhammad Zacky Fajar ([email protected] 0274-895790 Ma’had Ihya ‘UsSunnah- Jl. Kaliurang KM. 15 Degolan Sleman Yogyakarta Thullabul Ilmi bersama Al-Ustadz Ja’far Umar Thalib.) [53], terkadang Abu Salma Ibnu Burhan murid Abdurrahman Tamimi juga aktif disana.
Abu Tilmidz memposting http://groups.yahoo.com/group/salafiyyin/message/1595 Tue Jan 30, 2007 4:49 pm posting daurah yang diadakan oleh Yayasan Imam Bukhari, Jakarta. Abu Tilmidz terakhir aktif 30 Oktober 2007 posting “Re: [salafiyyin] [INFO] BLOG Artikel-artikel [email protected] : http://salafiyyin.sensualwriter.com/ .” dengan email [email protected] [54] dst.

Sebenarnya masih banyak lagi, akan tetapi sudah cukup membongkar milis Manhaj-Salaf yang dikelola LAT, yang jelas membongkar pemikiran LAT.

c. Milis Assunnah http://groups.yahoo.com/group/assunnah
Situs resmi milis ini :
http://www.assunnah.or.id
http://assunnah.mine.nu
http://www.almanhaj.or.id

Milis ini banyak sekali anggotanya yang berpaham Turotsi, Abu Salma Muhammad Rachdi Pratama murid Abdurrahman at-Tamimi Surabaya, termasuk aktivis disana. Tercatat Abu Tilmidz adalah aktivis milis As Sunnah sejak 16 Desember 2004 – 4 Maret 2007 http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/31602. http://groups.yahoo.com/group/assunnah/msearch?query=tilmidzi&pos=30&cnt=10.

Di milis ini jangan harap bisa mengirimkan hal-hal terkait situs dakwah kita, salafy.or.id, darussalaf.or.id, kajian asatidzah kita, karena banyak moderatornya yang tidak suka. Sebaliknya apabila kita tulis abdat, jawwas, maka bertaburan hasil pencariannya sampai ribuan temuan. Misal tulis abdat, ditemukan 1486 pesan, tulis jawas ditemukan 1307 pesan, tulis jawwas ditemukan 83 pesan. Tapi kalau coba menulis “salafy.or.id”, hanya 2 pesan yang memuat artikel tentang salafy.or.id, selebihnya email-email pertanyaan bahkan tahdzir.

Abu Tilmidz terakhir posting pada tanggal Mar 4, 2007 dengan topik “Mohon bantuan untuk meramaikan musholla”[55], juga pada Feb 8, 2007 topik “Re: [assunnah] tanya ebook – Pengurusan jenazah “promosi websitenya http://tilmidzi.googlepages.com [56], topik “ebook Pra Nikah & Pasca Nikah “pada Nov 5, 2006 promosi websitenya http://www.geocities.com/dewainskari/download/ZAWJI.zip[57], pada Oct 31, 2005 topik “Re: [assunnah] Tanya Adab Berbicara/Mengobrol Di Jalan” promosi websitenya http://www.geocities.com/tilmidzi/tilmidzi/EtikaKehidupanMuslimSehari.htm[58], topik “Info kajian di Bekasi Timur” promosi kajian di Bekasi Timur sbg CP 0813-16776443 pada Mar 24, 2005[59], dll.
Jadi milis ini juga milik Turotsi yang campur-aduk didalamnya berbagai manusia lintas manhaj, lintas pemikiran, sementara LAT aktif disana sampai Maret 2007. Sementara pengakuan LAT, telah ruju’ menjadi Salafy di awal 2007. Inilah yang amat membingungkan dari saudara kita, LAT.

Iseng Kelima : Membedah pertanyaan LAT
Kita amat mafhum bahwa pertanyaan yang diajukan pada ustadz, ulama, lantas dijawab sesuai pertanyaan si penanya, dengan kemampuan ilmiah ustadz/ulama. Maka tidak heran apabila didapatkan jawaban dari ustadz/ulama, perlu juga dibedah sejauh mana kejujuran si penanya.

Berikut kutipan si penanya kita, Abu Tilmidz alias La Adri at Tilmidz yang ditanyakan pada tanggal 13 Mei 2008 :
“Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Saya mau tanya ttg blog fakta http://fakta.blogsome.com saya sudah lama tahu ttg fitnah Surury, tepatnya sejak 2004-2005. Namun hingga awal 2007 saya masih ngaji dengan mereka dan blog saya berisi artikel dan kajian dari asatidz Surury. Hal ini disebabkan saya alergi melihat sepak terjang yang terkesan galak dan kurang adab dari sebagian ikhwan Salafy. Saya ndak suka dengan sikap seperti itu yang galak dan tidak menaruh rasa belas kasihan bahkan membuat bingung orang awam, seperti Saya. Hal itulah yang membuat saya terus menjauh dari Salafy bahkan memberi nasihat kepada temen2 untuk tdak ambil pusing melihat tingkah Salafy dan mengajak mereka untuk terus menuntut ilmu kepada Abdul hakim Abdat, yazid Jawas, Zainal Abidin, dan lainnya dan semisalnya. Hal ini terus berlanjut.
Hingga kemudian di awal 2007 saya semakin tidak tenang hingga ahirnya Allah memberikan ketetapan kepada saya untuk pindah majelis untuk memindahkan tempat duduk saya bermualazamah menuntut ilmu kepada asatidz Salafy, diawali dengan menghadiri daurah dua hari di Karawang bersama Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed dan Abdurrahman Lombok, lalu semua daurah-dauarah Salafy saya datangi, saya juga memborong semua rekaman mp3 asatidz di seluruh indonesia, sebagian saya download di internet sebagian lagi minta kiriman dari sahabat dakwah di luar daerah.
Sungguh 3 tahun saya bertahan di Surury karena akibat dari kejamnya blog fakta yang menjauhkan saya dari Salafiyyin. Ketika saya telah menjadi Salafy saya paksa-paksakan diri untuk mencintai blog fakta, kami paksakan untuk membaca semuanya. Namun hasilnya tetap sama seperti dulu, membuat kami pusing dan pegel bacanya. Istri saya malah berkata, “ini orang gak ada kerjaan, dia kaya mata-mata yang ada di film, kan kasihan orang awam” Dan mmg pernyataan istri saya iyakan. [60]

Saya mau tanya :
Apakah Ustadz tahu siapa yang berada di balik cadar blog fakta ?
Apakah ketika melihat isinya, ustadz merekomendasikan untuk kami ?
Apakah blog fakta adalah blog Salafy ?
Apa nasihat ustadz kepada kami selanjutnya ?

Mohon penjelasan yang jelas dan gamblang disertai dgn hujjah dan dalil sehingga ini bisa kami jadikan acuan dalam bersikap. Saya pikir efek blog fakta kepada org awam sungguh sangat keterlaluan.
Barokallahu fiika wassalmualaikum warohmatullahi wabarokatuh.”

Baiklah, kita membaca bersama-sama kata-kata yang amat bombastis “Sungguh 3 tahun saya bertahan di Surury…”. Wallahul musta’an. Hidayah Allah Ta’ala itu mahal, ini buktinya. Terhalang selama 3 tahun, kalau dari ucapannya, yang dimaksud si penanya adalah sejak tahun 2004 – 2007. Sebab setelah tahun 2007, ybs mengaku sudah pindah ke majelis asatidzah Salafy. Tentunya kita tidak mengetahui hati seseorang, hanya Allah-lah yang tahu keikhlasan kita, pembaca dan semua manusia dalam menetapi jalan Allah Ta’ala dan manhaj Salaf yang mulia ini.

Akan tetapi, kiranya pembaca melihat bukti yang hendak penulis ajukan, agar kita dapat adil menyikapi keadaan sesuai kadarnya. Apakah patut seseorang/sekelompok manusia, atau bahkan sebuah situs disalahkan, dikambing-hitamkan, yang membuat seorang rugi waktu 3 tahun, bagaimana kalau dalam rentang waktu 3 tahun itu ybs tetap berkubang kesalahan dan qadarallah meninggal ??? Masya Allah, sepintas akan sangat besar dosa yang diemban penulis dan pengelola situs itu.

Baiklah, kita mencoba membuka situs fakta.blogsome.com dan melihat tanggal posting pertama. Simak screen shot pada gambar ke 6 sbb :

Gambar 6 : Bukti bahwa situs Fakta.blogsome.com baru terbit pada tanggal 21 November 2006. Bila nanti November 2008, baru genap 2 tahun umurnya. Bisa juga ditemukan di http://img174.imageshack.us/img174/4098/faktablogsomecom2006112gf2.jpg

Gambar 7 : Artikel pertama dalam situs fakta.blogsome.com terbit, tanggal 21 November 2006. [61]

Nah disinilah poin kedustaan LAT yang hendak membayangkan kepada al Ustadz al Fadhil Abu Muhammad Abdul Mu’thi al Maidani hafidhahullah kesalahan fatal dari blog Fakta. Jangankan seorang ustadz, bahkan seluruh ustadz, masyayikhnya, pasti akan memberikan jawaban yang sama bagi si penghalang hidayah ini. Akan tetapi LAT telah berdusta demi memuaskan ambisi “kebenciannya” terhadap Fakta dan sekarang dia mendapatkan jawaban yang memuaskan, bagaimana bila LAT diketahui mendustai ustadz, kira-kira apa akibatnya ? Wallahul musta’aan.

Dari sini dapat penulis dan pembaca ketahui bahwa umur blog Fakta masih belum genap 2 tahun, akan tetapi kenapa secara bombastis LAT menyalahkan hidayah Allah Ta’ala tidak turun karena situs Fakta? Janganlah karena buruk muka, lantas cermin dibelah. Banyak sekali situs Salafy—selain Fakta—di tahun 2004-2005 yang dapat ditekuni, baik berbahasa Indonesia, Inggris, Arab dst. Bahkan yang lebih baik lagi, belajar langsung, ta’lim melalui masjid-masjid, ma’had, kaset/CD/DVD, siaran radio ma’had, dst. Jangan semata-mata melalui media Internet saja, terlebih hanya menjadi sambilan di waktu kerja, itupun cuma memelototi satu situs saja. Bisa jadi seperti katak dalam tempurung nantinya, padahal upaya mencari hidayah Allah Ta’ala banyak sekali. Dan memang, hidayah Allah Ta’ala itu amat mahal harganya, tak ternilai. “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada orang yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada orang yang dapat memberikan hidayah padanya.”

LAT berkata : “Ketika saya telah menjadi Salafy saya paksa-paksakan diri untuk mencintai blog fakta, kami paksakan untuk membaca semuanya. Namun hasilnya tetap sama seperti dulu, membuat kami pusing dan pegel bacanya”. Pembaca akan tersenyum melihat kekanak-kanakan si LAT, silakan sebutkan ustadz siapakah yang menyuruh taqlid, mengkomando secara membabi-buta, dengan mewajibkan membaca situs Internet untuk belajar ? Siapa yang menyuruh mencintai sebuah web tanpa dasar ? Apalagi seorang ustadz sampai memaksa muridnya hanya satu situs Internet saja, yakni Fakta. Terang saja seseorang akan capek membaca bukti yang dipaparkan secara detail, yang menyusun saja pegel apalagi yang membaca secara terpaksa. Fitnah pecah belah dakwah Salafiyah yang dilakukan oleh Ihya’ut Turots yang sudah berlangsung sepuluh tahun lebih ingin dibaca oleh LAT sependek “sms-sms” dari sebuah handphone! Inilah lelucon yang diadukan LAT kepada al Ustadz kita, mudah-mudahan pembaca ikut tersenyum.

Perlu dibaca dulu aturan yang dibuat oleh pembuat situs Fakta yang telah ada sejak tanggal 21 November 2006 sbb :
———————————————————————-
“Peringatan dari Webmaster untuk Pengunjung
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh… (untuk muslim)
Sebelum membaca tulisan dan postingan disini, harap diketahui bahwa tulisan disini sifatnya hanya untuk kalangan sendiri, haram/terlarang dibaca/dikopi oleh non muslim. Dan bagi muslimin, ini untuk kalangan sendiri, karena hanya opini pribadi semata.

Insya Allah postingan disini tetap membawa amanat ilmiah, menyertakan nama asli penulisnya, hal ini sesuai dengan misi kami membawakan fakta, untuk dicatat oleh kami sendiri dan yang seide dgn kami, walau terkadang pahit dirasa pihak lain, pahit diungkapkan dan dikata, FAhit diKata tapi nyaTA.

Mudah-mudahan dengan bantuan kami, fakta tersebut dapat tercatat, menjadi nyata bagi kita semua dan yang terpenting dicatat sebagai amalan baik oleh Allah Azza wa Jalla.

Kenapa ditulis di blog ? Bukankah akan membikin publik membacanya ? Ya, terkadang diantara rekan-rekan memiliki file-file bagus, hanya sayang sekali baru didokumentasikan pada email-email pribadi. Nah untuk memudahkan diri kami, kiranya situs catatan/blog pribadi ini membantu, mencatatnya, mengarsipkannya.

Sekali lagi bagi pengunjung, diharapkan materi disini tidak digunakan untuk perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya, dst, sebab postingan disini apa adanya, tidak diperhalus bahasa, bukan representasi atas nama seorang da’i, ulama, dakwah secara umum, tapi apa adanya. Harap maklum, tulisan disini sifatnya DRAFT dan Insya Allah kami revisi apabila ada fakta baru. Sehingga tulisan bernada faktual dengan ketiadaan dewan redaksi, editor, terkadang kurang santun, harap maklum adanya.

Maka dari itu, sebelum para pengunjung melihat disini lebih jauh, diharapkan mengetahui bahwa tulisan disini hanya opini pribadi, bila tidak tertarik atau marah, benci, harap meninggalkan situs ini segera, tidak usah membacanya, menyalinnya, menyebarkannya, mengkonfrontir, memprovokasi pihak lain, karena kami hanyalah hamba Allah yang awam, bukan seorang ulama, apatah lagi da’i, santri, atau pelajar.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh… (untuk muslim)
Abdul Hadi as Salafi
———————————————————————-
Dari sini saja memang diakui oleh pengelola situs Fakta, bahwa situs ini bukan untuk semua kalangan, apalagi muslimin awam. Jelas sekali aturan saat membaca situs tersebut, bukan representasi atas nama seorang da’i, ulama, dakwah Salafiyyah. Itu diakui pengelolanya, sebagai situs pribadi, karena ketiadaan redaksi yang memadai sebagaimana layaknya situs profesional, situs dakwah, sehingga tulisan kadang kurang santun, keras, kasar, dst. Sehingga dulu penulis sempat meminta kepada situs ikhwan Salafy untuk tidak melink situs fakta, agar mereka tidak terkena dampaknya.

Nah, disaat pembaca mulai marah, benci, diminta oleh pemilik situs untuk dilarang membaca, menyalin, menyebarkan, mengkonfrontir, memprovokasi pihak lain. Tapi entah kenapa tanpa membaca “Peringatan dari Webmaster untuk Pengunjung“, serta-merta pengunjung itu marah-marah, menghubungi lewat email, memprotes karena ketiadaan tempat untuk komentar, buku tamu, untuk sekedar meluapkan kemarahannya, mengajak debat, mengecap pengecut, dst. Itulah hizbiyyun yang marah ketika kedoknya dibongkar secara detail disertai bukti-buktinya.

Iseng Keenam : Senyum kemenangan LAT
Amat wajar ketika artikel “BAUS Buas?” mulai edisi 1 sampai 4 diterbitkan, yang menjelaskan posisi Joko Waskito dengan Wahdah Islamiyahnya, Pustaka Al Kautsar dengan Abduhnya, Ikhwanul Muslimin dan pendukungnya di myQuran, sebagai pihak yang perlu dicermati. Amat sangat wajar bila kini LAT pun ikutan marah, rupanya hal itu dikarenakan LAT masih bergumul dengan hizbiyyun, sururiyyun, turotsiyyun dan tampil untuk berdusta untuk mendapatkan jawaban yang memuaskannya.

Kini LAT sedang tersenyum kemenangan, mendapatkan ucapan selama dari rekan-rekannya seperti ditulis sbb [62]:
– Abu Muhammad Heriyanto, di/pada Mei 15th, 2008 pada 1:27 am Dikatakan:

Terima kasih juga telah bertanya kepada Al Ustadz ‘Abdulmu’thi tentang FAKTA. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih hikmah dan bijaksana dalam dakwah ini

Jazakallaahu khoyr wa baarokallaahu fiikum.

– Rijal, di/pada Mei 15th, 2008 pada 4:42 am Dikatakan:

Assalamu’alaikum

Barakallahu fiikum.
Na’am. Ana jg tau dr bulletin friendster yg dipost oleh seorang ikhwan. Dan setau ana FAKTA ud “diusir” dr list http://blogsalaf.co.cc sejak beberapa hari yg lalu.

Maka jelas sudah, LAT dkk tertawa kegirangan. Bahkan saking senangnya, LAT sengaja menaruh artikel tanya-jawab dia dengan ustadz Abdul Mu’thi di bagian kategori Firqah-Hizbiyyah. Artinya bisa dipahami bahwa kesalahan pengelola Fakta yang ‘menghalangi 3 tahun’ si LAT adalah kesalahan Manhajiyyah. Berikut buktinya :

Gambar 8 : Nampak artikel Nasihat Untuk Sebuah Blog Yang Telah Menjauhkan Kami Dari Salafy dimuat disitus LAT dalam kategori Firqah Hizbiyah, yang diikuti oleh ghuroba.blogsome.com dengan judul “Tentang Blog FAKTA” dalam kategori Firqah Hizbiyah. [63]

Berikut kutipan lengkap ungkapan kegembiraan LAT :

” Ditulis pada 15 Mei 2008 oleh Abu Tilmidz | Sunniy Salafy
La Adri At Tilmidz
Aku sangat marah kepada blog itu [1], karena ia telah membuat image buruk Salafy di mataku, sehingga membuatku menjauh dari Salafy sejak ahir 2004 sampai dengan awal 2007. Ketika mengetahu isinya maka dapatlah diketahui sepertinya blog tersebut adalah blog dari ikhwan Salafy karena blog tersebut adalah sebuah blog yang berisi berbagai data dan fakta tentang keadaan sebagian kaum Muslimin yang lekat dengan ahlul bid’ah dan pengekor hawa nafsu. Blog itu juga berisi data keadaan Hizbiy dan Surury. Bagi sebagian kaum Muslimin blog ini amatlah menyesakkan dada sehingga mereka sakit hati oleh data yang disajikan, mereka adalah ahlul bid’ah dan hizbiy. Dan sebagian kaum muslimin lainnya merasa pusing membacanya, pegel karena panjang tulisannya, dan bingung karena isinya yang gontok-gontokan, mereka adalah orang awam yang sedang semangat dalam menuntut ilmu.

Tolong dicamkan, ketika anda membaca nasihat untuk blog tersebut, apa yang akan kami sajikan akan ada dua jenis manusia dalam mensikapi :

1. Sebagian manusia akan semakin bersemangat dalam menimba ilmu dan semakin yakin tentang dakwah yang menyeru kepada Al Quran dan As Sunnah mengikuti manhaj Salaf, karena mereka yakin semua ahlus sunnah adalah berhati bersih dan jika ada satu atau dua Salafy yang keluar dari akhlak dan adab adalah mencerminkan pribadinya dan sama sekali tidak mengurangi nama harum dakwah Salaf. Dan ini adalah sikap yang utama.

2. Sebagian manusia lain akan tertawa, tersenyum, bahkan terbahak-bahak, siapa lagi mereka kalau bukan hizbiy dan ahlul bid’ah, karena mereka akan menyangka bahwa di antara Salafiyyin sendiri ada yang saling sikut-sikutan, itu sangkaan mereka. Jika saja mereka melihat dengan seksama akan nasihat yang akan kami bawakan kepada blog tersebut, dan mereka jujur tentu ini adalah nasihat kepada saudaranya untuk kembali dalam menuntut ilmu dan bukan apa yg mereka sangkakan. Kasihan sekali jika mereka menyangka bahwa di antara Salafiyyin saling gontok-gontokan. Padahal ketahuilah bahwa seluruh Salafiyyin bersatu dan sebagai perwujudan rasa kasih sayang, mereka memberi nasihat jika ada saudaranya kaum Muslimin yang terjatuh ke dalam penyimpangan sebagai rasa kasih sayang.

[[Maka kami/Fakta katakan: Pantaskah seorang Salafy yang jujur akan menjerumuskan saudara-saudaranya dalam pergolakan khilaf dan fitnah seperti ini? Lihatlah bahwa La Adri benar-benar menyadari bahwa tulisannya ini akan membikin para hizbiyyun tertawa dan La Adri tetap mempublikasikannya!! Dia telah membantu hizbiyyun dalam menertawakan Salafiyyun. Dan sungguh para hizbiyyun tersebut tidak pantas tertawa karena “penyusup” ini, tetamnya sendiri telah ketahuan belangnya dalam upayanya untuk mengadu domba sesama saudara seiman semanhaj. Walhamdulillah]]

Beda dengan Hizbiy. Karakteristik hizbiyah adalah melindungi tokohnya meskipun tokohnya salah. Inilah ta’ashub mereka yang fanatik serta taqlid kepada kelompoknya. Mereka membela mati-matian tokohnya, sebut saja Hasan Al Banna sang Sufi, Sayyid Quthb yang suka mengkafirkan atau Yusuf Al Qardhawi sang rasionalis, mereka tahu akan hal itu dan mereka bisa baca karya-karya tokoh tersebut yang tertulis jelas sikap mereka, namun mereka membela dengan berbagai-bagai alasan diputar-putar dengan tujuan membela manhaj kelompok mereka.

Namun tidak bagi seorang Muslim sejati, kebenaran adalah datang dari Allah dan jika ada yang salah dari saudaranya hendaklah diperbriki dan diberi nasihat, semoga saja ia kembali menempuh Islam di jalan Al Quran dan As Sunnah dengan pemahman yang benar. Jika diterima ya syukur walhamdulllah dan jika tidak diterima ya terserah dia, wong kita ndak maksa koq, Wabillahi taufik.

Yakfi, inilah nasihat kepada blog tersebut, yaitu blog yang telah menjauhkanku dari Salafy selama tiga tahun dan juga menjauhkan temen-temenku yang saat ini masih ngaji dengan Surury karena menyangka Salafy adalah serem, kasar, beringas, gak beradab, jutek, galak, kaku, sama sekali gak sopan, berbicarnya beringas, dan seterusnya… dan seterusnya…

Ditanyakan oleh Abu Tilmidz, seorang penuntut ilmu dari Bekasi Timur kepada Al Ustadz Abdul Mu’thi Al Maidani, seorang asatidz Salafiyyin di Jogja yang beliau adalah pengajar Pondok Pesantren Al Anshor, Yogyakarta, melalui blog beliau [2].

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Saya mau tanya ttg blog deleted saya sudah lama tahu ttg fitnah Surury, tepatnya sejak 2004-2005. Namun hingga awal 2007 saya masih ngaji dengan mereka dan blog saya berisi artikel dan kajian dari asatidz Surury. Hal ini disebabkan saya alergi melihat sepak terjang yang terkesan galak dan kurang adab dari sebagian ikhwan Salafy. Saya ndak suka dengan sikap seperti itu yang galak dan tidak menaruh rasa belas kasihan bahkan membuat bingung orang awam, seperti Saya. Hal itulah yang membuat saya terus menjauh dari Salafy bahkan memberi nasihat kepada temen2 untuk tdak ambil pusing melihat tingkah Salafy dan mengajak mereka untuk terus menuntut ilmu kepada Abdul hakim Abdat, yazid Jawas, Zainal Abidin, dan lainnya dan semisalnya. Hal ini terus berlanjut.

Hingga kemudian di awal 2007 saya semakin tidak tenang hingga ahirnya Allah memberikan ketetapan kepada saya untuk pindah majelis untuk memindahkan tempat duduk saya bermualazamah menuntut ilmu kepada asatidz Salafy, diawali dengan menghadiri daurah dua hari di Karawang bersama Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed dan Abdurrahman Lombok, lalu semua daurah-dauarah Salafy saya datangi, saya juga memborong semua rekaman mp3 asatidz di seluruh indonesia, sebagian saya download di internet sebagian lagi minta kiriman dari sahabat dakwah di luar daerah.

Sungguh 3 tahun saya bertahan di Surury karena akibat dari kejamnya blog deleted yang menjauhkan saya dari Salafiyyin. Ketika saya telah menjadi Salafy saya paksa-paksakan diri untuk mencintai blog deleted, kami paksakan untuk membaca semuanya. Namun hasilnya tetap sama seperti dulu, membuat kami pusing dan pegel bacanya. Istri saya malah berkata, “ini orang gak ada kerjaan, dia kaya mata-mata yang ada di film, kan kasihan orang awam” Dan mmg pernyataan istri saya iyakan.

[[Kami/Fakta katakan: Sungguh ucapannya di atas adalah bukti bagaimana La Adri menghiasi tulisannya dengan sesuatu yang tidak masuk akal, Ya La Adri sedang “menunggu Kuda bertanduk”! Bagaimana mungkin artikel yang diawalinya dengan kalimat “Aku sangat marah kepada blog itu” , kemudian “kejamnya blog deleted” dan dia membumbui masakannya dengan MSG (Monosodium Glutamat) “saya paksa-paksakan diri untuk mencintai blog deleted”.

Apakah ada diantara pembaca yang bisa mencintai sekaligus membenci satu “sosok” yang kejam? Apakah Al Wala’ dan Al Bara’ dapat diterapkan pada satu hal? Semoga La Adri tidak akan menjawab, “La Adri, Saya nggak tahu apa-apa?” ]]

Saya mau tanya :
Apakah Ustadz tahu siapa yang berada di balik cadar blog deleted ?
Apakah ketika melihat isinya, ustadz merekomendasikan untuk kami ?
Apakah blog deleted adalah blog Salafy ?
Apa nasihat ustadz kepada kami selanjutnya ?

Mohon penjelasan yang jelas dan gamblang disertai dgn hujjah dan dalil sehingga ini bisa kami jadikan acuan dalam bersikap. Saya pikir efek blog deleted kepada org awam sungguh sangat keterlaluan.
Barokallahu fiika wassalmualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Jawab:
Wa’alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh

Terkait dengan pertanyaan antum tentang blog deleted, saya nasehatkan kepada segenap ikhwan salafiyyin untuk tidak menghiraukannya. Anggaplah keberadaannya seperti tidak ada. Blog itu tidak mewakili dakwah yang mulia ini (Salafy,

red) dan asatidzah yang menyerukannya.

 

 

 

 

Setahu saya blog itu tidak dikelola dan ditulis oleh orangorang yang berilmu. Hendaknya para pengelola blog itu bertaqwa kepada Allah. Kewajiban mereka untuk menyerahkan urusan dakwah ini kepada orang-orang yang telah diberi amanah ilmu oleh Allah. Orang-orang yang bodoh sebagaimana yang dinyatakan oleh para ulama kita: “mereka membuat kerusakan dari arah yang mereka menyangkanya adalah perbaikan”. Segala yang mereka perbuat akan dimintai pertanggung jawabannya disisi Allah. Termasuk ketika blog itu menjadi bumerang atas dakwah yang mulia ini sehingga memalingkan manusia dari jalan Allah. Barangsiapa yang memperburuk wajah dakwah yang mulia ini niscaya Allah tidak akan membiarkannya.

Bisa jadi Allah menyesatkan seseorang pada suatu masa karena dia memiliki andil dalam menjauhkan manusia dari jalan Allah. Oleh karena itu, saya mengajak para pengelola blog itu untuk meninggalkannya dan bergiat untuk menuntut ilmu. Masih banyak ilmu yang harus mereka pelajari. Serahkan urusan dakwah yang mulia ini kepada ahlinya. Karena apa yang meraka lakukan itu adalah tugas para ulama, da’i, ustadz untuk menyampaikannya kepada manusia, baik melalui lisan maupun tulisan, dengan ilmu dan hujjah dari kitabullah beserta sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atas pemahaman salaf yang dihiasi dengan ketelitian, kehati-hatian, dan cara yang benar, bukan semata-mata dengan meracau melalui fakta yang mereka temukan. Wallahu A’lam Bish Shawab.

sampai di sini jawaban ustadz

Yups… jawaban ini membuat hatiku dan istriku tenang, setidaknya memang benar indahnya dakwah Salafiyah. Memang kami kenal dakwah Salaf sejak 2001 dan kami berazam menjadi Salafy di tahun 2004, kemudian kami dibenturkan dengan masalah Surury di ahir 2004 dan kami cuek aja wong kami ndak paham yang begituan dan kami menganggap bahwa ini berita surury bikin bingung dan memang gaya bahasa di blog itu sangat jauh dari adab seorang Salafy. Alhamdulillah Allah Tabaroka wata’ala memberikan kami hidayah sehingga kami tahu bahwa selama ini kami ngaji bukan di Salafy namun kami ngaji di Surury, Maka kami langsung pindah majelis di awal tahun 2007 untuk bermulazamah [3] di depan asatidz Salafy. wuuiih… betapa panjang liku-liku kebenaran yang kami jalani…

Sebagai catatan bahwa kami membaca tentang Surury TIDAK MELALUI BLOG deleted tapi melalui artikel lainnya yang secara ilmiah dan lugas, singkat padat jelas, dan bahasa yang santun. Wallahi kami ndak pernah mengambil faidah dari blog –deleted-. Bahkan cuma membaca judul-judul tulisan yang ada di blog itu saja kami sudah marah dan benci setengah mati. Kami mulai membaca secara serius dan belajar mencintai blog –deleted– semenjak jadi Salafy.

Sungguh jauh berbeda dengan anggapan. Aku mendapati mereka, salafy begitu sopan, kalem, murah senyum bahkan akrab dan bersahabat. Ketika aku pertama kali datang masuk masjid, mereka tersenyum kepadaku dan sebagainya yang pokoknya jauh dari kesanku terhadap Salafy sebelumnya. Dan setiap daurah, kajian, muhadharah, dan tabligh Salafy sama sekali aku ndak menemukan kesan para asatidz yang galak dan serang sana serang sini. Semuanya beradab dan hikmah. Bahasa santun dan ilmiah. Demikian pula ratusan rekaman kajian mp3 Salafy dari seluruh asatidz di Indonesia yang aku miliki ndak aku temukan susana panas, pun ketika membicarakan Surury dan firqoh hizbiyah dibahas dengan santun dan ilmiah.

Wallahu a’lamu bish shawab

Footnote
[1] Blog yang aku maksud adalah blog FAKTA FAnas diKata Tapi nyatA Juga blog lain yang mungkin ada, yang satu karakter dengannya.
Dulu kami juga membenci website http://salafy.or.id karena beberapa isinya di menu SURURIYAH mirip sama satu karakter dengan blog FAKTA. Namun kini semenjak kami jadi Salafy dan kami kembali membuka website musuh lama ini kami tidak mendapati beberapa artikel yang dulu pernah kami temukan, mungkin beberapa sudah dideleted maka kami mengucapkan Alhamdulillah… dan kami dapati http://salafy.or.id penuh dengan ilmu dan khazanah dan betapa indahnya website Salafy lainnya semisal http://asysyariah.com atau http://darussalaf.or.id, dan semua mua muanya website salafiyyin dan beberapa blog ikhwan Salafy yang penuh dengan ilmu, tidak seperti dulu yang kaku, galak, beringas, dan kasar. Jadi ingat sama blognya Abu Maulid Anto Salafy yang galak itu, tapi alhamdulillah dia sekarang dah taubat dan merubah sikap. Dan ketika aku pertama kali jadi Salafy langsung aku kenalan dan ketemuan sama dia dan masya Allah… wajahnya ternyata kalem koq, ramah, murah senyum. Kata temenku, “iya dianya kalem dan ramah senyum, tapi itu lho jari jemarinya yang galak dan jutek”…he…he…..

Hhhmm…. Cobaaaa dari dulu seperti ini mungkin saya dah lama ngaji di Salafy…he..he…. ini sudah Qaddarullah kali yee….. (jawab : Yaa iyyalaaaah !!)

Tapi memang masih ada saja ikhwan dan akhwat Salafy yang rada-rada ekstrim, contoh saja istriku cerita bahwa di kajian rutin kami hanya istri saja yang ndak pake cadar, semuanya ummahat bercadar, naah istriku langsung diberitahu bahwa cadar itu hukumnya WAJIB! Nah lho tuh khan ndak tanggung tanggung tuh ummahat bilang gitu secara to the point, istriku sih diam aja sambil senyum, tapi dia cerita kepadaku bahwa dalam hati dia bilang, “memangnya saya bodoh, itu kan ikhtilaf di antara ulama dan sebagian ada yang mengatakan itu tidak wajib cuma keutamaan saja dan ndak wajib”

Maksudku ya mbok tuh akhwat ndak langsung to the point gitu, semuanya butuh proses. Ndak usah bilang gitu dia seharusnya paham tanpa diajari juga istri setiap hari diajari sama suaminya !! [64]

[[Kami/Fakta katakan: bagaimana mungkin engkau mengajari istrimu sementara dirimu dengan jujur mempublikasikan di situsmu bahwa engkau nggak tahu apa-apa? Pantaskah engkau wahai La Adri (yang mengaku mencintai dakwah Salafiyah) menyiarkan di situsmu bahwa “ada saja ikhwan dan akhwat Salafy yang rada-rada ekstrim”? Inikah ucapan seorang salafy yang mencintai saudaranya? Membongkar aibnya (kalau memang benar-benar ada) di internet dan menyebarkannya ke seluruh manusia, hizbiyyun? Ataukah engkau sedang membantu hizbiyyun untuk berucap, “Benarkan bahwa Salafi itu kayak gitu…?” Tetapi sayang bahwa dirimu mengambl sanad dari istrimu! Dan pantaskah engkau berceracau tentang akhwat salafiyah dalam masalah cadar di situs internetmu? Kalau benar (dan sayang (dengan bukti kedustaannmu) kami tidak percaya dengan ceracaumu, maka pantaskah aib-aib saudaramu engkau siarkan di khalayak ramai? Tidakkah seharusnya engkau memiliki prinsip bahwa sejelek-jelek saudara seaqidah semanhaj maka dia masih jauh lebih baik daripada sebaik-baik hizbi yang engkau undang makan ke rumahmu!)
Walhamdulillah betapa indahnya dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah waljamaah. Sebuah karakter Salafy sejati. Tidak keterlaluan selayaknya Haddadiyah dan tidak lembek selayaknya Surury dan ikhwaniy. Barokallahu fiikum.
[2] Al Ustadz Abdul Mu’thi di blog resmi beliau http://alhujjah.wordpress.com
[3] Mulazamah = secara rutin datang menuntut ilmu
DIarsipkan di bawah: Akhlak Salaf, Al Manhaj As Salafus Shalih, Firqah Hizbiyah, Ilmu dan Ulama, Urgensi Dakwah [65]”

Satu lagi, salah seorang ikhwan dari Sumut, Abdul Wahid as-Sibolgawy juga turut merilis http://almaidany.wordpress.com/2008/05/14/blog-faka-tidak-mewakili-dakwah-salafiiyah/ berjudul “Blog “Faka” tidak mewakili dakwah salafiyyah!”. Kali ini ybs meletakkan dalam kategori Manhaj.

Terakhir yang penting yakni seseorang dengan nickname t1lmidzi memposting tanya-jawab terkait fakta di situs yang notabenenya milik hizbiyyun, yakni myQuran. Topiknya yang dipilih di bawah thread Dunia Dakwah Islam adalah “USTADZ SALAFY ‘YAMANI’ MENCELA BLOG FAKTA“. Tercatat telah 192 kali dibaca oleh peminatnya sampai tanggal 20 Mei 2008 pukul 19.43 WIB, wallahul musta’an. Kini telah terbuka sudah sampai ke tangan hizbiyyun adanya tahdzir dari ustadz kepada blog Fakta.

Gambar 9 : Topik yang diposting tanggal 17 Mei 2008 pukul 13.11 WIB menurut jam server myQuran berjudul USTAD SALAFY ‘YAMANI’ MENCELA BLOG FAKTA di alamat http://myquran.org/forum/index.php/topic,38900.0.html .[66]

Tulisan ini menukil dari situs al Ustadz Abdul Mu’thi diberi judul seram “USTAD SALAFY ‘YAMANI’ MENCELA BLOG FAKTA’. Menurut catatan myQuran, tulisan tersebut dikirim oleh seseorang yang mengaku namanya t1lmidz, tulisan di myQuran baru 1 saja, tanggal terdaftar yakni baru tanggal 17 Mei 2008, 12:43:22. Terakhir aktif adalah hari ini tanggal 20 Mei 2008 pukul 13:14:53.[67]

Kesimpulan
Demikianlah, kedustaannya, memakai bahasa yang bombastis, saat menanyakan perihal situs Fakta kepada ustadz Abdul Mu’thi. La Adri telah berlaku tidak sopan, tak beretika dan tidak santun dengan cara mendustai ustadz kita. Perlu diketahui ungkapan gembira Abu Tilmidzi di halaman 26 – 30, tulisan Abu Tilmidz pada 15 Mei 2008 setelah pertanyaan Abu Tilmidz dijawab al Ustadz Abdul Mu’thi al Maidani. Abu Tilmidz mengakui bahwa dirinya mengenal dakwah Salafiyyah melalui Surury sejak tahun 2004/2005. Lantas karena ‘tertahan selama 3 tahun’ gara-gara kesalahan uslub situs Fakta.blogsome.com yang menurutnya amat buruk. Abu Tilmidz tidak bergegas berganti majelis dakwah Salafy yang benar sampai awal 2007. Sementara situs Fakta baru mulai terbit tanggal 21 November 2006 dan mulai menampilkan artikel tentang Sururi seperti Al Irsyad baru Desember 2006. Lihat juga tulisan dia tentang nasihat akhwat atas istrinya yang belum bercadar karena alasannya cadar itu ‘cuman diutamakan’, tidak wajib, dst.

Demi melihat bukti-bukti yang ada, yakni aktivitas Abu Tilmidz yang merestui informasi tentang kajian, tulisan dari da’i ‘tetangga’ disebarkan ke seluruh anggota milis “Manhaj-Salaf” yang dikelola olehnya, menunjukkan Abu Tilmidz “jujur” dengan ruju’nya yang disebutkan yakni sejak awal tahun 2007 ?

Berikut ringkasannya, Abu Tilmidz meloloskan email kiriman anggota terkait kajian Abu Haidar as Sundawy (31 Maret 2008), Abu Salma (4 Februari 2008), Abdullah al Hadromi Malang (3 Okt 2007), Yazid Jawwas (30 Sept 2007, 6 Agustus 2007), Abu Qotadah Tasikmalaya (19 Ags 2007), Arif Fathul Ulum rekan Abdurrahman Tamimi Al Irsyad Surabaya (30 Juli 2007), Abu Ahmad as Salafi rekan Aunur Rofiq Ghufron Gresik (29 Juli 2007), Arif Fathul Ulum (29,30 Juli 2007), Abdul Hakim Abdat (22 dan 29 Juli 2007), Abu Qotadah (26 Juli 2007), Abu Ihsan Al Atsari (24 Juli 2007), Fariq Gasim Anuz (18 Juli 2007).

Sementara rekan yang dipercaya juga sebagai moderator di [email protected] bernama samaran nashirussunnah meloloskan informasi kajian Yazid Jawwas (8 Nov 2007), Abdul Hakim Abdat (8 Sept 2007), Kholid Syamhudi PP Bukhari Solo (5 Juli 2007), Abu Salma murid Abdurrahman Tamimi Al Irsyad Surabaya (5 Juli 2007), Abdul Hakim Abdat (27 Juni 2007), Ali Saman, Lc Al Irsyad Tengaran (25 Juni 2007), Zainal Abidin Syamsudin dai resmi Al Sofwa (2 Mei 2007). Dst.

Juga nampak adanya ketidakjujuran Abu Tilmidz sesuai pengakuan ruju’ kepada manhaj yang haq ini. Abu Tilmidz sendiri mengirimkan informasi kajian Yazid Jawas pada 12 Maret 2007, mengirimkan tulisan Muhammad Arifin Badri 14 Maret 2007 secara berseri sampai 14 edisi, meloloskan email yang berisikan pertanyaan dari anggotanya yang mengutip lengkap ucapan Joko Waskito atau Abu Abdirrahman al Thalibi (26 Juli 2007). Abu Tilmidz sesuai pengakuannya, ruju; di awal 2007, menurut saya sekitar Januari – Februari 2007 mestinya sudah tidak mencampur-adukkan lagi antara Salafy dengan Turotsi .

Abu Tilmidz tidak pantas disebut ruju’ kepada manhaj Salaf sejak awal 2007—menurut pengakuannya—dan disebut seorang Salafy, apabila menulis penuh keakraban di forum kontak/buku tamu situs yang mendukung dan sepemikiran dengan Turotsi. Mohon disimak pada “Iseng Ketiga : Melacak aktivitas lewat Internet” poin g sampai k yang menunjukkan bukti adanya keakraban itu. Yakni beramah-tamah dengan Abu Muadz Yusuf Al Malanji (12 April 2008), Abu Zubair Danny K (15 Maret 2008), Aditya (17 Januari 2008), Abu Zayd (26 Oktober 2007), situs Al Sofwa (8 Maret 2007), dll.

Abu Tilmidz mengucapkan seperti dimuat lengkap pada halaman 16 di tulisan ini, poin ke 25 “Iseng Keempat”. Apakah ini menunjukkan bahwa Abu Tilmidz seorang yang Salafy, seorang yang tsiqah, bisa dipercaya untuk turut berdakwah ke manhaj Salaf dengan situs blognya “sunniy.wordpress.com” serta 5 situs lainnya, aktif di milis-milis dst ?

Sekarang kita dapat menyikapi saudara La Adri At Tilmidz, apakah sebagai seorang hizbi atau Salafy – melihat bukti-bukti yang ada ramah dengan Turotsi. Saya melihat niat baik untuk ruju’ pada Salafy secara lahiriah, namun tidak diikuti dengan bara’ kepada Turotsi, bahkan marah ketika membaca fakta tentang keadaan Hizbi dan Turotsi dibongkar dalam situs Fakta. Juga nampak sikap yang melecehkan ketika istrinya dinasehati untuk bercadar, serta memasukkan nasihat ustadz kepada situs Fakta dalam kategori Firqah – Hizbiyah.

Pantas saja Abu Tilmidz marah demi melihat rekan-rekannya dicerca dan dibongkar dengan bukti-buktinya. Sehingga Abu Tilmidz gembira seperti yang saya dikutip pada halaman situsnya, serta-merta nasihat Al Ustadz Abdul Mu’thi dimasukkan ke kategori Firqah – Hizbiyah, diikuti blog Ghuroba.blogsome.com milik Abu Husam as Samaranji di kategori Firqah – Hizbiyah, lantas Abdul Wahid as Sibolgawy di almaidany.wordpress.com pada kategori Manhaj.

Perlu diketahui, dengan situs tersebut yang merupakan sarana untuk mencatat aktivitas hizbiyyun, membeberkan kesalahannya, yang sesuai peringatan dari webmasternya “untuk kalangan sendiri“. Sama sekali tidak ditujukan untuk disebarkan di kalangan muslimin awam untuk membingungkan mereka. Seperti ditulis di kategori “Dari Webmaster”, ada tulisan berbunyi “Peringatan dari Webmaster untuk Pengunjung”, pada tanggal 21 November 2006. Sengaja tidak adanya kontak, buku tamu, fasilitas komentar, untuk menghindari adanya perdebatan yang tidak ada ujung pangkalnya dan menyita waktu.
Bahwa dengan pengarsipan bukti-bukti di situs Fakta ini, guna menghindari dihapusnya bukti/rekaman di situs-situs hizbi tersebut, banyak sekali yang sudah dimatikan oleh pengelolanya seperti situs at Turots dan situs Al Irsyad “liar” kelompoknya Abdurrahman At Tamimi (untuk menghapus jejak-jejak kejahatan hizbiyah mereka), belum lagi url yang berubah lantaran sistemnya ganti, tidak ditampilkan lagi, oleh situs semacam Al Sofwa Al Muntada Indonesia.
 
 
 

 

Semestinya kita patut bersyukur kepada Allah Ta’ala dengan usaha para ikhwah yang sudi meluangkan waktunya yang tidak sedikit, yang telah sekian tahun ini mendokumentasikan bukti-bukti tersebut. Dan ini bukanlah pekerjaan pengangguran atau mata-mata ! Darimana kita tahu kalau Abubakar Ba’asyir adalah penasehat KOMPAK Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang mewadahi Laskar Mujahidin ? Dari bukti yang direkam oleh para ikhwah! Darimana anda tahu bahwa Daurah masyayikh Yordan yang hampir setiap tahun diselenggarakan oleh Ma’had Al Irsyad Abdurrahman Tamimi ternyata juga mengundang jaringan teroris takfiri berikut nama-nama, alamat dan nomor telepon para da’i seluruh Indonesia yang terlibat di dalamnya? Dari bukti-bukti yang didapatkan dan didokumentasikan oleh para ikhwah sekalian !

Sungguh bukti-bukti kejahatan dakwah tersebut tidaklah bisa dinilai oleh rupiah! Berapapun! Kita tidak tahu kapan akan berakhir fitnah hizbiyyah ini, tidak ada yang bisa kita wariskan kepada anak anak kita kecuali bukti-bukti berharga yang terdokumentasikan dengan rapi dan detail. Maka ketika datang seorang hizbiyyun yang hendak memanipulasi fitnah dan persoalan, cukuplah sodorkan dan tunjukkan bukti-bukti kejahatan hizbiyyah mereka dan katakan: “Sungguh engkau adalah pendusta! Engkau telah didustakan oleh bukti-bukti kejahatan yang dilakukan oleh ustadz-ustadzmu sendiri!”Maka bersyukurlah kepada Allah Ta’ala, wahai para ikhwah sekalian, jangan engkau mudah percaya dengan orang-orang yang mengaku telah ruju’ dan bertaubat dari kehizbiyyahannya. Jangan percaya sebelum engkau yakin seyakin-yakinnya bahwa kerak-kerak hizbiyyah telah benar-benar ditanggalkannya.

Keadaan saudara kita La Adri ini sebagai contoh person yang secara lisan ruju’, namun terburu-buru berdakwah di Internet, lantas dipercaya, dilink oleh sebagian situs ikhwan Salafy. Wallahul musta’an. Kiranya hal ini dapat menjadikan pelajaran bagi kita semua di masa mendatang. Walhamdulillah ‘ala ni’matillah.Wallahu a’lam.
 
 
 

 

 

Ibrahim Abu Abdillah & Redaksi
 

Si hizbi di atas-pun menyambut gembira “kemenangan” ini. Perhatikan pula link-link situsnya:
http://img214.imageshack.us/img214/113/salafiyunpadhizbiva3.jpg

Tetapi Abu Harun lupa rupanya bahwa beliau juga bukan ulama, ustadz ataupun da’i dan websitenya masih tetap eksis sampai saat ini (26 Mei 2008 pukul 12.23 WIB). Semoga Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita semua, amin.

Kilas Balik tentang Turotsi
Seorang guru di PP. Al Furqon Gresik (kolaborator dakwah Turatsiyyin) berkata di dalam buku bantahannya:
http://img215.imageshack.us/img215/6356/jgntolakkebenarandrorgyjy2.jpg

“Yah, demikianlah keadaan penulis, orang biasa dan bukan apa-apa kalau dibandingkan dengan…. Namun saya yakin bahwa standar dan barometer kebenaran bukanlah gelar dan popularitas. Kebenaran tetaplah kebenaran yang harus dijunjung tinggi walaupun yang mengatakannya seorang tukang becak atau petani. Dan kebatilan tetaplah kebatilan yang harus dilenyapkan sekalipun yang mengucapkannya seorang guru, doktor, profesor atau kyai.”

“Oleh karena itu, wajib bagi kita semua, apabila kita keliru hendaknya bersenang hati untuk kembali kepada kebenaran setelah mengetahui dalilnya. Tidak boleh malu di hadapan manusia hanya karena takut disalahkan atau gengsi hanya karena takut kehilangan wibawa. Malu di hadapan Allah lebih utama daripada malu di hadapan manusia”.

Sekali lagi, janganlah memandang kritikan ini dengan sebelah mata hanya karena penulisnya. Dahulu ada cerita menarik, pernah suatu kali ada seorang alim ditanya suatu masalah, lalu dia menjawab: “Saya tidak tahu.” Lantas ada seorang muridnya berkata: “Saya mengetahui jawaban masalah tersebut.: Mendengarnya, sang ustadz langsung memerah wajahnya dan memarahi murid tersebut. Murid itu lalu berkata: “Wahai ustadz! Setinggi apapun ilmu anda, tapi anda tak sepandai Nabi Sulaiman ‘alaihis salam. Saya juga tak lebih bodoh dari burung Hud-Hud, walaupun demikian dia berkata kepada Nabi Sulaiman (artinya): “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya.” (QS. An Naml: 22). Setelah itu, sang guru tak lagi memarahi murid cerdas tadi. [Miftah Darus Sa’adah I/521 oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah]

Selanjutnya kepada para pembaca tulisan ini, apabila mendapati kebenaran di dalamnya maka terimalah dengan senang hati tanpa melirik siapa yang mengucapkannya, perhatikan apa yang dia ucapkan, bukan orangnya. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah mencela orang yang menolak kebenaran hanya karena datang dari orang yang dibencinya, dan mau menerima kebenaran kalau datang dari orang yang dicintainya karena itu adalah perangai ummat yang tercela. Sebagian sahabat pernah mengatakan: “Terimalah kebenaran walaupun datangnya dari orang yang kamu benci dan tolaklah kebatilan sekalipun datangnya dari orang yang kamu cintai,” Sebagaimana apabila kamu mendapati kesalahan di dalamnya, maka sesungguhnya penulis telah berbuat sekuat tenaga, karena hanya Allah-lah yang sempurna.” [Madarijus salikin III/545 oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah]

Kalau kamu dapati kesalahan, maka tutupilah lubangnya…
Hanya Allah, Dzat Maha Tinggi dan Mulia saja, yang tidak punya salah…

Dan apabila anda menjumpai beberapa kritikan yang terasa cukup pedas setengah kecut, maka anggaplah hal itu jamu yang pahit rasanya tapi terjamin khasiatnya. Janganlah anda terburu-buru memvonis penulisnya dengan orang yang ‘kasar’ atau ‘kurang adab’ karena—demi Allah—tidaklah dia menulis tulisan ini kecuali sebagai nasehat.” [Syaikh Al Albani Dihujat!, Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar al Atsari, Pustaka Abdullah, Jakarta, tt. hal. 183-185]

Sekiranya hal itu dianggap ‘kasar’ dan ‘kurang beradab’, maka bukti-bukti fakta ucapan, tulisan dan sepak terjang hizbiyyah ustadz kondang Yazid Jawaz, Abdul Hakim Abdat, Aunur Rafiq, Zainal Abidin, Abdurrahman Tamimi dan rekan-rekannya dari jaringan teroris Khawarij NII, Joko Waskito, Abduh ZA, Halawi Makmun, Abdullah Hadrami. Serta Ikhwanul Muslimin dan para gembong besarnya dengan gerakan terorisme mereka terhadap Aqidah Tauhid (yang kesemuanya mengatas-namakan berdakwah di atas jalan Ahlussunnah, Salafush shalih), HARUSLAH LEBIH SYAR’IY untuk dicap lebih dulu sebagai ‘kasar’ dan ‘kurang beradab’.

Kami sangat sangat menyadari bahwa kami bukanlah manusia yang terjaga dari suatu kesalahan, dan tidaklah mungkin situs ini akan menjadikan seorang hizbi mencintai ‘kliping’ bukti-bukti kejahatannya sendiri, walaupun “kita memaksa” mereka untuk mencintainya. Wajib bagi kami untuk bertaubat dan ruju’ kepada kebenaran, karena kebenaran lebih berhak untuk diikuti dan dicintai.

Kemarahan Muslim.or.id berubah menjadi “tertawa gembira” dengan fakta saat ini :
http://img67.imageshack.us/img67/2227/nebengsyaikhrabirq7.jpg

Jangan salah, semestinya bukan menertawakan “nasib” Fakta saat ini, tetapi “tertawa” menyaksikan “kelihaiannya sendiri”, saat mana terlontar pertanyaan dari saudara kita LAT alias Abu Harun (saat itu, semoga Allah mengampuni kami dan dia) kepada siapa dia berwala’ ketika mengikrarkan bara’ kebenciannya terhadap fakta (tentu saja termasuk bukti-bukti hizbiyyah di dalamnya). Ternyata Muhammad Arifin, pembesar muslim.or.id, Yazid Jawaz dan Abdul Hakim Abdat masih melekat di hatinya, di websitenya sendiri terbukti :
http://img61.imageshack.us/img61/9422/wwwgeocitiescomdewainskxy0.jpg http://img67.imageshack.us/img67/7056/wwwgeocitiesdewaihptilmya8.jpg http://img61.imageshack.us/img61/9412/wwwgeocitiesdewaihptilmaz1.jpg http://img67.imageshack.us/img67/9855/wwwgeocitiesdewaihptilmcu1.jpg

Serta sampai hari ini 1 Juni 2008 siang, masih bisa diakses situsnya yg merekomendasi tulisan Muhammad Shalih Al Munajjid.
http://img145.imageshack.us/img145/5204/wwwgeocitiescomdewainskvf8.jpg

Bukankah Fakta yang mempublikasikan bukti & data bagaimana “muslim.or.id” bergandengan tangan dengan Wahdah Ikhwaniyah? http://fakta.blogsome.com/2008/02/05/turatsiwadah-ikhwaniyyah-keceplosan/

Sebuah artikel yang tampaknya cukup membikin ‘fanas’ telinga kedua-belah pihak (Turotsi dan Wahdah Islamiyah) yang ternyata “bersalam-salaman” di balik layar dakwah.

Sungguh sangat mengherankan ketika melihat nasihat Syaikh Rabi’ hafidhahullah agar sesama Ahlussunnah saling berkasih-sayang, berlemah-lembut, mempererat dan mengokohkan tali persaudaraan, ternyata sekarang dimanfaatkan oleh Turotsiyun, muslim.or.id.
http://img67.imageshack.us/img67/3879/nebengfatwasyaikhrabivx3.jpg

Sejak kapan Syaikh Rabi’ hafidhahullah memiliki nilai dan kedudukan di sisi kalian wahai Turotsiyyun?

Bukankah ustadz kalian, Muhammad Wujud yang dulu berkata, “Kalau di Indonesia dia (Syaikh Rabi’) diulamakan, kalau di Saudi banyak yang seperti dia” atau kalimat yang semakna dengan ini.

Belum, belum selesai serangan “rifqan dan mawaddah” para penjahat dakwah itu! Murid besar Syarif Hazza’ asal Mesir, kaki-tangan Ihya’ut Turots (yakni Abu Mush’ab At Turotsy) tidak ketinggalan untuk mengajarkan rifqan Sururinya dengan menyatakan: “Syaikh Rabi’ yang membantah Syarif Hazza’ adalah Shighar ulama (ulama kecil)”!! Itulah kesopanan dan kelembutan dakwah mereka terhadap ulama kita.

Walaupun banyak yang merasa puas menjadi “penonton”, tetapi bagaimana mungkin kita bisa duduk tenang, berdiam-diri ketika mendengar para ustadz “disopan-santuni dan diramah-tamahi” dengan cara yang sangat sangat tidak ilmiah sebagaimana ucapan si hizbi Irsyadi Abu Salma (AS) :
Risalah bundelan tersebut sepertinya berasal dari admin web site ahli fitan terbesar saat ini, yaitu www.talafi.or.id yang dimotori oleh seorang da’i terkenal dari Malang yang saat ini menjadi penasehat website tersebut, yang dia saat ini sedang ‘mencak-mencak’ kepanasan karena merasa al-haq yang dia klaim ditalbis dengan kebatilan dari ‘musuh’ yang dia hasadi dan benci.
Membaca risalah tersebut, membuat saya terheran-heran, kepengen tertawa karena tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini. Sehingga melihat risalah tersebut menyebabkan Syaikh Ali Hasan tidak bergeming sedikitpun dan bahkan melihat bagaimana rusaknya manhaj kaum munaffirin ini” [artikel “Lama Tidak OL”, Abu Salma]

Saudaraku kaum Muslimin, lihatlah pelecehan luar biasa yang dilakukan oleh Abu Salma (perhatikan bukti sebelumnya, bahwa blog si AS ini tampil di situs aboezaid yakni salafiyunpad.wp.com http://img98.imageshack.us/img98/3072/buktimasakinibv0.jpg
http://img214.imageshack.us/img214/113/salafiyunpadhizbiva3.jpg http://img221.imageshack.us/img221/5782/aboezaidabusalmaia7.jpg )

Kepada orang-orang yang dinyatakannya :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini”!! Padahal di tempat yang sama dia menuduh lawan-lawannya:”…kini dengan ‘tidak tahu malu’ pula mereka kotori lisan dan hati mereka dengan hasad, iri, dengki, cercaan, ejekan, makian dan semisalnya…”. Ya subhanallah, tidakkah dia sedang bermain-main dan berputar-putar dengan tulisannya sendiri? Menuduh orang lain mengotori lisan dan hati mereka dengan berbagai cercaan, ejekan dan makian sementara dirinya sendiri bebas menetapkan untuk mencerca, mengejek dan memaki orang-orang lain!! Itu yang pertama.

Kedua, tahukah kamu, wahai Abu Salma bahwa orang-orang yang :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini” tidaklah berinisiatif apapun untuk menyampaikan risalah ‘bundelan bukti’ yang cukup tebal yang membuatmu “terheran-heran, kepengen tertawa” tersebut kepada Masyayikh Yordan kecuali hanyalah untuk membantu Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafidhahullah!! Ya, Syaikh Rabi’lah yang memerintahkan orang-orang yang :”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini” agar mengirimkan bundelan bukti tersebut ke Markaz Al-Albani di Yordania. Lalu apa pandanganmu sendiri terhadap Syaikh Rabi’ Hafidhahullah dengan “semua pujianmu” ini?! Jika demikian keadaannya, lalu siapa yang engkau maksudkan “bahkan melihat bagaimana rusaknya manhaj kaum munaffirin ini”?! Syaikh Rabi’lah yang memerintahkan “kaum munaffirin yang rusak manhaj” ini!! Ini adalah celaan dan ini adalah pelecehan!! (Adakah yang tersisa dari secuilpun kebaikan manhaj asatidzah jika vonis “rusak manhaj” telah dijatuhkannya?)

Tidakkah anda lihat wahai saudaraku, bukan situs Fakta saja yang dicapnya rusak manhajnya! Tetapi para asatidzah yang menjalankan perintah Syaikh Rabi hafidhahullah shighar ulama di sisi mereka—yang divonis rusak manhajnya! Kaum munaffirin! Apakah kita akan tetap merasa nyaman berdiam-diri agar tidak dibenci oleh para hizbi dan Turotsi demi menghindari cap kasar dan tidak beradab? Betapa sedihnya hati kita jika pembelaan terhadap kehormatan para ulama dan asatidzah dari tuduhan-tuduhan tak berdasar seperti contoh di atas dikatakan sebagai gontok-gontokan. Subhanallah.

Dan bukankah hal ini menunjukkan i’tikad baik orang-orang yang engkau “puji” sebagai: ”tampak begitu ‘lugu’ dan ‘bloon’nya orang-orang pengangguran ini”? Tidaklah mereka sebarkan kepada umat isi bundelan bukti tersebut kecuali hanyalah dikirimkan kepada Masyayikh Yordan!! Bukankah dirimu sendiri yang menyampaikan kepada umat betapa Masyayikh Yordan telah menerima bingkisan bukti yang cukup tebal dari orang-orang pengangguran yang lugu dan bloon itu?!

Ketiga, kenapa tidak engkau sebutkan satu-dua contoh saja risalah dan isi bundelan yang mampu membuat dirimu terheran-heran dan kepengen tertawa itu?! Bacakanlah satu-dua lembar saja risalah itu sehingga umat dapat engkau ajak untuk tertawa bersama-sama!! Adakah hal-hal yang lucu sehingga menjadi alasan bagimu untuk ‘kepengen tertawa’? Ataukah engkau sedang menertawakan bukti-bukti penyimpangan manhaj yang kalian lakukan sendiri? Allahu yahdik.

Sungguh, anak-anak ingusan ini tidak hanya sekali menyaksikan bukti betapa dirinya memiliki “hoby” menertawakan kebenaran ketika penyimpangan dan penyelewengan kelompoknya disampaikan sebagai suatu bentuk nasehat kepadanya, apa balasannya? Ketawa!! Saudaraku, perhatikan jawaban “tertawanya”:

Komentar buat Abu Salma :
Kalo’ antum merasa sebagai salafiyun koq kenapa masih berlemah-lembut dengan hizbi Al Irsyad yang pro Demokrasi, pro Partai dan Penyimpangan lainnya?? Bahkan masih duduk di majelis mereka?? Allahu yahdik
———————
Tanggapan Abu Salma :
Dengan tertawa ana berkata : “la an Allaha an yahdiyakum”… sudah bosan ana ditanya demikian ini, dan terakhir kali ana katakan : Ma’as Salamah atas kejahilan dan kebodohan antumsemoga Allah menambah ilmu dan hikmah kepada antum…( Anti Sururi, July 5th 2005, 05:18:14 AM, Judul Komentar : Al-Irsyad, Asal : Jawa) [Menyoroti Kiprah dakwah Ihya Turots dkk di Indonesia, sub judul: 22.3 ABU SALMA vs MUHAMMAD RACHDI PRATAMA (SEBUAH KADO PERNIKAHAN)]
Demikianlah “mufti” ini berbicara semaunya untuk melindungi dan membela hawa nafsu hizbiyyahnya.

Bukan itu saja, tahdzir tanpa hujjah dan bukti fakta ilmiyahpun diluncurkannya tanpa malu terhadap ustadz Abu Mas’ud dan Afifuddin: “dakwah tanfir Abu Mas’ud serta Afifuddin dan muqallid Al-Bayyinahnya”
http://img61.imageshack.us/img61/3510/tahdzirabumasudhp6.jpg

Tentu saja tahdzir keras, tanfir, mutasyaddidin di atas tidak lengkap jika ustadz Muhammad as Sewed tidak turut dijarhnya pula:
http://img67.imageshack.us/img67/2375/tahdzirassewedsx9.jpg
http://img67.imageshack.us/img67/8677/tegaskantahdzirassewedvl2.jpg

Tetapi siapa yang mau peduli dengan semua bukti hinaan dan cercaan terhadap asatidzah di atas? Bukankah membela kehormatan ulama, membela keteguhan dakwah para ustadz kita adalah bukti kurang beradab dan tidak beretika? Ya, diamnya Ahlussunnah adalah emas………………………..bagi hizbiyyin.

Itulah aksi kesopanan dan kelembutan etika si murid, bagaimana pula dengan si guru? Pendusta besar Abdurrahman Tamimi hadanallahu wa iyyah (dan kami tidak merasa risih untuk dicap kasar dan tidak sopan karena bagian dari etika kesopanan itu sendiri terhadap seorang pendusta adalah mencapnya pula sebagai pendusta) :
“…sebagian orang yang menisbatkan diri mereka kepada dakwah Salafiyyah, akan tetapi hakikatnya mereka adalah orang-orang yang berbuat “ghuluw” (menyimpang dan berlebih-lebihan dalam agama) dan ekstrim, yang mana mereka memusuhi kami lantaran hasad dan dengki yang telah memakan hati mereka. Padahal mereka itu masih anak-anak yang masih ingusan lagi bodoh.
Sungguh mereka telah menjauhkan manusia dari dakwah Salafiyyah yang haq ini, akibat perangai mereka yang buruk dan dakwah mereka yang kasar lagi jelek. Tidaklah seorang menyelisihi mereka, sekalipun itu dari teman-teman mereka sendiri, melainkan mereka membid’ahkannya dan mengucilkannya dari pergaulan dengan mereka….
Akan tetapi segala puji bagi Allah, kekuatan mereka hancur berkeping-keping sehingga hilang dan lenyaplah kekuatan mereka. Tersingkaplah keburukan mereka, permusuhan diantara mereka sendiri sangat sengit, mereka bercerai-berai, dan ini adalah pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran. Sesungguhnya Allah tidak akan memperbaiki perbuatan orang-orang yang merusak.
Sekalipun mereka melakukan suatu perbuatan yang mereka inginkan untuk mengelabui manusia…dan sekalipun mereka merubah kulit-kulit (baju-baju) mereka untuk menjelekkan dan mengacaukan….dan sekalipun mereka membaguskan penampilan mereka, untuk menyembunyikan kejelekan mereka.
Semua itu –dan selainnya- sekali-kali tidak akan ada kelangsungannya atau perbaikannya, sekali-kali tidak akan berjalan bersamanya amal kebenaran yang jelas, justru ia akan hilang dan meleleh serta tidak akan kembali”

(Pidato Abdurrahman At-Tamimi ketika menceramahi peserta Muktamar Masyayikh Salafiyyin ke-1 di Markaz Al-Albani, Yordania)

Bisa jadi saat pidato ini diucapkan (untuk kemudian dipublikasikan secara luas di situs internet Irsyadiyyun dan disebarkan pula melalui majalah Adz-Dzakhirah Ma’had Al Irsyad Surabaya) kita belumlah “lahir” atau kita malah sama sekali tidak tahu atau bahkan mungkin saat itu. Mungkin kita sedang asyik taklim, bergaul dan berinteraksi dakwah lemah-lembut bersama hizbiyyun Irsyadiyyun Turotsiyun, atau mungkin kita tahu, tapi kita lalui begitu saja “pidato kesopanan” di atas karena kita anggap bukan urusan kita. Sampai kemudian anak-anak ingusan yang “tak tahu etika dan sopan santun” itu mengklipingkan dan menghidangkannya untuk kita faktanya. Sayang, bukan tahdzir terhadap situs Fakta itu sendiri tetapi tahdzir habis tak bersisa dari ustadz Abdurrahman Tamimi kepada para asatidzah Salafiyyin (tanpa kecuali!) di hadapan lebih kurang seribu ulama dari seluruh dunia di markaz Al Albani. Sekali lagi, siapa yang mau peduli dengan semua ini? Allahul Musta’an.

Di masa Ja’far Umar Thalib –dulu—bahkan tuduhan di atas jauh lebih santer dan lebih dahsyat diarahkan kepadanya. Tapi semua itu mental tiada berarti. Sampai akhirnya diangkat ke Syaikh Ali Hasan hafidhahullah (dan mereka/Turotsiyyin ketika itu menyangka dengan fatwa Syaikh Ali, dakwah Ja’far menjadi tamat!). Tapi apa kata beliau:
ان كل ا لأمورالتى يٍٍلآ حظهاالاحوةعلي جعفر انما هي الأمورفي طريقة تطبيق المنهج وليس في المنهج في طريقة تطبيق المنهج وليس في المنهج,واذ الأ مر كذالك فان عندي عندي,ان عشرين خطأ في تطبيق المنهج ليسوابأخطرمن خطأ واحدفي المنهج
“Sesungguhnya seluruh urusan yang diperingatkan oleh para Ikhwan terhadap Ja’far hanya merupakan urusan-urusan dalam hal cara menerapkan manhaj dan bukan dalam hal manhaj, dalam hal cara menerapkan manhaj dan bukan dalam hal manhaj. Jika permasalahannya demikian, maka sesungguhnya menurutku 20 kesalahan dalam penerapan manhaj tidaklah lebih berbahaya dari 1 kesalahan dalam hal manhaj.”(Meruntuhkan Syubhat Hizbiyyin, Lajnah Khidmatus Sunnah wa Muharabatul Bid’ah, Syawwal 1419H, hal.28).

Jadi sebaiknya para hizbiyyin menghentikan saja tuduhan “semu” seperti ini, silakan mereka tunjukkan bukti fakta penyimpangan manhaj kami agar kami bisa segera menghapusnya dan bertaubat kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana kami telah mempublikasikan bukti fakta penyimpangan manhaj mereka, semoga Allah Ta’ala selalu menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang tidak keras kepala untuk rujuk kepada Al Haq! Amin.

http://fakta.blogsome.com/2007/03/11/maka-menangislah/

Keliru besar jika orang-orang jahat yang memang sedari awal menginginkan agar kami bentrok, memusuhi atau bahkan memerangi ustadz-ustadz kami sendiri, demi mengikuti skenario keji mereka untuk mengadu domba diantara kami. Bagaimana mungkin kami akan memusuhi asatidzah, sementara merekalah hafidhahumullah (jazahumullahu khaira katsira) yang selama ini membentengi umat dari kesesatan dan kehizbiyahan dakwah mereka? Para ustadzlah yang selama ini menjelaskan dengan jelas dan ilmiyah akan bukti kejahatan dakwah Sururiyah Ikhwaniyah! Ihya’ut Turots! Surkati dan Al Irsyadnya!

Terakhir hari ini pembaca bisa menyimak komentar terakhir yang diloloskan dan disepakati oleh al Ustadz Abu Harun La Adri at Tilmidz Dewa Inskari Harry Putra sbb :

Abu Hisyam, demikian pendukung Abu Harun itu mengucapkan pada tgl 1 Juni 2008 pukul 04.51 AM sbb :
“abu hisyam, di/pada Juni 1st, 2008 pada 4:51 am Dikatakan:
assalamu ‘alaikum…
akhi, saya bahkan amat yakin ibrahim abu abdillah, abdul hadi as salafi, abdul ghafur al malanji adalah penyusup dakwah, yg memporak-porandakan dakwah salafiyah, bukan seorang salafy. bahkan dari tulisannya nampak dia berpemikiran khawarij, mungkin sisa-sisa pemikirannya laskar dulu.wallahu a’lam.
saya amat berterimakasih kalau upaya akhi antosalafy, abdurrahman, antum abu harun, untuk segera menghadap ke 10 ustadz yg biasa mengkaji di jakarta dan sekitarnya. mohon apapun hasilnya dikabarkan di forum yg kita cintai ini.
buat akhi abu harun, tetap bersabar, sejak awal sikap antum sudah tepat, 100% benar, mereka memang perlu di’hajar’ dengan fatwa asatidzah. kita buktikan siapa yg salah, antum apa mereka yang cuman segelintir. tidak ada ikhwan yg membela mereka, apatah lagi ustaz. wallahu a’lam.uhibbuka fillah.” [http://sunniy.wordpress.com/about/#comment-426 direkam di http://img65.imageshack.us/img65/2883/sunniywordpresscomaboutne1.jpg]

“Kepenyusupan” tiga orang ini juga diamini oleh Akmal Hisyam, di/pada Mei 30th, 2008 pada 12:47 am, ”

Ana masih belum berani mengatakan justru bahkan mereka mungkin penyusup, wallahu a’lam.”, dan Ummu Salamah, di/pada Mei 24th, 2008 pada 2:53 am “semoga Allah segera membongkar kedok mereka sebagai penyusup di barisan salafiyyun. ” Yah, untuk sementara Abu Harun ‘menang’ dengan sukses banyaknya pendukung dan pembela via Buku Tamunya ini.Siapa pula yang menyebarkan berita bahwa Syaikh Rabi’ hafidhahullah telah diusir dari Madinah? Bukankah pihak kalian sendiri wahai turotsiyyin, muslim.or.id? Betapa anehnya bahwa setelah turotsiyyun menunjukkan betapa tingginya “keramahan, adab dan sopan santun”nya terhadap Syaikh Rabi’, sekarang mereka tanpa rasa malu menampilkan nasihat beliau hafidhahullah? Masya Allah, suatu sikap yang luar biasa—yang di luar kebiasaan—. Ketegasan manhaj sebagaimana penjelasan para ulama dan asatidzah terkait fitnah Sururiyah Ikhwaniyah Turotsiyah Irsyadiyah akan menghindarkan kita dari kebingungan. Tetapi jika tetap masih bermuka dua, duduk sana duduk sini, taklim Salafy yes, taklim sururi oke, gaul sururi, ikhwani dan salafypun tak masalah, jangan jadikan fakta sebagai kambing hitamnya. Ada yang bertanya, apa solusinya? Ternyata “gampang”, tetapi sungguh berat jika penghasilan pergaulan ramah lintas manhaj yang menjadi tujuan kehidupan:
Syaikh Ali Hasan : “Solusinya gampang, jangan bergaul dengan mereka para hizbiyah. Muamalah kita sebatas dakwah kepada mereka.”
http://img61.imageshack.us/img61/3488/solusinyagampanght5.jpg
Gampang memang jika lisan yang mengucap, adapun faktanya? Sebagaimana bukti sebelumnya, toh masih tetap “keras kepala” juga beretika sopan santun dengan saudara hizbinya:
http://fakta.blogsome.com/2008/02/05/turatsiwadah-ikhwaniyyah-keceplosan/Semoga masih tetap ada yang berani untuk mengungkap, menulis dan berucap bahwa ucapan-ucapan mereka, sikap-sikap dan perilaku mereka, para hizbi ini benar-benar sangat tidak sopan, tidak beretika, kasar dan tidak santun! Tentu saja tidak ilmiyah, yakni tuduhan-tuduhan khabits terhadap ulama Ahlus Sunnah dan para asatidzah yang tetap istiqamah membentengi umat dari dakwah hizbiyyahdinariyah mereka walaupun pengungkapnya harus menanggung resiko untuk dijauhi, dibenci, dicap kasar dan tidak punya adab….walau Fahit AKibaTnyA.

Jazakumullahu khairan katsiro, atas semua saran, kritik, masukan dari asatidzah dan ikhwan semua…