Siapakah Al Bilaly?

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh…

Perkenankan kali ini saya menyusun ulang tentang Abu Hanan Sabil Ar Rasyad Al Bilaly a.k.a Sabil Ar Rasyad a.k.a albilaly a.k.a bylal a.k.a bilal a.k.a Abu Hanan Alamat email [email protected] atau [email protected]

Hal ini mengingat sbb :

– Al Bilaly adalah penulis di Muslim.or.id – situs Turotsi

– Al Bilaly teman akrab Abu Salma Irsyadi tulen

– Al Bilaly memfitnah ustadz Abal Mundzir Dzul Akmal

– Al Bilaly tidak segan mengkopi tulisan hizbi kontributor Wahdah Islamiyyah, rekomendasi situs yg campur baur, musik, lagu, film, televisi, dst.

– Al Bilaly menuduh Salafy dgn Haddadi

– Al Bilaly akrab dengan hizbi, tulisannya tampak ada kutipan buku Pustaka Al Kautsar – penerbit anti Salafy

– Kesalahan Al Bilaly diikuti oleh Abu Salma dgn asal tuduh, nampaknya Abdullah di situs turotsi.wordpress.com adalah Al Bilaly dgn bahasanya “Standar Ganda” dst. Ditambah informasi seorang rekan yang mendapatkan emailnya dgn istilah “Standar Ganda” dan gaya khasnya yg asal tuduh (Insya Allah keterangannya menyusul)

Berikut lebih lengkap dan detailnya :
1. Tuduhan Sabil Ar Rasyad Al Bilaly dgn nick name bilal/albilaly dengan email [email protected] di situs abusalma.blogspot.com bagian shout dan sekarang sudah dihapus.
———————
11:05 AM Apr 24, 2006 : pengikut haddadiyah pun berlindung di balik nama salafiyyah dan mencoba berlindung dibawah nama syeikh rabi padahal beliau sendiri berlepas diri mrk
11:08 AM Apr 24, 2006 : bahkan ustadznya pun mencatut umur dan memakai nama orang agr bisa ke madinah, menyedihkan
9:27 AM Apr 26, 2006 : ini nama ana asli kok, dan ana gak mau ikutin ustadz yg palsuin nama dan umurnya cman, Salafi itu jujur
9:32 AM Apr 26, 2006 : iya ana jahil, makanya ana blajar, salah satunya blajar jujur gak nyatut nama dan umur
5:07 PM Apr 28, 2006 : ana cman ksih contoh aja klakuan gurunya,klo model begitu gurunya pantes aja mrd2nya klakuannya lbih parah lagi
5:08 PM Apr 28, 2006 : mudah2an aja dah tobat,ato sapa tau ada muridnya yg bsa kasih klarifikasi
9:52 AM May 5, 2006 : buat mr x biasalah standar ganda, ane gak benci sesama salafy yg ane benci adalah kedustaannya abd wahab mreka mlh yg lbih langgar nsht syek muhsin
10:34 AM May 8, 2006 : antum tanyain aja masalah nyatut umur sama dia..dzul akmal itu nama tetangganya..dia catut nama waktu di lipia wahai ibn karmany nt tanya ke lipia sna
10:31 AM May 10, 2006 : saksinya bapaknya sama tetangganya yg namanya dicatut
10:34 AM May 10, 2006 : gw demen nih pada ilmiyyah, kemane aje mas…dari dulu gitu ilmiyyah..kok baru skrg2.skli dibikin gak ilmiyyah ustadnye kepanasan semua…

Jawaban : “WALLAAHI, ana Abu Zaid Nurijas bin Jamalius bersaksi bahwa Ustadz Abal Mundzir Dzul Akmal TIDAK MEMALSU NAMA ataupun MENCATUT UMUR untuk ke Madinah. Ana punya syahid dan syahidah yang masih hidup saat ini. Fastaghfirullaah…Wallaahu musta’aan, Abu Zaid Nurijas. Kepada sdr Bilal, ternyata nt hanya ghibah. “Bukti bagi penuduh, sumpah bg yg menolak”.”

Atas Nama Nurijas bin Jamalius Nurijas bin Jamalius 9:24 AM May 9, 2006 : “APAKAH DAJJAL ITU BERANI BERSUMPAH ATAS TUDUHAN DAN SAKSI YANG DISEBUTKANNYA? ATAUKAH PEMILIK BLOG MENGETAHUI BAHWA WASHILAH YANG DIUSAHAKANNYA. SUDAH BERISI FITNAH, GHIBAH DAN KEDUSTAAN ? WALLAAHU MUSTA’AAN.”

Nurijas bin Jamalius May 25, 2006 3:48 PM : “Ana termasuk murid Abul Mundzir Dzul Akmal, Lc. ana paham benar siapa beliau. Setau ana, beliau belajar dengan alumnus Jami’ah Islamiyyah Madinah yang ******* dengan sebutan Buya Jufri, selama belajar bersama Buya Jufri Rohimahullah, beliau (Abul Mundzir) belajar di SMEA Pekanbaru setelah tamat beliau masuk LIPIA Jakarta. Kemudian diterima di Jami’ah Islamiyah Madinah. Intinya, beliau sama sekali tidak pernah memalsukan ijazah. Barokallahu fik.. (Dijawab di buku tamu AbuSalma.blogspot.com dan disensor dgn tanda ****).”

Komentar : Jelas, Al Bilaly tukang fitnah yang berbahaya dari kalangan turotsi

———————
2. Dengan petunjuk alamat email, nama nick tsb maka didapatkan informasi sbb :
a. Nama lengkap : Abu Hanan Sabil Arrasyad Al Bilaly
Email [email protected]. Kadang memakai nick bylal / bilal / albilaly
Komentar : Jelas, siapakah dia.
b. Situsnya http://arrasyaside80.blogspot.com/
“Jalan Lugu Hatiku” “Selamat datang di Arrasyaside, potret hitam putih anak muda, belajar memperbaiki diri berusaha mengamalkan ilmu berjalan dengan lugu hati hanya tuk tetap berpijak dibumi agar diterima di langit sana”
Abu Hanan teman Abu Salma ([email protected]) : Di link Taggie : 06.07.2005 Abu Salma [URL]: Ya Aba Hannan Keifal hal? lama tak bersua nih… )
Komentar : Jelas, pembuat situs ini adalah Abu Hanan
c. Sumber www.freegb.net/gbook.cgi?83807=2
Name: abu hanan al atsary E-mail: [email protected]
City: jakarta Country: indonesia
Homepage: www.arrasyaside80.blogspot.com Date: 31-Aug-2004 10:01:59
Message: assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh semoga sukses selalu…dan istiqomah di atas manhaj salaf

Komentar : Jelas, situs di atas diakui sbg miliknya

d. http://profiles.yahoo.com/albilaly

Nickname: meniti_sepi Yahoo! ID: albilaly Last Update: 10/10/2003

Komentar : Tampak fotonya, dia termasuk menghalalkan foto dipampang bebas di Internet

e. Berikut sebagian link yg direkomendasikan dalam situs arrasyaside80.blogspot.com seperti tampak pada hari ini tgl 9 Oktober 2006 pukul 17.06 sbb :

– http://www.nojil.8m.net/index.html : Tulisan Hartono A Jaiz (ikhwani), Adian Husaini (ikhwani), Abu Umar Abdillah (Majalah Ar Risalah berpaham Khawarij), merekomendasikan situs hizbi swaramuslim.net

– http://tholibah.com/index.php campur baur

– http://www.alfurqaan.cjb.net campur baur

– http://www.syiah.blogspot.com/ merekomendasikan situs ahya.org yg forumnya berisikan celaan pada masyayikh, salah satunya dgn istilah madkhaliyyah sbg celaan atas syaikh Rabi Ibn Haadi al Madkhali, syaikh Muhammad Ibn Haadi al Madkhali dan syaikh Zaid al Madkhali, juga http://www.ansar.org/english/index.htm full gambar, hakekat.com full gambar, dst.
Komentar : Jelas, roh-roh sejenis saling merekomendasikan.

f. Berikut sebagian link friends : (Diawali dgn ucapan Basmalah, baru merekomendasikan link di bawah ini…!) seperti tampak pada hari ini tgl 9 Oktober 2006 pukul 17.08 sbb :
– Fianissya – penuh puisi ala sufi
– Mifti – dalam linknya http://mifty-away.tripod.com/id95.html
tertulis Abu hanan Al-bilaly http://arrasyaside80.blogspot.com/, Abu Salma Al-Atsary http://abusalma.blogspot.com.
Maka jelas situs http://arrasyaside80.blogspot.com/ adalah punya Abu hanan Al-bilaly Sabil Arrasyad dan teman Abu Salma.
– Nadia – gambar, halalkan musik
– Pipi – puisi, halalkan lagu, film
– Widie bj – halalkan film, musik
– abu salma – jelas, irsyadi tulen
Komentar : Jelas, roh-roh sejenis saling merekomendasikan. Jelas sudah situs http://arrasyaside80.blogspot.com/ adalah punya Abu hanan Al-bilaly Sabil Arrasyad dan teman Abu Salma.
g. Al Bilaly adalah kontributor di berbagai milis dan situs :
– Situs LBI Al Atsary – muslim.or.id pada artikel ke 209 dgn judul Borok Demokrasi, Anda Mau Kemana Wahai Saudaraku?
– Banyak postingan dia ke milis [email protected] diloloskan karena seiya sekata dgn moderator tentunya Salah satunya posting ke 10832 dikirim dgn nama “Sabil Arrasyad” dgn email [email protected], artikel berjudul “Hakikat Syiah di Libanon”. Dalam artikel ini, Albilaly mengambil sumber dari Majalah Al Arabi, surat kabar Al Wathan Kuwait, surat Kabar republika Italia, surat kabar Sunday Times, Koran Al Anba’ Al Kuwaitiyah, Kantor berita Prancis, surat kabar New York Times, Kantor berita Reuter, An Nabathiyah, Surat kabar Yerusalem Post, Menteri Luar Negeri Swedia, Beir Obeirt, Robert Fisk penulis buku Pity the poor nation. Layakkah sumber ini sebagai rujukannya ?

Albilaly juga memposting pada posting ke 04177, BOLEHKAH RUQYAH SEBAGAI PROFESI. Salah satu sumber bacaannya adalah Aqidah Mukmin, karya Abu Bakar Al Jazairi seorang Tablighi.
Posting ke 10132, SISI PALING RAHASIA PENGGEMPURAN LEBANON pada Jul 27, 2006 2:11 PM. Artikel ini disusun oleh Muhammad Ihsan Zainuddin, selain kontributor Wahdah.or.id, juga khatib Al Sofwah dan penerjemah Darul Haq. Artikel yg sama lebih lama diposting oleh Wahdah Islamiyyah Kamis, 20 Juli 2006, kemungkinan besar Al Bilaly mengambil dari situs wahdah.or.id yg berpaham Khawarij ini. Wallahu a’lam

– Situs vbaitullah.or.id isinya campur, salah satunya tulisan Hidayat Nur Wahid, Hartono A Jaiz rekan Abduh Zulfidar Akaha, rekomendasi situs Muh. Sholeh Al Munajjid dst. Salah satu artikelnya disana

berjudul Tipuan Politik Syiah Rafidhoh Kepada Kaum Muslimin. Tulisannya ini ada kutipan dari buku terjemah terbitan pustaka Al-Kautsar, kita mengenal Pustaka Al Kautsar dikenal gemar memusuhi salafiyyin dan mendukung teroris dgn bedah bukunya “Siapa Teroris Siapa Khawarij”, Abduh Zulfidar Akaha.
– Situs nofieiman.com (diposting oleh admin, diridloi oleh albilaly) Url bukti : http://nofieiman.com/stats.php?author=Abu+Hanan+Sabil+Arrasyad”Dibalik semua Fitnah yang terjadi ini, marilah sama-sama kita berdoa kepada Allah Ta’ala. Karena dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Comment Posted By Abu Hanan Sabil Arrasyad On 15.08.2006 @ 21:01

– Situs islamdotnet.com isinya campur baur. Salah satu artikelnya disana berjudul Pengkhianatan terhadap Ahlul Bait diposting sendiri dgn nickname bylal

– Situs Husada Inti Bumi (syirik) dalam posting ke 46 menukil artikel BOLEHKAH RUQYAH SEBAGAI PROFESI? sabil arrasyad, nampaknya dicomot begitu saja.

Sudah jelas, tulisan Al Bilaly sendiri dikutip oleh ahli syirik Situs Husada Inti Bumi, juga tersebar di tempat hizbi, bahkan mengkopi tulisan orang Wahdah Islamiyyah, sembari menasehati saudaranya di milis As Sunnah, situs Muslim.or.id. Berarti tipe orang ini ?

Suatu ketika ada postingan di situs sbb :
1. http://turotsi.wordpress.com/2004/03/25/siapakah-abu-qatadah-yang-mengaku-murid-syaikh-muqbil/
a. Hehe.. Abu Hamzah sendiri aja pengikutnya JIL..
Akhi, beilau menulis di atas dengan bukti-bukti kejadian nyata suatu dukungan Abu Qotadah kepada dedengkot hizbi ihyautturots, dan hal-hal lain sebagai indikasi yang kuat. kenapa antum masih menutup mata? Sedangkan apa yang antum katakan itu, jika tanpa bukti maka hanyalah tuduhan dan fitnah belaka! Datangkan bukti-buktinya jika engkau memang orang yang benar!

Comment by Abu Afifah | Juli 20, 2006

Komentar : Kemungkinan dia adalah Abu Afifah Eko Andry Prasetyo

[email protected] alias [email protected] seperti informasi dari

nama situs miliknya soal-jawab.com, salafindo.com.

b. http://turotsi.wordpress.com/2004/03/25/siapakah-abu-qatadah-yang-mengaku-murid-syaikh-muqbil/

wajar sih kalau ada koment abu hamzah pengikutnya buktinya ,liat aja tuh bukunya Abu Hamzah “aku melawan teroris, kedustaan terhadap ulama ahlussunnah” yang nerbitin CMM (centre for moderate muslim) penerbit corongnya JIL di Indonesia….Allahu Yahdik sesama salafiyyin saling menyerang tapi dengan JIL bermesra-mesraan.
Comment by abdullah | September 13, 2006
Komentar : Majhul, tapi jelas turotsi yg membabi-buta tanpa tabayyun, tatsabbut.

c. http://turotsi.wordpress.com/2004/03/25/siapakah-abu-qatadah-yang-mengaku-murid-syaikh-muqbil/
mudah-mudahan gak ada yg nuduh abu hamzah…haus fulusnya CMM yg dibiayai oleh Asia Foundation. mana donk…..kok suruh tanya yg bersangkutan….? moso buat pernyataan dari orang lain , di internet yg juga majhul…..gak ilmiah…ah..klo emang belom tobat…dan standar ganda gak mau ditahdzir gak usah sebar2 tulisan kayak gini…

Comment by abdullah | October 2, 2006

Komentar : Majhul, hanya saja bahasanya mirip bahasa Al Bilaly di atas.

d. http://geocities.com/abu_amman/soaljawab

Risalah ini adalah terjemahan dari ceramah Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullahu yang semula kami terjemahkan dari versi Inggris yang berjudul To The Muslim Youth : Fatwaas of Shaykh Naasirud-Din rahimahullahu yang diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu Aminah Bilal Philips[5] hafizhahullahu. Setelah itu kami muroja’ahkan dengan kaset aslinya. Kami memiliki kaset ini yang merupakan hasil rekaman ulang yang direpro oleh L-Data (Lembaga Dakwah dan Taklim),

Jakarta, dengan judul Man huwa al-Kafir wa man huwa al-Mubtadi’, yang sayang sekali kualitas suaranya tidak begitu baik. Sebagai amanat ilmiah, Kami juga berpegang pada beberapa buku yang

mencuplik sebagian transkrip rekaman ini sebagai perbandingan, diantaranya sebagai berikut :

1. Al-Manhajus Salafiy ‘inda asy-Syaikh Nashiruddin al-Albani, Penyusun : Syaikh ‘Amru ‘Abdul Mun’im Salim, tanpa penerbit dan tahun, hasil fotokopi dari Ma’had Al-Furqon Gresik.
2. “Albani dan Manhaj Salaf” (terj. Al-Manhajus Salafiy ‘inda asy-Syaikh Nashiruddin al-Albani), Pent. Ahmad Yuswaji, Lc., Penerbit : Najla Press, cet. I, Oktober 2003.
3. “Muzilul Ilbas, Hukum Mengkafirkan dan Membid’ahkan”, (terj. Muziul Ilbas fil Ahkam ‘alan Naasi) Penyusun : Sa’id bin Shabir ‘Abduh, Pent. Nurkhalis, Lc., Penerbit : Griya Ilmu, Cet. I, September 2005.
4. “Lerai Pertikaian Sudahi Permusuhan”, Penyusun : al-Akh al-Ustadz Abu ‘Abdil Muhsin Firanda bin ‘Abidin, Penerbit : Pustaka Cahaya Islam, Cet. I, Februari 2006.
Di dalam buku-buku ini ada beberapa cuplikan transkrip (termasuk terjemahannya). Kami tidak berpegang pada terjemahan ini kecuali sebagai perbandingan saja. Perlu diketahui bahwa ada
kesalahan-kesalahan penterjemahan pada buku-buku terjemahan di atas (selain referensi no. 4 di atas), sebagai contohnya sebagai berikut :
– Dalam buku al-Manhajus Salafiy ‘indal Albani hal. 93, dikatakan bab ash-Sholatu wat Tarahhum ‘ala ahlil bida’ (Sholat dan mendo’akan rahmat bagi ahli bid’ah), namun dalam buku terjemahnnya
“Albani dan Manhaj Salaf”, Ustadz Ahmad Yuswaji menterjemahkan dengan “Sholat dan Silaturrahim dengan Ahlul Bid’ah” (hal. 87). Padahal sungguh jauh makna antara tarahum dengan sillaturrahim.
– Dalam buku al-Manhajus Salafiy ‘indal Albani hal. 90, tentang penyebutan pepatah Syam dikatakan, Anta musakkirun wa ana mubaththilun (Jika kamu menutup pintu masjid maka aku tidak sholat), terjemahan al-Ustadz Firanda (lihat hal. 135 “Lerai Pertikaian) dan al-Ustadz Abu Aminah yang menterjemahkan “You’re Closed so I droped the prayer” adalah tepat, namun Ust. Abu Muqbil Ahmad Yuswaji menterjemahkan dengan “kamu pemabuk dan aku pelaku kebatilan” (lihat
hal. 85 “Albani dan Manhaj Salaf”). Mungkin ustadz membaca musakkir sebagai muskir, dan maknanya adalah jauh.
– Dalam “Muzilul Ilbas” (terj) hal. 269, tentang syair yang dinukil oleh Syaikh al-Albani yang berbunyi Awradahaa Sa’dun wa Sa’dun Musytamil… Ma Hakadza Ya Sa’du Tuuradul ‘Ibil (Sa’ad ingin menggiring unta sedangkan dirinya berselimut, Bukanlah demikian wahai Sa’ad caranya menggiring unta), Penterjemah buku ini, Ust. Nurkhalis menterjemahkan dengan “Mereka maksudkan itu Sa’ad padahal Sa’ad itu beragam, tidak demikian wahai Sa’ad cara menggembala Unta.” Dan masih ada lagi beberapa yang mana bukanlah hal ini tujuan risalah ini sekarang. Juga, hal ini menunjukkan bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna, karena manusia itu tempatnya alpa dan lupa. Sehingga
apa yang kami lakukan pun pasti juga banyak kesalahannya melebihi dari mereka-mereka para penterjemah tersebut yang ilmu dan kapabilitasnya jauh melebihi kami.[6] Ada suatu hal yang menarik dan perlu dicermati di sini, Ustadz Abu Muqbil Ahmad Yuswaji, Lc. adalah orang yang sudah kita kenal sebagai salah seorang da’i ahlus sunnah (bersama Ust. Ja’far Sholih dkk di Jakarta) yang cukup aktif menterjemah buku, diantaranya –yang kami ketahui- adalah Tanwiiru azh-Zhulumaat bikasyfi Mafaasid wa Sybuhaat al-Intikhobaat karya Fadhilatus Syaikh Muhammad Abdillah ar-Rimi dengan judul “Menggugat Demokrasi dan Pemilu” yang diterbitkan oleh Darul Hadits dan Mahajjatul Baidha’ fi Himayaatis Sunnatil Gharraa’ karya Fadhilatus Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali dengan judul
“Obyektifitas dalam mengkritik” yang diterbitkan oleh Cahaya Tauhid Press. Selain itu, kami juga melihat beliau memiliki terjemahan yang diterbitkan oleh penerbit Azzam Group semisal Najla press. Diantaranya adalah buku “Albani dan manhaj salaf” tersebut di atas dan “Manhaj Ahlus Sunnah dalam bersikap terhadap penguasa dan pemerintah” karya Fadhilatus Syaikh Abdus Salam Barjas Alu Abdul Karim rahimahullahu (judul asli : Mu’amalatul Hukkam fi Dhou’il Kitaabi was Sunnah). Masih teringat dengan jelas akan sikap sebagian orang yang satu’haluan’ dengan Ustadz Yuswaji, yang mengkritik bahkan mencela penerbit-penerbit yang bukan berasal dari mereka. Penerbit-penerbit
selain penerbit mereka dikatakan sebagai ‘racun’ dan mereka juga mencela ustadz-ustadz salafiyin yang bukunya diterbitkan oleh penerbit seperti Pustaka Ibnu Katsir dan semisalnya. Padahal penerbit ini (Ibnu Katsir) jauh lebih baik daripada penerbit Najla Press yang bukunya masih ‘campur baur’. Yang paling “parah” lagi adalah al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf dari Bandung, beliau menulis buku “Aku Melawan Teroris : Sebuah Kedustaan Atas Nama Ulama Ahlussunnah”[7] yang diterbitkan oleh CMM (Centre for Moderate Muslim) tahun 2005[8]. Padahal CMM itu adalah penerbit yang berhaluan “liberal” yang berusaha memerangi Islam “fundamentalis” menurut definisi mereka. Lantas, maukah saudara-saudara kita yang senang menghujat dan mencela dengan gegabah tanpa landasan syar’i ini
mau kembali dan ruju’ ke manhaj yang haq?!
Komentar : Cara menuduh Abu Salma Muhammad Rachdie Pratama alias Abu Salma alias Abu Amman alias Abu Hudzaifah alias Ibnu Burhan adalah sama dengan Abu Hanan Sabil Ar Rasyad Al Bilaly alias Sabil Ar Rasyad alias albilaly alias bylal alias bilal. Dan memang keduanya berteman, bersahabat, seperti bukti diatas, saling merekomendasi dan saling menolong dalam fitnah pada al Ustadz Dzul Akmal pun pada ustadz Abu Hamzah Yusuf.

Lantas kita runut artikel/ucapan tersebut dari mana asalnya, kenapa Abu Salma, Turotsi mengatakan hal itu. Simak informasi berikut ini :
1. http://www.riaupos.com/web/content/view/567/36/
Buku Melawan Teroris Imam Samudra Diprotes
Jumat, 14 Oktober 2005
Laporan JPNN, Jakarta
SIAPA tak kenal Iman Samudra. Dia begitu populer, bukan hanya sebagai pelaku peledakan Bom Bali, tapi juga sebagai penulis buku. Nah, gara-gara buku karangannya yang berjudul: Aku Melawan Teroris, yang diluncurkan September 2004 lalu, kontan membuat sebagian umat Islam protes. Alasan protes itu, karena buku karangan Imam Samudra tersebut dinilai telah memfitnah dan membuat kedustaan atas nama ulama Ahlussunnah. ‘’Kita tidak bisa terima atas isi buku karangan Imam Samudra. Sebab isinya sangat tidak sesuai ajaran agama Islam,’’ kata KH Dr Tarmizi Taher, Dewan Direktur Centre for Moderate Muslim (CMM), baru-baru ini. Untuk meluruskan apa yang sudah ditulis Imam Samudra, lanjut mantan Menteri Agama itu, pihaknya kini sudah menerbitkan buku bantahan. Judul buku yang diterbitkan CMM adalah: Sebuah kedustaan atas nama ulama ahlussunnah. Penulisnya sendiri adalah Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary dkk. Menurut Tarmizi, ada delapan kesalahan besar terhadap isi tulisan Imam Samudra dalam bukunya Aku Melawan Teroris. Pertama Imam Samudra sudah menganggap tokoh-tokoh seperti Salman bin Fahd Al-Audah, Dr Safar Al-Hawai, Dr Aiman Azh-Zhawahiri, Sulaiman Abu Ghaits, Dr Abdullah Azzam, Usamah bin Ladin, serta Mualani Mullah Umar sebagai ulama mujahid dan berjalan di atas manhaf salaf. Padahal tokoh-tokoh ini, kata Tarmizi, adalah mereka yang perjalanan hidupnya penuh dengan catatan hitam. Sehingga mereka tidak layak
disebut sebagai ulama dari manhaj salaf. Iman Samudra juga mengatakan warga sipil dari bangsa penjajah yang asalnya tidak boleh diperangi, berubah menjadi boleh diperangi. Alasannya karena tindakan melampuai batas pembantaian atas warga sipil yang dilakukan oleh bangsa penjajah. Atas dasar itu Imam Samudra menilai tindakannya melalui bom Bali adalah jihad. Imam Samudra juga menganggap aksi bom Bali sebagai amalan memburu jihad (istisyhadiyyah). Tindakan itu dia anggap sudah serupa dengan peristiwa ledakan gadung WTC Amerika Serikat. Bahkan dia menganggap aksinya itu sebagai tindakan jihad offensive atau defoffensive. Lebih parahnya lagi Imam Samudra mengkafirkan Pemerintah Indonesia. Dia juga menganggap hukum di Indonesia tidak jauh beda dengan hukum Ilyasiq yang berlaku di zaman Jenghis-Khan. Menurut Tarmizi, ungkapan Imam Samudra itu jelas tidak benar. Bahkan buku yang dikarang Imam Samudra lebih pantas bila diberi judul: Aku adalah Teroris. Sebab tindakan-tindakan dan pemikirannya jauh dari syariat Islam. Sementara itu M Syafi’I Anwar PhD, Direktur Eksekutif International Centre for Islam and Pluralism (ICIP), menilai buku Iman Samudra itu sangat berbahaya. Sebab bisa menimbulkan fitnah. Seperti diketahui, Imam Samudra pernah menulis buku berjudul: Aku Melawan Teroris. Buku itu tercetak 5.000 setebal 280 halaman. Sehari setelah buku itu selesai dicetak, tepatnya 1 September lalu, buku yang ditulis Imam Samudra selama di penjara tersebut laris. Tak hanya di Solo, buku itu juga laku keras di beberapa kota seperti Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Banten, dan Kalimantan.(azf)
2. http://www.padangekspres.com
By adminpadek Jum’at, 14-Oktober-2005, 05:06:41 Jakarta, Padek—Imam Samudra menuai protes. Terpidana mati kasus peledakan bom Bali I itu diprotes karena buku karangannya yang berjudul Aku Melawan Teroris. Buku yang diluncurkan pada September 2004 itu dinilai memfitnah dan berdusta atas nama ulama Ahlussunnah. “Kita tidak bisa terima atas isi buku tersebut. Isinya sangat tidak sesuai dengan ajaran agama Islam,’’ tegas KH Dr Tarmizi Taher, dewan direktur Centre for Moderate Moslem (CMM). Untuk meluruskan buku Imam Samudra itu, mantan Menag tersebut mengaku pihaknya menerbitkan buku bantahan. Buku terbitan CMM itu berjudul Sebuah Kedustaan atas Nama Ulama Ahlussunnah. Penulisnya Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary dkk. Menurut Tarmizi, ada delapan kesalahan besar isi tulisan Imam Samudra. Pertama, dia menganggap sejumlah tokoh sebagai ulama mujahid. Misalnya, Salman bin Fahd Al-’Audah, Dr Safar Al-Hawai, Dr Aiman Azh-Zhawahiri, Sulaiman Abu Ghaits, Dr Abdullah Azzam, Usamah Bin Laden, dan Mualani Mullah Umar Padahal, kata dia, tokoh-tokoh itu memiliki catatan hitam dalam perjalanan hidupnya. Karena itu, mereka tidak layak disebut ulama dari manhaj salaf. Dia menyebut Imam Samudra juga mengatakan bahwa warga sipil dari bangsa penjajah yang semula tak boleh diperangi jadi boleh diperangi. Alasannya, tindakan melampaui batas berupa pembantaian atas warga sipil yang dilakukan bangsa penjajah. Atas dasar itu, Imam Samudra menilai aksinya lewat bom Bali sebagai jihad. Menurut Tarmizi, pernyataan Imam Samudra itu tidak benar. “Buku yang dikarang itu lebih pantas diberi judul Aku Adalah Teroris. Sebab, tindakan dan pemikirannya jauh dari syariat Islam,” tuturnya. Syafi’i Anwar, direktur eksekutif International Centre for Islam and Pluralism (ICIP), juga menilai buku itu berbahaya. ‘’Sebab, bisa menimbulkan fitnah,” ujarnya. Buku setebal 280 halaman itu dicetak 5.000 eksemplar. Sehari setelah dicetak, tepatnya 1 September tahun lalu, buku yang ditulis Imam Samudra selama di penjara tersebut laris. Selain di Solo, buku itu laku keras di kota-kota, seperti Surabaya, Jogja, Semarang, dan
Jakarta. (bud/jpnn) ..:: Padang Ekspres ONLINE : http://www.padangekspres.com Online version:
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=3311

3. http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=P234_0_3_0_C
Aku Melawan Teroris, Sebuah Kedustaan Atas Nama Ahlussunnah 05-January-2006
Judul : Aku Melawan Teroris, Sebuah Kedustaan Atas Nama Ahlussunnah

Penulis : Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary

Cetakan I : Juli 2005

Penerbit : Center for Moderate Muslim

Tebal : 122 halaman
SIAPA tak kenal Imam Samudra? Ia begitu popular karena menjadi tersangka dalam kasus Bom Bali. Sebuah buku atas namanya meluncur, yang berjudul: AKU MELAWAN TERORIS. Repotnya, buku yang sarat subhat itu justru menggunakan berbagai ‘dalil’ yang kemudian ditafsiri seenak perut. Tujuannya tentu, mencari pembenaran atas aksi yang mengatasnamakan Islam itu. Buku itu lebih pas kalau diberi judul AKU ADALAH TERORIS, tentu saja dengan poster sang jagoan yang tengah mengacungkan jari telunjuknya. Sebab tindakan-tindakan dan pemikirannya jauh dari syariat Islam.
Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan, “Orang-orang yang membunuh dan melukai manusia dengan cara yang tidak syar’i, mereka adalah irhabiyyun (teroris). Mereka adalah para perusak, mereka adalah orang-orang yang membuat kacau keamanan manusia dan menciptakan problem dengan negaranya.” (Diambil dari Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah hal. 112-113)

4. www.harianterbit.com
12 October 2005 – 14:57
Dakwah melawan terorisme, kepak sayap Islam moderat
2 Tahun Center for Moderate Muslim
Publikasi CMM
Buku:
Tarmizi Taher dkk, Meredam Gelombang Radikalisme (Jakarta: Center for Moderate Muslim dan CV Karsa Rezeki, 2003) Tarmizi Taher dkk, Pluralisme Islam Harmonisasi Beragama (Jakarta: Center for Moderate Muslim dan CV Karsa Rezeki, 2004) M. Hilaly Basya dan David Krisna Alka, Amerika Perangi Teroris Bukan Islam (Jakarta: Center for Moderate Moslem, 2004) Ahmad Syafii Maarif, Meluruskan Makna Jihad, Cerdas Beragama Ikhlas Beramal, (Center for Moderate Muslim, 2005) Deny Suito, Radikalisme dalam Dunia Islam, (Center for Moderate Muslim, 2005) Abu Hamzah Al Atsary, dkk, Aku Melawan Teroris, Bantahan terhadap buku Imam Samudra, (Center for Moderate Muslim, 2005)
Jurnal:
Nama Jurnal : Moderat
Terbit : Tri wulan
Tema Pertama : Menguak Hubungan Islam dan Barat
Tema Kedua : Wajah Islam Moderat
Buletin:
Nama Buletin : Siratul Mustakim
Terbit : Setiap Hari Jumat
Tema: Wacana Islam moderat yang anti kekerasan dan kritik terhadap radikalisme
Wawancara tokoh : Suara Moderat

5. http://cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=124_0_3_10_M15

“BOM BALI ADALAH DEFOFFENSE JIHAD
08-June-2005
No.77 Th.II Jum’at 4,18 Rabi’ul Awal 1426 H/27 Mei 2005 M
“BOM BALI ADALAH DEFOFFENSE JIHAD” Sebuah Kedustaan Atas Nama Ulama Ahlussunnah
Oleh: Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsary Siapa tak kenal Imam Samudra? Ia begitu popular karena menjadi tersangka dalam kasus Bom Bali. Sebuah buku atas namanya meluncur. Repotnya, buku yang sarat subhat itu justru menggunakan berbagai ‘dalil’ yang kemudian ditafsiri seenak perut. Tujuannya tentu, mencari pembenaran atas aksi yang mengatasnamakan Islam itu.

Pada halaman 163, dia (Imam Samudra) mengatakan: “Jihad akan terus berlangsung hingga hari kiamat. Ketiadaan khilafah atau daulah Islamiyyah saat ini tidak menghalangi terselenggaranya jihad, seharusnya ketiadaan khalifah atau amir (pemimpin) Islam tidak pula menghalangi jihad, juga tidak menyebabkan jihad berhenti atau tertunda.” Kemudian di halaman 170 katanya, “Jadi bom Bali adalah DEFOFFENSE JIHAD.”

Bantahan
Di halaman sebelumnya (hal. 159), dia menuturkan bahwa faham jihad …
Wallahualambishawab.

Sumber : Majalah Asy Syariah, voll. I/No. 12/1425H/2005 dan www.asysyariah.com

Komentar : Yang bersangkutan hanya mencuplik-cuplik dari situs

6. Siapakah CMM ???
————-
http://cmm.or.id/cmm.php?id=P18&menu=eng Management of Center for Moderate Moslem (CMM)
Lembaga CMM berada di bawah naungan Yayasan Ummatan Washata, yang dibentuk para ulama dan tokoh agama dari NU, Muhammadiyah, dan perwakilan ulama/tokoh agama dari ASEAN dalam konferensi internasional Islam dan Radikalisme pada 13-15 Oktober 2003. Adapun para pengurus
yayasan sebagai berikut:
Dewan Penyantun:
Prof Dr A Syafii Maarif
KH Hasyim Muzadi
KH Ir Shalahuddin Wahid
Prof Dr Cecep Syarifuddin
Dewan Pendiri:
KH Dr Tarmizi Taher

KH Nuril Huda

Board of Director CMM
KH Dr dr Tarmizi Taher(Ketua/Indonesia)
KH Nuril Huda(Wakil Ketua/Indonesia)
Prof Dr Azyumardi Azra (Anggota/Indonesia)
KH At-Tabik Ali (Anggota/Indonesia)
Dr Zaenah Anwar (Anggota/Malaysia)
Muhammad Zakaria (Anggota/Singapura)
Abdul Qayum Yusuf, M.D (Anggota/Kamboja)

Prof Thaha Basman (Anggota/Philipina)

H. Abdul Ghani (Anggota/Malaysia)

Muhammad An-Nakhai (Anggota/Malaysia)

Prof Dr Alwi Shihab (Anggota/Indonesia)

Dr Candra Muzaffar (Anggota/Malaysia)

Board of Executive

Executive Director :

M Hilaly Basya, S.Ag

Deputy of Exc. Director :

David K Alka

Staff of Programmer :

Rahimi, S.Pd

Drs Syamsuddin

Office Mng.

Ir. Muchsin

Secretary:

Eva Dhela

[b]Associate Reseacher :
Zuly Qodir MA (Yogyakarta)
Rafiq Mazni, MA (Malang)
Drs.Saefuddin Simon (Jakarta)
——————-
Jelas sudah, ternyata tulisan Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf dikopi-paste tanpa menyebutkan url sumbernya yang lengkap, walaupun menulis edisi cetaknya. Jadi ujung-ujungnya, Al Bilaly mendukung Pustaka Al Kautsar juga, simak kutipan di bawah ini :
1. Hina syaikh Rabi ibn Haadi al Madkhali hafidhohullah dgn istilah Jamiyyun
http://al-ahkam.net/home/index.php?name=MDForum&file=viewtopic&t=8737
Tajuk Kebangkitan Gerakan Islam:Dari Masa Transisi Menuju Kematangan
Tajuk asal al-Shahwah al-Islamiyyah min al-Murahiqah ila al-Rusyd
Penulis Syaikh Yusuf al-Qaradhawi
Penerbit Pustaka al-Kautsar,Jakarta 2003
Pengedar Pustaka Indonesia (03-2692 3940,03-2698
1742) oleh Hafiz Firdaus Abdullah (www.al-firdaus.com)
Sepuluh poin utama yang digariskan dalam buku ini oleh Syaikh al-Qaradhawi kepada gerakan Islam mutakhir tanpa khusus kepada mana-mana aliran tertentu. Di dalam memberi poin-poin di atas, Syaikh al-Qaradhawi telah menegur secara positif beberapa aliran Islam mutakhir yang masyhur seperti Jamaah Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh, Jamaah Jihadi, Jamaah Wahabiyyah, Jamaah al-Albaniyyun, Jamaah al-Jamiyyun (pengikut Syaikh Rabi’ al-Madkhali), Jamaah Syururiyyun, Jamaah Ikhwan al-Muslimun, Jamaah Sufisme dan tareqat-tereqat mereka dan pelbagai lagi.
*** Perhatikan bedah buku Siapa Khawarij Siapa Teroris yang mencela habis beliau, sama-sama khan benci ulama Salafi ***
2. Al Kautsar memiliki agen di Jogjakarta, Sarana Hidayah. Simak tulisan ttg Ridwan Hamidi sebelumnya. DAFTAR DISTRIBUTOR DI SELURUH INDONESIA MEDIA DAKWAH Jl.Kramat Raya No.45 Jakarta Pusat Telp.(021) 3153928 SARANA HIDAYAH Karang Asem CT III No.3 ( Utara Fakultas Kehutanan UGM) Yogyakarta Telp. (0274) 521637 Pesan sekarang via SMS : 0818 049 062 061 atau email : :[email protected]

Kesimpulannya, dimana-mana hizbiyyun, turotsiyyun, selalu bergabung bila hendak mencela 1 golongan yg selamat yakni Ahlussunnah, walaupun mereka ada di 72 golongan yg terpecah-belah satu sama lainnya.

Mudah-mudahan data awal ini dapat menggugah ikhwah dan asatidzah untuk menuliskan jawaban syubhatnya yang fatal selama ini, yg terus ditiup-tiupkan terkait 2 ustadz kita al Ustadz Abal Mundzir Dzul Akmal dan Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf. Wallahul musta’aan

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh…

Ibrahim Abu Abdillah Al Andunusi

Tambahan :
Al Bilaly, seorang yg patut dibenci, dihina dan dilecehkan, sebagaimana kadar kebencian dia pada asatidzah padahal beliau berdua kita kenal tsiqah, tapi Al Bilaly tak segan menggelari dgn sebutan hina. Al Bilaly tidak cukup dgn menghina, menjelekkan, kini situsnya dihilangkan jejaknya dari FAKTA yang pernah ada, dihapus fotonya, dihapus link teman anehnya diganti link masyayikh. Link FRIENDS kini berisikan ::FRIEND
Imam Al Albani
Imam Ibn Baz
Imam Ibn Ustaimin
Syeikh Muqbil bin Hadi>
Syeikh Rabi bin Hadi>
Syeikh Ali Hasan Al Halaby>
dst.
Akan tetapi bukan ini poin pembicaraan kita, poinnya adalah dia suka berkelit dan menghindar, seakan FAKTA disini jadi seakan Falsu dan Tak Nyata adanya. Bisa jadi lain waktu dia punya kesempatan menjatuhkan asatidzah dan dakwah, lantas dia lakukan kembali. Wallahu a’lam.