MENGHINA TERHINA (1)
(Balada Masmuk Dan Man Huwa)
https://t.me/sekelumitsejarah/988
Masmuk, siapa namamu
Pertanyaan terlontar kepada ustadz Muhammad Sewed di sana
Sebuah awal dari berkenal sapa
Dari tak kenal menjadi saling mengenal diantara keduanya
Tetapi bagi yang setengah akal
Kisah saling kenal di atas adalah celah tuk menghina
Ternyata ustadz Muhammad tidak dikenal oleh ulama kibar
Kapan?
Tentu sebelum pertemuan digelar
Bukan sarana menghina justru pasca keduanya saling berkenal sapa
Padahal si penghina sampai detik itupun belum tentu dikenal oleh si pananya, masmuk.
Hinaan setengah akal
Apalagi setelah mereka sendiri yang sebar
Washaya ulama kibar sebut jelas Muhammad Sewed namanya tereja.
Amboi alangkah nestapa si pemilik daya nalar
Malah bongkar makar berkedok Washaya palsu atas nama Ulama Kibar
Faktanya, ulama kibar ternyata tak kenal dengan nama yang disebutkan di dalam washayanya.
Berpuluh tahun sebelum itu semua…
Ustadz yang sama menemui Syaikh Rabi’ di negeri Saudinya
Ulama kibar tanpa bisa diperdebatkan oleh si penghina
Beliau menceritakan tentang sepak terjang al-Muntada di Jakarta
Yang Allah menjadi sebab terbongkarnya gerakan Sururiyah Ikhwaniyah di Indonesia
Dengan munculnya peringatan Syaikh Rabi’ agar mewaspadainya karena akan menjadi musuh terbesar dakwah Salafiyah di Indonesia
Dan keterkaitannya dengan jaringan Teroris Takfiri di negara kita
Benarlah kenyataannya.
Adakah si penghina melontarkan hinaan yang sama, masmuk, siapa namamu?!
Iya, jauh-jauh tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi’ kita, apalagi Abbas Jaunah dan yang semisalnya.
Mungkin saatnya tafakur bagi si penghina
Apakah patut dilontar ucapan yang sama?
Masmuk?
Siapa namamu wahai orang yang belum lahir di dunia kenal sapa dengan ulama kibar kita.
Jangan lagi malah ditanya
Dimana Luqman Ba’abduh dedengkot Plagiat Ma’had Minhajul Atsar ketika Syaikh Rabi’ berwasiat kepada ustadzuna akan bahaya Sururiyah Ikhwaniyah, karena Luqman bersarang hangat di markas gembong Sururiyah Ikhwaniyah di ibukota Jakarta.
Apakah pantas pertanyaan dikemuka?
Masmuk?
Siapa nama anda wahai tuan?
Dan jelas sekali jika ada jawaban sejarahnya ketika itu, maka jawablah dengan lantang penuh kepongahan, “Saya adalah Hizbi Sururi musuh utama anda yang dekat dengan gembongnya, Muhammad Khalaf!”
Andai saja….
Ah sudahlah.
Daurah Muzani digelar MMA
Vonis-vonis keji dilontar para pengisinya
Abdul Ghani Ausath, Arafat dan Abbas Jaunahnya kepada para duat tauhid Indonesia.
Atas nama slogan Keberkahan Bersama Ulama Kibar Kita.
🌪🪃🪃Anehnya, bumerang terbang berputar-putar berbalik menyambar-nyambar kepala para Luqmani penghina.
Manakala sampai vonis² keji Manhajiyah hizbiyah Ikhwaniyah dan hinaan ucapan si Abbas Jaunah, Arafat dan kawan²nya terhadap para duat Salafi Indonesia di depan Syaikh Bukhari kita, apa kira-kira reaksi beliau menurut anda wahai para saudara?!
Apakah beliau mendukungnya?
Apakah beliau menguatkannya?
Apakah beliau membenarkannya?
Sebagai bukti kejujuran slogan Masyayikh Muzani berpetuah di atas arahan dan bimbingan ulama kibar kita?!
Oh NO!!
Anti klimaks malah yang ada.
Man Huwa?
Siapa dia (Abbas Jaunah)?
Alias tak dikenal siapa dirinya.
Padahal telah terlanjur ucapan pongahnya Abbas yang disebar di tengah barisan muqalidnya:
Jangan kamu katakan “saya bersama ulama”, jangan katakan pula “saya bersama Syaikh Al Bukhari”, namun mana pengamalannya?
Engkau cuma bersama beliau di lisan saja, ada0pun pengamalannya “nol putul” sebagaimana yang dikatakan.
—
Jadi siapa yang Nol Putul sebenarnya?
Tragis, sampai sekarangpun belum terlontar pertanyaan pembuka (kepada si penghina) tuk saling kenalnya dengan ulama kibar kita, masmuk? Siapa nama anda? Semoga segera.
Labas, anggap saja ini adalah kisah harapan dan pujian untuknya.
Pepatah jua yang berkata:
من حفر حفرة وقع فيها
Barangsiapa menggali lubang untuk mencelakai orang lain maka dia sendirilah yang akan terperosok ke dalamnya.
MAN HUWA?
Manakala sampai vonis² keji Manhajiyah Hizbiyah Ikhwaniyah dan hinaan ucapan Syaikh Abbas Jaunah, Arafat dan kawan²nya terhadap para duat Salafi Indonesia di depan Syaikh Bukhari kita, apa kira-kira reaksi beliau menurut anda wahai para saudara?!
Apakah beliau mendukungnya?
Apakah beliau menguatkannya?
Apakah beliau membenarkannya?
Sebagai bukti kejujuran slogan Masyayikh Muzani di atas arahan dan bimbingan ulama kibar kita?!
Oh NO!!
Anti klimaks malah yang ada.
Man Huwa?
Siapa dia (Abbas Jaunah)?
Alias tak dikenal siapa dirinya.
Padahal telah terlanjur ucapan pongahnya Abbas yang disebar di tengah barisan muqalidnya:
Jangan kamu katakan “saya bersama ulama”, jangan katakan pula “saya bersama Syaikh Al Bukhari”, namun mana pengamalannya?
Engkau cuma bersama beliau di lisan saja, adapun pengamalannya “nol putul” sebagaimana yang dikatakan.
—
Siapa yang Nol Putul jika demikian?
—
🔘🗝💨Sampai detik ini DR. Arafat TIDAK MAMPU MENUNJUKKAN BUKTI bahwa vonis² Manhajiyah Hizbiyah diACC Syaikh Bukhari
MASMUK DALAM SOROTAN
(DI TITIK YANG SAMA, JEJAK SEJARAH PERSIMPANGAN MANHAJ YANG NYATA)
Pentingnya mengarsipkan dokumentasi sejarah
Agar tak terkibuli pendatang baru yang menjarah
📢💨Iya, jauh² tahun sebelum Arafat kenal Syaikh Rabi’ kita, apalagi Abbas Jaunah dan yang semisalnya.
SIAPA NAMAMU wahai orang yang belum lahir di dunia kenal sapa dengan ulama kibar kita.
Ustadz Muhammad berkata:
Kita majlas di rumah Syaikh Rabi’ dan saya yang bertanya tentang al-Sofwa di Indonesia…dijawab oleh Syaikh…
Alhamdulilah saya dibantu waktu itu, diantar di majelis Syaikh Rabi’ oleh mahasiswa-mahasiswa Madinah yang sekarang masih bersama kita, Ustadz Usamah Mahri, Ustadz Qamar Su’aidi, Ustadz Salman Bali… banyak ada 8 orang waktu itu.
_
⚠️Disclaimer
🔘Yang paling keras memanggil, seringkalinya adalah yang baru datang.
🔘Yang paling rajin memberi vonis, seringnya adalah yang paling lambat mengenal sejarahnya sendiri.
🔘Dan yang hari ini ingin disebut-sebut, …kemarin belum dikenal dan disebutkan oleh siapa².